Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Garansi Habis, Ini Alasan Mobil Disarankan Ganti Oli Lebih Cepat

Kompas.com - 28/10/2025, 15:01 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Kebanyakan mobil tua, dengan usia pemakaian di atas 10 tahun, disarankan ganti oli lebih cepat daripada mobil baru. Hal ini membuat masyarakat berspekulasi bahwa ini bagian dari strategi pemasaran oli.

Mobil dengan usia lebih dari 10 tahun, umumnya masa garansi dan program perawatan gratis dari diler sudah berakhir. Itu sebabnya, biaya perawatan mobil bisa bertambah.

Tak sedikit pengguna mobil yang awalnya setia melakukan perawatan di bengkel resmi pindah haluan ke bengkel non-resmi karena alasan ekonomis. Terlebih lagi sebelumnya ganti oli disarankan tiap 10.000 Km, namun setelah lewat garansi menjadi tiap 5.000 Km.

Baca juga: Ini Bedanya Mobil Pakai Oli Mesin SAE 15W-40 dan 5W-30


Terlepas dari itu, konsumen juga perlu tahu kenapa mobil tua selalu disarakan ganti oli mesin lebih cepat oleh pihak diler. Berikut penjelasan ahli.

Rekomendasi waktu ganti oli

Paryudi, Technical Leader Nasmoco Bantul mengatakan, penggantian oli disarankan tiap 10.000 Km. Sementara untuk mobil tahun lama, seperti generasi awal penggantian lebih dini akan lebih baik.

“Karena usia pemakaian ya, penggantian oli akan lebih baik dilakukan tiap 5.000 Km pakai oli grade dibawahnya, cuma bila memang mau pakai oli yang bisa sampai 10.000 Km masih dapat ditoleransi,” ucap Paryudi kepada Kompas.com, belum lama ini.

Kemampuan oli mesin ini, menurut Paryudi, tak lepas dari masing-masing produk. Di pasaran sendiri ada oli yang mampu bertahan sampai 5.000 Km atau 10.000 Km.

Baca juga: Penyebab Oli Mesin Diesel Cepat Hitam

Ilustrasi memeriksa oli mesin mobiliStock Ilustrasi memeriksa oli mesin mobil

“Melihat kesehatan mesin juga, namanya mobil tua kadang sudah mulai ada keausan sehingga oli menjadi lebih cepat habis,” ucap Paryudi.

Mobil tua berpotensi aus

Hardi Wibowo, pemilik bengkel Spesialis Nissan - Honda Yogyakarta mengatakan, seiring umur, ring piston, dinding silinder, dan klep bakal mengalami keausan.

“Celah yang melebar karena gesekan yang terus berulang bikin oli lebih cepat habis, oli bisa masuk ke ruang bakar, dan volumenya lama-lama berkurang, ini tidak terjadi di mobil baru,” ucap Hardi kepada Kompas.com, Senin (27/10/2025).

Baca juga: Kenapa Mobil Jarang Dipakai Harus Tetap Rutin Mengganti Oli Mesin?

Ilustrasi diesel runawayTangkapan layar Ilustrasi diesel runaway

Selain itu, mesin tua cenderung lebih besar peluangnya mengalami pembakaran tidak sempurna, akibatnya, sisa gas pembakaran lebih pekat dan jelaga lebih banyak.

Kondisi tersebut, membuat mobil tua cenderung memiliki sistem pelumasan makin berat, oli cepat kotor dan habis, Maka dari itu, perlu diganti lebih sering.

Kontaminan oli

Technical Specialist PT Pertamina Lubricants (PTPL) Brahma Putra Mahayana mengatakan, sisa gas pembakaran merupakan salah satu kontaminan oli mesin.

Baca juga: Daftar Harga Oli Mesin Mobil per Oktober 2025\

“Pembakaran tidak sempurna akan menyisihkan polutan lebih banyak, ini bakal ikut bercampur ke oli, membuatnya lebih cepat kotor, efeknya viskositas oli menurun dan aditif pelindung cepat habis,” ucap Brahma kepada Kompas.com, belum lama ini.

Selain sisa gas pembakaran, kontaminan oli juga bisa berupa panas dari mesin. Sementara mobil tua sendiri memiliki peluang mengalami panas berlebih sangat besar.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau