Ilustrasi pertanian, panen padi.Ekspor produk pertanian juga meningkat signifikan, naik 42,19 persen dibanding tahun 2024. Sementara itu, jumlah tenaga kerja di sektor pertanian terus bertambah seiring meningkatnya aktivitas produksi.
Produksi beras nasional, lanjut Amran, mencapai 33,19 juta ton hingga saat ini, naik dari 30 juta ton pada tahun sebelumnya.
Baca juga: Profil Amran Sulaiman, Menteri Pertanian yang Kini Jadi Kepala Bapanas
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), total produksi hingga akhir 2025 diperkirakan mencapai 34,3 juta ton.
Pemerintah juga telah mengeluarkan sejumlah kebijakan strategis untuk memperkuat sektor pertanian. Hingga saat ini, terdapat 18 Instruksi Presiden (Inpres) dan Peraturan Presiden (Perpres) yang diterbitkan, termasuk program perbaikan irigasi seluas dua juta hektar.
Lebih jauh, produksi jagung juga terkerek naik secara signifikan, mendukung target swasembada pangan dalam empat tahun pemerintahan Prabowo-Gibran.
“Alhamdulillah, kalau tidak ada aral melintang, satu hingga dua bulan ke depan kita bisa mencapai swasembada dalam waktu sesingkat-singkatnya,” ucap Amran optimistis.
Baca juga: Profil Amran Sulaiman, Menteri Pertanian yang Kini Jadi Kepala Bapanas
Otoritas juga melakukan revitalisasi besar-besaran di sektor pupuk. Presiden Prabowo, kata Amran, memerintahkan langsung agar tata kelola pupuk diperbaiki dari hulu hingga hilir karena pupuk merupakan “darah” pertanian.
Sebelumnya, distribusi pupuk terkendala regulasi yang rumit. Dulu, penyaluran pupuk harus mendapat persetujuan 12 kementerian, 38 gubernur, dan 514 bupati/wali kota.
Total ada 145 regulasi yang menghambat. Kini, berkat langkah perbaikan alur distribusi disederhanakan langsung dari pabrik ke petani.
Kelangkaan pupuk pun mulai teratasi. Volume produksi dan distribusi meningkat dua kali lipat hingga mencapai 9,55 juta ton.
Baca juga: Petrokimia Gresik Bina Pertanian Berkelanjutan di Malang
Meski demikian, Amran mengingatkan adanya ancaman serius dari peredaran pupuk palsu.