Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Perluas Akses Air Bersih, PT PP Teken Kontrak Proyek Pengaliran Air Baku Senilai Rp 822,3 Miliar

Kompas.com - 20/10/2025, 16:48 WIB
Tsabita Naja,
Dwinh

Tim Redaksi

KOMPAS.com – PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk atau PT PP resmi menandatangani kontrak pekerjaan Sistem Pengaliran Air Baku Karian–Serpong (Karian–Serpong Water Conveyance System/KSCS) Paket 2 senilai 49,3 juta dollar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp 822,3 miliar.

Penandatanganan kontrak tersebut merupakan wujud komitmen PT PP dalam mendukung program pemerintah untuk memperluas akses air bersih, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat di wilayah barat Jakarta dan sekitarnya.

Corporate Secretary PT PP Joko Raharjo mengatakan bahwa proyek KSCS merupakan bagian dari komitmen pemerintah dan PT PP dalam mendukung agenda Asta Cita Presiden Republik Indonesia.

Ia menambahkan, proyek tersebut secara khusus dijalankan untuk mewujudkan pemerataan akses air bersih, pengelolaan sumber daya air berkelanjutan, serta pembangunan infrastruktur yang adil dan merata.

Baca juga: Dari Bukit Terjal ke Keran Rumah, Cerita Warga Nifukani Dapatkan Akses Air Bersih

“Penandatanganan proyek ini menandai langkah besar dalam penyediaan air baku yang andal dan berkelanjutan. Melalui KSCS, kami ingin memastikan masyarakat di wilayah Jabodetabek dan sekitarnya dapat menikmati akses air bersih yang lebih luas dan merata,” ujar Joko dalam keterangan resminya, Senin (20/10/2025).

Acara penandatanganan kontrak digelar di Ruang Pendopo Sapta Taruna, Kementerian Pekerjaan Umum (PU).

Adapun pekerjaan proyek akan dilaksanakan selama 20 bulan, mulai Oktober 2025 hingga Mei 2027, dengan target melayani hingga 1.155.806 sambungan rumah (SR) di tiga provinsi, yakni Banten, Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, dan Jawa Barat.

Rencananya, proyek KSCS akan mengalirkan air baku dari Bendungan Karian di Kabupaten Lebak, Banten, melalui Terowongan Ciuyah dengan debit 12,4 meter kubik (m³) per detik.

Baca juga: Serpong Bakal Kebagian Air Baku dari Bendungan Karian Tahun 2027

Selanjutnya, air akan dialirkan melalui jaringan pipa baja berdiameter 2 meter dan 1,8 meter sepanjang 59,6 kilometer (km) menuju enam wilayah penerima manfaat, yakni Kabupaten Lebak, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Jakarta Barat, dan Kabupaten Bogor.

Untuk mendukung pelaksanaan proyek ini, PT PP mengadopsi teknologi pemetaan udara terkini menggunakan drone berteknologi LiDAR yang dilengkapi kemampuan vertical take-off and landing (VTOL).

Teknologi tersebut dapat melakukan survei udara beresolusi tinggi pada area yang luas dan sulit dijangkau serta menghasilkan peta tiga dimensi (3D mapping) berpresisi tinggi untuk memastikan akurasi desain, efisiensi konstruksi, dan keselamatan kerja.

“Penerapan LiDAR dan VTOL merupakan bagian dari transformasi digital PT PP untuk meningkatkan produktivitas dan akurasi proyek. Pendekatan berbasis teknologi ini juga mendukung prinsip pembangunan hijau dan efisien,” jelas Joko.

Baca juga: 75 Tahun Hubungan RI-China Jadi Momentum Perkuat Pembangunan Hijau

Selain faktor teknis, proyek itu juga memperhatikan aspek sosial dan keberlanjutan lingkungan.

PT PP memastikan setiap tahapan pekerjaan dilakukan dengan koordinasi lintas instansi, serta menerapkan standar keselamatan dan mitigasi dampak lingkungan yang ketat.

Joko menekankan bahwa keberadaan sistem pengaliran air baku Karian–Serpong akan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat di wilayah padat penduduk dan kawasan industri.

“Kami percaya proyek ini bukan hanya pembangunan fisik, tetapi juga investasi untuk masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan,” tegasnya.

Baca juga: Melek Keuangan Bukan Sekadar Tren, tapi Investasi Masa Depan

Dengan adanya proyek KSCS, PT PP meneguhkan perannya sebagai mitra strategis pemerintah dalam pembangunan infrastruktur air yang modern, inklusif, dan berkelanjutan, sekaligus memperkuat ketahanan air nasional dan fondasi ekonomi hijau Indonesia.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Harga Batu Bara Melemah Tipis, Emas dan Kobalt Menguat di Awal November
Harga Batu Bara Melemah Tipis, Emas dan Kobalt Menguat di Awal November
Ekbis
Ekonom Nilai Menkeu Purbaya Abaikan Keterbukaan Risiko Fiskal dalam Pengelolaan APBN
Ekonom Nilai Menkeu Purbaya Abaikan Keterbukaan Risiko Fiskal dalam Pengelolaan APBN
Ekbis
Harga Emas di Pegadaian 3 November 2025, Rp 2,3 Juta Per Gram
Harga Emas di Pegadaian 3 November 2025, Rp 2,3 Juta Per Gram
Ekbis
IHSG Siap Rebound Awal Pekan? Pasar Nantikan Data Inflasi dan PMI Manufaktur
IHSG Siap Rebound Awal Pekan? Pasar Nantikan Data Inflasi dan PMI Manufaktur
Ekbis
Robert Kiyosaki Peringatkan 'Crash Besar', Ajak Investor Beralih ke Aset Ini
Robert Kiyosaki Peringatkan 'Crash Besar', Ajak Investor Beralih ke Aset Ini
Ekbis
10 Orang Terkaya di Dunia November 2025, Jeff Bezos Geser Zuckerberg
10 Orang Terkaya di Dunia November 2025, Jeff Bezos Geser Zuckerberg
Ekbis
Amazon Catat Kinerja Cemerlang, Tapi PHK 14.000 Karyawan
Amazon Catat Kinerja Cemerlang, Tapi PHK 14.000 Karyawan
Ekbis
Kinerja Pertumbuhan Kredit Perbankan Belum Maksimal, Bisa Tembus Target 2025?
Kinerja Pertumbuhan Kredit Perbankan Belum Maksimal, Bisa Tembus Target 2025?
Ekbis
Nobu Bank Rilis QRIS Tap untuk Pembayaran Transportasi Publik
Nobu Bank Rilis QRIS Tap untuk Pembayaran Transportasi Publik
Keuangan
Pemerintah Berencana Terapkan PPh Final UMKM 0,5 Persen Tanpa Batas Waktu
Pemerintah Berencana Terapkan PPh Final UMKM 0,5 Persen Tanpa Batas Waktu
Ekbis
Ban Bekas Mobil Tangki BBM Dimanfaatkan untuk Mitigasi Abrasi di Poso
Ban Bekas Mobil Tangki BBM Dimanfaatkan untuk Mitigasi Abrasi di Poso
Energi
KKP Siapkan Sertifikat Bebas Cs-137 agar Udang RI Tembus Pasar AS
KKP Siapkan Sertifikat Bebas Cs-137 agar Udang RI Tembus Pasar AS
Ekbis
Terapkan ESG, Blibli Tiket Ajak Mahasiswa Terlibat Gaya Hidup Ramah Lingkungan
Terapkan ESG, Blibli Tiket Ajak Mahasiswa Terlibat Gaya Hidup Ramah Lingkungan
Ekbis
Jelang Akhir Tahun, Blibli Tiket Rewards Bisa Ditukar Jadi GarudaMiles
Jelang Akhir Tahun, Blibli Tiket Rewards Bisa Ditukar Jadi GarudaMiles
Belanja
Asosiasi Konstruksi Bawah Tanah Dibentuk, Dorong Sinergi Industri dan Sertifikasi Tenaga Ahli
Asosiasi Konstruksi Bawah Tanah Dibentuk, Dorong Sinergi Industri dan Sertifikasi Tenaga Ahli
Industri
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau