Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Plus Minus Emergency Auto Braking System pada Mobil Listrik

Kompas.com - 25/10/2025, 12:02 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Mobil listrik dibekali fitur-fitur canggih, salah satunya adanya sistem yang membuat mobil mengerem secara otomatis saat kondisi darurat.

Emergency auto braking system (EAB) merupakan teknologi keselamatan aktif pada kendaraan modern, yang dirancang untuk mendeteksi potensi tabrakan dan secara otomatis mengerem kendaraan jika pengemudi bereaksi.

Meski demikian, sistem ini tak lantas bisa menggantikan peran pengemudi. Pada kondisi tertentu, tabrakan bisa sajat tak terhindarkan tapi sistem ini bisa mengurangi dampaknya. Berikut plus minusnya menurut ahli.

Baca juga: Perlukah SIM Khusus Mobil Listrik di Indonesia?

Rambo, Kepala Bengkel Chery Yogyakarta mengatakan mobil listrik umumnya dibekali sistem keselamatan, termasuk EAB.

“Fitur ini menggunakan sensor radar, kamera, atau Lidar untuk memantau kondisi lalu lintas di depan kendaraan, mendeteksi kendaraan, pejalan kaki, dan pesepeda, tergantung versi dan kalibrasi sistem pada setiap model,” ucap Rambo, Jumat (24/10/2025).

Selain pengereman otomatis, sistem juga akan memberikan peringatan visual atau suara dalam rangka memberi pengemudi untuk bereaksi. Jika pengemudi tidak merespons, sistem akan mengaktifkan rem sebagian atau penuh.

Baca juga: Changan Lumin: Mobil Listrik Mungil untuk Pasar Indonesia

Mencoba fitur Navigation on Autopilot (NOA) pada GWM Wey 07 Kompas.com/Erwin Setiawan Mencoba fitur Navigation on Autopilot (NOA) pada GWM Wey 07

“Tujuannya untuk mengurangi kecepatan tabrakan atau menghindari tabrakan sepenuhnya, sistem ini bekerja di berbagai kecepatan,

Fitur ini juga dapat bekerja bersama fitur lain, seperti Adaptive Cruise Control (ACC), Forward Collision Warning (FCW), dan Lane Keeping Assist (LKA) untuk keselamatan menyeluruh.

Fitur pengereman otomatis bisa terganggu, namun bukan termasuk jenis malfungsi, seperti ketika cuaca buruk seperti hujan deras, kabut, salju, atau silau matahari, kotoran atau lumpur yang menutupi kamera atau radar.

Baca juga: Bocoran Mobil Listrik Mungil Suzuki Vision e-Sky

“Sistem bisa gagal mendeteksi objek atau memberi peringatan palsu, beberapa sistem tidak mampu mengenali objek kecil, misalnya hewan kecil, benda di jalan, dinding kaca dan sejenisnya,” ucap Rambo.

Maka dari itu, fitur pengereman otomatis ini, tak bisa menggantikan pengemudi sepenuhnya. Pengemudi tetap bertanggung jawab penuh atas kendali kendaraan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau