Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Cara Rawat Motor Matik agar Awet dan Hemat BBM

Kompas.com - 01/11/2025, 15:22 WIB
Muh. Ilham Nurul Karim,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Sepeda motor matik menjadi pilihan favorit banyak pengendara di Indonesia karena kemudahan dalam penggunaan dan efisiensi bahan bakar.

Namun, agar performanya tetap optimal dan awet digunakan, perawatan rutin tidak boleh diabaikan.

Menurut Wahyu Budhi, Training Analyst PT Wahana Makmur Sejati, perawatan motor matik sebenarnya cukup sederhana, asalkan dilakukan secara rutin dan sesuai jadwal.

Baca juga: Royal Enfield Klaim Classic 650 Disambut Baik, Tiga Bulan Laku 50 Unit

“Motor matik punya banyak komponen bergerak seperti vanbelt dan roller yang bekerja terus-menerus. Jadi, kuncinya ada pada perawatan berkala agar performanya tetap stabil,” ujarnya kepada Kompas.com, Sabtu (1/11/2025).

Langkah pertama yang wajib dilakukan adalah menjaga kebersihan motor. Wahyu menyarankan agar motor dicuci secara rutin, terutama setelah digunakan di jalan yang kotor atau saat musim hujan.

Ilustrasi mencuci motor.MPM Honda Jatim Ilustrasi mencuci motor.

Kotoran yang menempel di bodi maupun area mesin bisa mempercepat korosi dan mengganggu sistem pendinginan.

Selain itu, pemilik juga disarankan melakukan servis berkala di bengkel resmi. Dengan begitu, pemeriksaan terhadap sistem injeksi, CVT, dan komponen penting lainnya dapat dilakukan secara menyeluruh menggunakan peralatan standar pabrikan.

“Servis berkala sangat penting karena teknisi bisa mendeteksi lebih awal jika ada gejala kerusakan, misalnya dari suara CVT atau kondisi roller,” katanya.

Perawatan selanjutnya adalah mengganti oli mesin secara berkala. Idealnya, penggantian dilakukan setiap 2.000–2.500 kilometer (km) agar pelumasan tetap maksimal dan mesin terhindar dari keausan dini.

Wahyu juga menekankan pentingnya memeriksa kondisi vanbelt dan roller secara rutin. Kedua komponen ini merupakan jantung penggerak motor matik. Jika aus atau retak, performa tarikan akan menurun dan konsumsi bahan bakar meningkat.

Baca juga: Siap Dikirim dari Jepang, Rocky Hybrid Tetap Adaptasi Rasa Indonesia

Vanbelt dan roller sebaiknya dicek setiap kali service besar. Kalau sudah mulai aus, segera diganti supaya tenaga tidak hilang di jalan,” katanya.

Ilustrasi servis motor di bengkel AHASSDok. Wahana Honda Ilustrasi servis motor di bengkel AHASS

Tak kalah penting, ganti oli shock absorber untuk menjaga kenyamanan. Biasanya dilakukan setiap 10.000 km agar redaman tetap optimal.

Kemudian, pemilik perlu memperhatikan sistem bahan bakar, terutama jangan sampai tangki dibiarkan benar-benar kosong.

Tangki yang kering dapat memicu endapan kotoran masuk ke injektor dan menyebabkan motor brebet. Untuk hasil pembakaran yang sempurna, Wahyu menyarankan menggunakan bahan bakar dengan oktan minimal 90.

“BBM berkualitas membuat ruang bakar lebih bersih dan performa mesin lebih ringan,” ujarnya.

Langkah sederhana lain adalah memanaskan mesin sebelum berkendara agar oli bersirkulasi dengan baik, serta merawat aki dengan memeriksa kondisi terminal dan tegangan secara berkala.

Baca juga: Update Harga BBM Pertamina Per 1 November 2025 di Seluruh Indonesia

Ilustrasi servis motor di bengkel resmi Honda (AHASS)Dok. Wahana Honda Ilustrasi servis motor di bengkel resmi Honda (AHASS)

Dengan menjalankan perawatan dasar tersebut, motor matik Honda bisa tetap irit, bertenaga, dan nyaman digunakan setiap hari.

“Kalau perawatan rutin dilakukan, motor matik bisa awet sampai bertahun-tahun tanpa kendala berarti,” kata Wahyu.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau