Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis Transportasi dan Hotel di Semarang Terpukul Imbas Efisiensi, Karyawan Sukarela Mengundurkan Diri

Kompas.com - 20/02/2025, 08:57 WIB
Dian Ade Permana,
Ihsanuddin

Tim Redaksi


UNGARAN, KOMPAS.com – Kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan pemerintah mulai berdampak pada sektor transportasi dan perhotelan.

Penurunan permintaan jasa transportasi dan pembatalan acara instansi pemerintah membuat para pengusaha mengalami penurunan pendapatan yang signifikan.

Pengelola PO. Citra Dewi Bandungan, Kabupaten Semarang, Handika Gusni Rahmulya, mengungkapkan bahwa sejak Januari 2025, jumlah pemesanan bus turun hingga 35 persen.

Bahkan, beberapa instansi yang sebelumnya sudah memesan bus akhirnya membatalkan order mereka.

"Dua bulan ini memang ada penurunan hingga 35 persen dibanding saat-saat biasa kemarin. Bahkan ada juga instansi yang sudah deal, sudah pesan bus tapi beberapa hari lalu membatalkan dengan alasan efisiensi," ujar Handika, Kamis (20/2/2025).

Baca juga: Efisiensi Anggaran, Brebes Kehilangan Rp 109 Miliar, Perbaikan Jalan Terancam Batal

Dalam kondisi normal, setidaknya lima dari 27 bus yang dimiliki PO. Citra Dewi beroperasi setiap hari. Namun kini, banyak bus yang hanya terparkir di garasi karena minimnya permintaan.

"Kondisi sekarang memang berat, karena selain pemesan umum dan pariwisata, kami juga menyasar pemesan dari instansi yang membutuhkan jasa transportasi," jelasnya.

Biasanya, menjelang Ramadan, permintaan sewa bus meningkat untuk perjalanan ziarah atau kegiatan instansi yang dipercepat sebelum memasuki bulan puasa.

Namun, tahun ini belum ada tanda-tanda lonjakan pemesanan.

Meski belum ada pemutusan hubungan kerja (PHK), beberapa awak bus memilih mengundurkan diri karena tidak ada pemasukan akibat minimnya order.

"Kalau di bus kan sistemnya berangkat bekerja menerima bayaran, kalau tidak ada yang order dan tidak bekerja, ya teman-teman akhirnya mencari pekerjaan lain untuk menghidupi keluarga," tambah Handika.

Baca juga: PHRI Banyuwangi: Dampak Efisiensi Anggaran Setara dengan Pandemi Covid-19

Sektor Perhotelan Juga Terimbas

Dampak kebijakan efisiensi anggaran juga dirasakan sektor perhotelan. GM The Wujil Resort & Conventions, Ahmad Solela, mengakui bahwa beberapa acara yang sebelumnya direncanakan di hotelnya dibatalkan karena pengurangan anggaran pemerintah.

"Artinya dampak langsung kepada bisnis hotel juga sangat terasa, termasuk di The Wujil sendiri," ungkap Solela.

Ia pesimistis bahwa pendapatan Februari akan mencapai target, karena pangsa pasar utama mereka—yaitu acara pemerintahan—mengalami penurunan drastis.

"Untuk bulan Maret 2025, demand dari pemerintahan juga masih kosong. Sehingga harus mencari pangsa yang lain karena kalau kondisinya begini, ya bertahan," tutupnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Kasus AI Pornografi di Semarang Naik Penyidikan, Korban Desak Chiko Ditapkan Tersangka
Kasus AI Pornografi di Semarang Naik Penyidikan, Korban Desak Chiko Ditapkan Tersangka
Regional
1 Anggota Polisi Diduga Pemeras Warga Batam Rp 1 Miliar Ditangkap
1 Anggota Polisi Diduga Pemeras Warga Batam Rp 1 Miliar Ditangkap
Regional
Tingkatkan Profesionalisme ASN, Pemkab Bandung Barat Raih Penghargaan Mitra Kerja Terbaik dari BKN
Tingkatkan Profesionalisme ASN, Pemkab Bandung Barat Raih Penghargaan Mitra Kerja Terbaik dari BKN
Regional
8 Orang Bersenpi Gerebek dan Peras Warga Batam Rp 1 Miliar, Ngaku dari BNN
8 Orang Bersenpi Gerebek dan Peras Warga Batam Rp 1 Miliar, Ngaku dari BNN
Regional
Penataan Stasiun, Perlintasan Sebidang di Pasar Rangkasbitung Ditutup Desember 2025
Penataan Stasiun, Perlintasan Sebidang di Pasar Rangkasbitung Ditutup Desember 2025
Regional
Pemuda di Banjarmasin Ceburkan Diri ke Sungai Barito Usai Kelahi, Kini Hilang
Pemuda di Banjarmasin Ceburkan Diri ke Sungai Barito Usai Kelahi, Kini Hilang
Regional
Jangkar Kapal Rusak Terumbu Karang di Labuan Bajo, Bupati: Harus Ditentukan Area Berlabuh
Jangkar Kapal Rusak Terumbu Karang di Labuan Bajo, Bupati: Harus Ditentukan Area Berlabuh
Regional
Dispangtan Solo Uji Sampel Bakso di Warung Bakso Diduga Pakai Bahan Non-halal
Dispangtan Solo Uji Sampel Bakso di Warung Bakso Diduga Pakai Bahan Non-halal
Regional
Nelayan Hilang di Sungai Barito Kalsel, Perahunya Ditemukan Tak Berawak
Nelayan Hilang di Sungai Barito Kalsel, Perahunya Ditemukan Tak Berawak
Regional
28 Hari Tak Makan, Kakak Beradik di Kendal Ditemukan Lemas di Samping Jenazah Ibu
28 Hari Tak Makan, Kakak Beradik di Kendal Ditemukan Lemas di Samping Jenazah Ibu
Regional
Warung Bakso di Solo Diduga Pakai Bahan Non-halal, Ini Imbauan Kemenag Bagi Konsumen
Warung Bakso di Solo Diduga Pakai Bahan Non-halal, Ini Imbauan Kemenag Bagi Konsumen
Regional
Banjir Semarang Mulai Surut, Kepala BNPB Dorong Penguatan Pompa Permanen dan Kolam Retensi
Banjir Semarang Mulai Surut, Kepala BNPB Dorong Penguatan Pompa Permanen dan Kolam Retensi
Regional
Kerja Sama Warga dan Polisi Antarkan Anak Hilang Kembali ke Keluarga
Kerja Sama Warga dan Polisi Antarkan Anak Hilang Kembali ke Keluarga
Regional
Basarnas Akhiri Pencarian Korban KM Fadil Jaya di Kukar, 3 Kru Kapal Masih Hilang
Basarnas Akhiri Pencarian Korban KM Fadil Jaya di Kukar, 3 Kru Kapal Masih Hilang
Regional
Sidang Eksepsi Pembunuhan Brigadir Nurhadi, Pengacara Bantah Kompol Yogi Memiting Korban
Sidang Eksepsi Pembunuhan Brigadir Nurhadi, Pengacara Bantah Kompol Yogi Memiting Korban
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau