JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah maraknya tren mobil klasik yang diminati oleh banyak orang, Suzuki Karimun generasi pertama tetap memiliki tempat istimewa di hati para penggemarnya.
Salah satu penggunanya adalah Wisnu, warga Bogor, yang berhasil mengembalikan Karimun lansiran 1999 miliknya ke kondisi terbaik, sehingga tampil segar seperti mobil baru.
Baca juga: Curhat Pengguna Mazda CX-5: Bertenaga, Irit, Spare Part Mahal
Wisnu mengungkapkan bahwa Karimun ini merupakan unit tangan pertama yang ia rawat sejak keluar dari diler.
Proses restorasi dilakukan pada tahun 2017 dengan pendekatan menyeluruh, namun tetap mempertahankan karakter asli mobil tersebut. "Yang berubah itu bumper, bodykit, interior, sama pelek. Mesin masih standar, tapi sudah diperbaharui," ujar Wisnu saat ditemui di Jakarta Timur belum lama ini.
Restorasi Suzuki Karimun lawasSeluruh wiring pada mobilnya telah diganti dengan yang baru, dan mesin telah direset di bengkel resmi Suzuki.
Tujuannya adalah untuk mengembalikan performa mobil seperti baru keluar dari pabrik.
Restorasi Suzuki Karimun lawasWisnu juga mengungkapkan rencananya untuk melakukan swap engine ke versi Splash yang menggunakan mesin K12, agar tetap sesuai dengan karakter Karimun Eropa.
Dengan serius, Wisnu menggunakan seluruh suku cadang yang berasal dari Original Equipment Manufacturer (OEM), bahkan beberapa di antaranya diimpor langsung dari Jepang.
Restorasi Suzuki Karimun lawasSalah satu detail menarik yang tersemat di eksterior mobil adalah bumper depan dan bodykit yang berasal dari versi Wagon R Wide Special edition, model langka yang hanya dijual di pasar domestik Jepang.
Baca juga: Sharp Luncurkan Mobil Listrik LDK+ Bersama Foxconn
Awalnya, warna mobil ini adalah champagne (gold), tetapi Wisnu mengubahnya menjadi coklat metalik. "Saya ubah jadi coklat metalik karena sesuai dengan warna di STNK versi GX tahun 2004. Jadi saya tetap bisa jaga legalitas tanpa ubah surat," jelas Wisnu.
Bagian interior kini tampil lebih elegan dengan nuansa hitam, berbeda dari tema beige standar yang biasa terdapat pada Karimun lama.
Sementara itu, sektor audio juga tak kalah serius, dengan penggunaan perangkat high-end untuk memanjakan telinga di setiap perjalanan.
Dari segi biaya, total modifikasi dan restorasi yang dilakukan Wisnu menghabiskan dana hampir Rp 300 juta.
Meskipun angka tersebut mungkin terasa besar untuk sebuah city car lawas, hasil yang didapat sebanding dengan investasi yang dikeluarkan.
Restorasi Karimun 1999 milik Wisnu membuktikan bahwa dengan niat dan ketelitian, mobil lawas pun dapat tampil seperti baru, sekaligus memberikan nuansa modern.
Menginspirasi para pecinta otomotif untuk merawat dan mengembalikan mobil klasik mereka ke kondisi terbaik, Suzuki Karimun tetap menjadi pilihan yang menarik di kalangan penggemar mobil klasik.