Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Policetube, Ketika Polri Bikin "YouTube" Versi Mereka, Apa Urgensinya?

Kompas.com - 27/06/2025, 08:52 WIB
Tria Sutrisna,
Ardito Ramadhan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) tengah mengembangkan platform berbagi video digital bernama Policetube (Policetube.id) dengan menggandeng pihak swasta.

Langkah ini disebut sebagai bagian dari transformasi digital untuk menyebarkan informasi tentang kinerja kepolisian, sekaligus meningkatkan kepercayaan publik.

Namun, rencana ini justru menuai sorotan dari sejumlah pihak, salah satunya dari Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas).

Mereka mempertanyakan urgensi pengembangan platform itu di tengah berbagai persoalan mendasar yang masih harus dibenahi institusi Polri.

Baca juga: Polri Bikin Policetube, Kanal Video untuk Sebar Kinerja dan Kebaikan Polisi

Apa Itu Policetube?

Policetube adalah platform video digital yang akan dikembangkan oleh Divisi Humas Polri bekerja sama dengan PT Digital Unggul Gemilang, sebuah perusahaan swasta di bidang teknologi informasi.

Platform ini dirancang untuk mendukung penyebaran konten-konten kepolisian, mulai dari informasi kinerja, kegiatan bakti sosial, hingga edukasi kepada masyarakat.

“Policetube diharapkan dapat menjadi platform digital video share yang mendukung transformasi digital institusi Polri dalam rangka publikasi dan diseminasi informasi kinerja Polri kepada masyarakat luas,” ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Sandi Nugroho dalam keterangannya, Senin (23/6/2025).

Menurut Sandi, kerja sama ini disebut sebagai “quantum leap” atau lompatan besar dalam memperkuat reputasi institusi.

Baca juga: Kompolnas Soroti Policetube Humas Polri: Cukup Pakai yang Sudah Ada

“Kerja sama ini merupakan potensi quantum leap bagi Polri dalam penyebaran kebaikan kepolisian, informasi-informasi bakti kepolisian, prestasi kepolisian, serta kinerja kepolisian untuk meningkatkan efek kepercayaan publik serta branding bagi reputasi institusi,” kata Sandi.

Platform ini juga diarahkan sebagai sarana komunikasi audio-visual, dengan konten yang diklaim akan mendukung tagline “Polisi untuk Masyarakat”.

Urgensinya dipertanyakan

Meski dianggap Polri sebagai langkah progresif, rencana peluncuran Policetube justru memunculkan pertanyaan soal urgensi dan efektivitasnya.

Komisioner Kompolnas Gufron Mabruri mengatakan, Polri seharusnya cukup memaksimalkan media sosial yang sudah ada, misalnya YouTube, Instagram, atau TikTok, ketimbang menciptakan platform baru yang belum.

“Untuk mengekspos kegiatan dan edukasi kepada masyarakat, Polri sebenarnya dapat menggunakan platform yang sudah ada, tidak harus membuat sebuah platform baru,” ujar Gufron saat dihubungi, Kamis (26/6/2025).

Dia menilai, membangun platform baru merupakan langkah yang kompleks dan membutuhkan sumber daya besar, padahal efektivitasnya belum tentu teruji.

Sementara itu, media sosial yang sudah populer dan banyak digunakan masyarakat, khususnya generasi muda, justru belum dimanfaatkan secara optimal oleh Polri.

Halaman:


Terkini Lainnya
Kesaksian Pihak Orkes Sidang MPR soal Anggota DPR Joget: Lagunya Gembira
Kesaksian Pihak Orkes Sidang MPR soal Anggota DPR Joget: Lagunya Gembira
Nasional
OTT, KPK Tangkap Gubernur Riau Abdul Wahid
OTT, KPK Tangkap Gubernur Riau Abdul Wahid
Nasional
Jadi Pilot Airbus A400M Pertama, Mayor Riki Sihaloho: Senang dan Bersyukur!
Jadi Pilot Airbus A400M Pertama, Mayor Riki Sihaloho: Senang dan Bersyukur!
Nasional
Materi soal Pekerja Migran Akan Diajarkan di Sekolah Rakyat
Materi soal Pekerja Migran Akan Diajarkan di Sekolah Rakyat
Nasional
Kepala BGN Tegaskan Tak 'Plek' Contoh MBG India: Kita Beda Banget
Kepala BGN Tegaskan Tak "Plek" Contoh MBG India: Kita Beda Banget
Nasional
Penjarahan Rumah Sri Mulyani hingga Sahroni Disebut Sudah Direncanakan
Penjarahan Rumah Sri Mulyani hingga Sahroni Disebut Sudah Direncanakan
Nasional
BGN Akui Keracunan MBG Masih Terjadi, Kebanyakan karena Kualitas Air
BGN Akui Keracunan MBG Masih Terjadi, Kebanyakan karena Kualitas Air
Nasional
Pilot A400M Jalani Latihan Tambahan 30 Hari Usai Mendarat di Lanud Halim
Pilot A400M Jalani Latihan Tambahan 30 Hari Usai Mendarat di Lanud Halim
Nasional
Dugaan Mark Up Whoosh, KAI Siap Suplai Data dan Beri Kesaksian
Dugaan Mark Up Whoosh, KAI Siap Suplai Data dan Beri Kesaksian
Nasional
KSPSI Sidak Pabrik Ban Bareng Dasco: Perusahaan Tak Patuh Akan Dipanggil DPR
KSPSI Sidak Pabrik Ban Bareng Dasco: Perusahaan Tak Patuh Akan Dipanggil DPR
Nasional
Dari Langit Eropa ke Indonesia: Perjalanan Panjang Mayor Riki Bawa Pulang Airbus A400M Pertama ke Tanah Air
Dari Langit Eropa ke Indonesia: Perjalanan Panjang Mayor Riki Bawa Pulang Airbus A400M Pertama ke Tanah Air
Nasional
Ini 'Tugas' dari Prabowo untuk Pesawat A400M: Evakuasi hingga Misi Kemanusiaan
Ini "Tugas" dari Prabowo untuk Pesawat A400M: Evakuasi hingga Misi Kemanusiaan
Nasional
KPK Terbitkan Sprindik Baru Kasus Pengadaan Minyak Mentah dan Produk Kilang
KPK Terbitkan Sprindik Baru Kasus Pengadaan Minyak Mentah dan Produk Kilang
Nasional
Dasco Sidak ke Pabrik Ban Michelin karena Endus Pelanggaran PHK
Dasco Sidak ke Pabrik Ban Michelin karena Endus Pelanggaran PHK
Nasional
Menteri PPPA Harap Tak Ada Lagi Domestikasi Perempuan di DPR
Menteri PPPA Harap Tak Ada Lagi Domestikasi Perempuan di DPR
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau