BANDUNG, KOMPAS.com - Di tengah meningkatnya kesadaran akan dampak industri fesyen terhadap lingkungan, UMKM fesyen dengan jenama Neu.Men mengambil langkah nyata.
Neu.Men, jenama fesyen lokal asal Bandung ini memilih untuk menerapkan proses produksi yang berkelanjutan, menggunakan bahan sisa hingga meminimalkan limbah tekstil demi mendukung industri yang lebih hijau dan bertanggung jawab.
Ashraf Fauzan Ramdhani, pemilik dan pendiri Neu.Men mengaku, usahanya yang dibangun pada Januari 2021 silam itu tak hanya mengejar cuan, namun juga ikut bertanggung jawab dalam menjaga keberlanjutan (sustainability) bisnis.
Baca juga: Kakak-Beradik Rintis UMKM Neu.Men di Shopee: Bosan WFH, Kini Jualan hingga Jepang dan AS
Pakaian koleksi Neu.Men, UMKM fesyen lokal asal Bandung, Jawa Barat.Bisnisnya dibangun dengan menghadirkan koleksi pakaian dari kain sisa yang hasilnya tetap stylish, kekinian, dan tetap peduli lingkungan.
“Setiap artikel baju yang kami desain pasti kami pikirkan sisa bahannya digunakan untuk apa, sejauh ini karena kami sangat meminimalisir bahan yang terbuang dan akan menjadi limbah, kami kumpulkan untuk bisa kami gunakan lagi untuk membuat merchandise seperti topi,” ujarnya saat ditemui Kompas.com di rumah produksinya di Bandung, Rabu (16/7/2025).
Bahkan dari beberapa bahan yang sisa, digunakan lagi untuk desain pakaian yang lain dengan sistem timpa-menimpa. Meski begitu, Ashraf mengklaim, produknya tetap stylish dan bisa digunakan untuk berbagai acara baik formal ataupun kasual.
Untuk menambah kesan elegan pada desainnya, Ashraf selalu membuat motif unik yang merepresentasikan keunikan di Indonesia.
Baca juga: Cerita Openending, UMKM Tas Lokal Bandung yang Bangkit dari Pandemi
Contohnya outer Dwipantara. Sesuai dengan namanya yang dalam bahasa sansekertanya kepulauan antara, outer ini menghadirkan keindahan dan keragaman pulau-pulau di Nusantara Indonesia.