Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sektor Pertanian Kantongi Rp 89 Triliun dari Dana Rp 200 Triliun Pemerintah di Himbara

Kompas.com - 22/09/2025, 14:16 WIB
Suparjo Ramalan ,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sektor pertanian mendapatkan alokasi dana segar sebesar Rp 89 triliun dari total Rp 200 triliun penempatan dana pemerintah di Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, mengatakan tambahan dukungan anggaran tersebut menjadi momentum penting untuk menggerakkan daerah dalam mempercepat transformasi pertanian.

Dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah, pertanian Indonesia bisa melompat lebih cepat.

“Dari Rp 200 triliun kemarin Menteri Keuangan keluarkan ke Himbara, kita dapat bagian Rp 89 triliun,” ujar Amran saat ditemui di gedung Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Senin (22/9/2025).

Baca juga: Anggaran Hilirisasi Pertanian Capai Rp 371 Triliun, BUMN, Swasta, KUR Jadi Penopang Utama

Dana jumbo ini diyakini akan memperkuat pembiayaan pertanian nasional sekaligus mendorong Indonesia menuju posisi negara yang disegani dunia dalam sektor pangan.

“Sekarang kalau dalam ruangan ini (para Pemda) bergerak semua, lima tahun, 10 tahun, Indonesia disegani. Sekarang saja disegani. Ditakuti dunia. Meningkat dari segani, ditakuti dunia, super power,” paparnya.

Lebih jauh, pemerintah tengah menggenjot hilirisasi pertanian dengan menyiapkan anggaran investasi senilai Rp 371,6 triliun.

Dana jumbo itu ditopang oleh tiga sumber utama, yaitu Kredit Usaha Rakyat (KUR), sektor swasta, dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Amran mengatakan program hilirisasi tidak hanya mendorong peningkatan nilai tambah komoditas perkebunan, tetapi juga membuka jutaan lapangan kerja baru.

“Ini adalah program hilirisasi perkebunan dan ini bisa menciptakan lapang kerja. Anggaran kita rencana Rp 371 triliun, BUMN ikut dan swasta,” bebernya.

Baca juga: Mitigasi Risiko Pengalihan Dana Pemerintah Rp 200 T ke Himbara

Dalam rincian pembiayaan, porsi terbesar berasal dari petani (KUR) dengan nilai investasi mencapai Rp 189,462 triliun atau setara 51 persen dari total kebutuhan.

Selanjutnya, swasta berkontribusi Rp 92,966 triliun atau setara 25 persen, sementara BUMN mengalokasikan investasi sebesar Rp 89,172 triliun atau sekitar 24 persen dari total anggaran yang ditargetkan.

Dengan total investasi tersebut, pemerintah memperkirakan akan ada keuntungan kumulatif Rp 9.684,96 triliun dalam jangka panjang. Program ini juga diproyeksikan menyerap 8.608.195 tenaga kerja di berbagai sektor pendukung.

Halaman:


Terkini Lainnya
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Keuangan
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Ekbis
Benarkah Hino Milik Toyota?
Benarkah Hino Milik Toyota?
Ekbis
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Ekbis
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Ekbis
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Ekbis
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Ekbis
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau