Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Jakarta Prediksi Kantongi Laba Bersih di Atas Rp 400 Miliar di Semester I 2025

Kompas.com - 23/06/2025, 10:35 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank DKI atau kini bernama Bank Jakarta masih berkinerja positif meskipun kondisi perekonomian saat ini sedang tertekan. Pasalnya, bank yang semula bernama Bank DKI ini masih mengantongi laba.

Direktur Utama Bank Jakarta Agus H. Widodo mengatakan, sampai dengan akhir Mei 2025, laba bersih Bank Jakarta telah mencapai Rp 367 miliar atau tumbuh 21 persen secara tahunan.

Oleh karenanya, dia optimistis laba bersih dapat tembus di atas Rp 400 miliar sepanjang Semester I 2025. Jika perkiraan ini terealisasi, maka laba bersih Bank Jakarta akan melampaui laba bersih Semester I 2024 yang sebesar Rp 338,53 miliar.

"Kurang lebihnya masih di atas Rp 400 miliar lah ya. Tapi saya (tidak dapat memastikan), kurang lebih kita jaga growthnya masih di kisaran situ. Mudah-mudahan lah sampai," ujarnya saat ditemui di Taman Literasi, Jakarta, Minggu (22/6/2025).

Baca juga: Sah, Bank DKI Ganti Nama Jadi Bank Jakarta

Dia mengungkapkan, saat ini Bank Jakarta tengah fokus menjaga likuiditas dan memperkuat aset.

Mengingat saat ini likuiditas perbankan nasional tengah mengetat akibat pelambatan perekonomian. Meski menurut Bank Indonesia (BI) likuiditas perbankan masih memadai.

"Fokus kita sekarang itu menjaga likuiditas dulu. Dan tidak hanya likuiditas, memperbaiki kualitas aset kita, menjaga jangan sampai kualitas aset kita itu merosot," ungkapnya.

Baca juga: Bank Jakarta Targetkan IPO Awal 2026, Incar Dana Segar Rp 3 Triliun untuk Naik Kelas

Upaya tersebut dilakukan salah satunya dengan berhati-hati dalam penyaluran kredit agar rasio kredit bermasalah (non performing ratio/NPL) tetap rendah dan sesuai target di bawah 3 persen dari total kredit.

"Kita jagain debitur-debitur kita itu jangan sampai kualitasnya turun. Ini kan ekonomi kita juga lagi berat kan. Bahkan, (bank) ada yang sudah sampai mengurangi (penyaluran kredit). Artinya ada kesulitan di sana. Kita juga kontrol bagaimana kita bantu debitur itu supaya tetap jalan bisnisnya," tuturnya.

Sebagai informasi, Bank DKI kini telah mengubah nama panggilan (call name) menjadi Bank Jakarta dan logo. Rebranding ini dilakukan sebagai salah satu upaya transformasi agar tetap relevan dengan kondisi saat ini.

Baca juga: Bank DKI Menjadi Bank Jakarta: Ganti Logo, Siapkan Langkah ke Bursa

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau