Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Bike Camping: Gabungan Touring dan Kemah di Alam

Kompas.com - 29/10/2025, 16:21 WIB
Aditya Maulana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Belakangan ini komunitas pecinta motor di Indonesia tengah diramaikan oleh tren baru yang disebut “bike camping”, yang merupakan perpaduan antara touring menggunakan sepeda motor dan aktivitas berkemah di alam terbuka.

Tak sekadar perjalanan jarak jauh, bike camping menghadirkan pengalaman menikmati kebebasan berkendara sekaligus kedekatan dengan alam.

Tren ini mulai mencuat di berbagai daerah seperti Bandung, Bogor, Yogyakarta, dan Bali, di mana para pengendara motor, baik skuter matik, motor bebek, hingga motor adventure memilih akhir pekan untuk menjelajahi jalur pedesaan, hutan pinus, hingga pantai, lalu bermalam di tenda yang mereka bawa sendiri.

Baca juga: VW Gunakan Strategi Emosional untuk Dongkrak Penjualan di Indonesia

Banyak faktor yang membuat bike camping cepat populer. Pertama, meningkatnya minat masyarakat terhadap wisata alam dan aktivitas outdoor pasca-pandemi.

Kedua, kemudahan akses informasi di media sosial, terutama dari konten kreator otomotif dan lifestyle yang sering membagikan pengalaman berkemah di tepi danau, gunung, atau hutan menggunakan motor.

Bikepackers 2025ist Bikepackers 2025

Ditambah lagi, banyak pabrikan motor kini menawarkan aksesori resmi seperti box penyimpanan, carrier, hingga side bag yang mendukung kegiatan semacam ini. Beberapa merek bahkan mulai mengadakan event touring dan camping bersama konsumen, memperkuat tren ini di kalangan rider muda.

Termasuk acara Bikepackers yang diusungan Polygon. Kegiatan yang mempertemukan bersepeda (bike) dan backpacking dalam satu gelaran acara. Peserta diajak untuk berkemah satu malam sekaligus menikmati serunya orienteering dengan bersepeda.

Kegiatan Bikepackers kali ini mengundang bintang tamu yang lebih banyak dengan rangkaian acara yang lebih meriah, dan tantangan yang susah untuk ditaklukkan. Sebanyak 250 peserta dibuat ampun-ampun dengan kemeriahannya.

Baca juga: Begini Cara Kerja Sistem Parkir Pintar: Tanpa Tiket, Kartu, dan Tap

Desa Wisata Tinalah dipilih sebagai lokasi utama dari gelaran acara ini. Dengan lanskap perbukitan dan sawah khas Kulon Progo, Yogyakarta, tempat ini menjadi lokasi yang sempurna untuk membawa para petualang menelusuri kekayaan Indonesia lebih jauh.

Mengusung tema Bikepackers Escape, Nurul Ilmi, Project Manager Bikepackers sekaligus brand activation dari Polygon Bikes menjelaskan makna dari escape adalah sebuah pelarian.

“Escape berarti sebuah pelarian yang bagi para pesepeda dan petualang ini adalah waktu mereka untuk bisa keluar dari rutinitas yang padat. Sekaligus pelarian bagi kami untuk keluar dari rangkaian Bikepackers yang biasa kami lakukan sebelumnya, dengan membawa sesuatu yang baru dan berbeda pengalamannya,” ujar Ilmi.

Penyelenggara menghadirkan empat bintang utama yang sudah lama dikenal namanya dalam bidang petualangan, yaitu Agam Rinjani, Ars al Bahtiar, Misbahuddin, dan Teuku Islahuddin.

Bekerja sama dengan 5500 by Rute Syahdu, kategori Individual Adventurer harus menentukan sendiri jalur menuju tujuh checkpoint yang telah ditentukan. Menaklukkan tujuh checkpoint, 35 kilometer, dan elevasi 650 meter.

“Tantangannya adalah bagaimana peserta tidak nyasar dengan rute yang dibuatnya sendiri,” jelas Yoan Narotama, pendiri acara 5500 sambil tertawa.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau