Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terapung 2 Hari di Laut Malaysia, Rahmat Akhirnya Pulang ke Nunukan

Kompas.com - 02/08/2025, 12:48 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Konsulat RI di Tawau, Malaysia, memfasilitasi kepulangan Rahmat, nelayan asal Pulau Sebatik, Nunukan, Kalimantan Utara, yang selamat dari insiden kapal karam di perairan Malaysia pada Sabtu (19/7/2025).

Pemulangan Rahmat dilakukan pada Jumat (1/8/2025) melalui Pelabuhan Internasional Tunon Taka, Nunukan, dan diawali dengan penandatanganan dokumen serah terima oleh Pejabat Protokol Konsuler I Konsulat RI Tawau, Calderon Dalimunthe, dan Wakapolsek Sebatik, Ipda Musnih, di Ruang Nusantara Konsulat RI Tawau.

Konsul RI Tawau, Aris Heru Utomo, bersyukur atas keselamatan Rahmat. “Peristiwa ini kiranya dapat menjadi pelajaran untuk tidak melakukan pelayaran tanpa disertai penggunaan perangkat keselamatan yang memadai seperti ketersediaan pelampung,” ujarnya melalui pesan tertulis.

Baca juga: Akhir Pencarian, Jenazah Nakhoda Kapal Karam di Perairan Tanjung Aru Sebatik Ditemukan

“Selain itu, agar kiranya Rahmat atau siapapun yang akan melakukan pelayaran lintas batas membawa dokumen kelayakan berlayar dari instansi terkait dan tidak melakukan pelayaran lintas batas yang cenderung berbahaya,” lanjut Aris.

Selain dokumen serah terima, Konsulat RI juga menyerahkan data kesehatan Rahmat dan surat rujukan dari Hospital Tawau ke RSUD Nunukan untuk penanganan lanjutan jika diperlukan.

Rahmat sebelumnya ditemukan dalam kondisi selamat oleh seorang nelayan di perairan Batu Payung, Tawau, Malaysia, pada Senin (21/7/2025), dua hari setelah kapal yang ditumpanginya tenggelam.

Ia sempat dirawat selama sepekan di Hospital Tawau dan ditampung beberapa hari di shelter Konsulat RI Tawau, sebelum akhirnya dipulangkan ke Indonesia menggunakan kapal ferri penumpang.

Kondisi Rahmat saat tiba di Nunukan terlihat sehat. Wajahnya sesekali tersenyum, menyiratkan rasa syukur dan kebahagiaan karena selamat dari musibah dan akan segera bertemu keluarganya.

Setibanya di Pelabuhan Tunon Taka, Rahmat langsung menjalani pemeriksaan oleh tim medis Klinik Pratama Polres Nunukan. Hasilnya, suhu tubuh, tekanan darah, dan nadinya dinyatakan normal. Ia pun langsung diserahkan kepada keluarganya.

Kronologi Kapal Tenggelam

Insiden bermula ketika kapal kayu bermuatan 250 paket gula berangkat dari Malaysia menuju Pulau Sebatik, Indonesia, pada Sabtu (19/7/2025) sekitar pukul 20.00 WITA.

Sekitar pukul 23.00, kapal mengalami kerusakan mesin dan dihantam gelombang tinggi di Perairan Tanjung Aru. Letkol Laut (P) Primayantha Maulana Malik, Danlanal Nunukan, menyatakan air masuk ke lambung kapal hingga menyebabkan kapal tenggelam.

Baca juga: Hilang Sebulan, Motor Warga Sebatik Ternyata Dipakai Jualan Sabu hingga ke Malaysia

“Para ABK mencari alat pelampung masing-masing untuk menyelamatkan diri,” ujar Primayantha.

Dari tiga awak kapal, dua ditemukan selamat. Arifin Nurman (29) lebih dulu ditemukan kapal reguler Sadewata pada Minggu (20/7/2025), dan dievakuasi ke Puskesmas Sebatik. Sementara Rahmat ditemukan dalam kondisi lemas di laut oleh nelayan Malaysia, Senin (21/7/2025).

Nakhoda kapal, Hasim Bin Hatta alias Acok, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Selasa (22/7/2025), yang menjadi hari terakhir operasi pencarian oleh tim SAR gabungan.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Bupati Kendal Akan Evaluasi Tunjangan Perumahan DPRD yang Capai Rp 28,5 Juta
Bupati Kendal Akan Evaluasi Tunjangan Perumahan DPRD yang Capai Rp 28,5 Juta
Regional
Daftar Belanja Sopir Bank Jateng Usai Bawa Kabur Uang Rp 10 Miliar
Daftar Belanja Sopir Bank Jateng Usai Bawa Kabur Uang Rp 10 Miliar
Regional
Membangun Aksara, Merajut Masa Depan Anak-anak Eks Timtim di Batas Negara
Membangun Aksara, Merajut Masa Depan Anak-anak Eks Timtim di Batas Negara
Regional
Mahasiswa dan Pelajar Todong DPRD Demak dalam Dialog Terbuka, dari Beasiswa hingga Transparansi APBD
Mahasiswa dan Pelajar Todong DPRD Demak dalam Dialog Terbuka, dari Beasiswa hingga Transparansi APBD
Regional
Dana Hibah Ormas Diduga Dikuasai Oknum DPRD Jateng, Terungkap Praktik Makelar dan Potongan
Dana Hibah Ormas Diduga Dikuasai Oknum DPRD Jateng, Terungkap Praktik Makelar dan Potongan
Regional
Pariwisata Labuan Bajo Terganggu akibat Kelangkaan BBM, Pertamina Akan Bangun Terminal BBM
Pariwisata Labuan Bajo Terganggu akibat Kelangkaan BBM, Pertamina Akan Bangun Terminal BBM
Regional
Ketika Hijab Motif Aceh Menjangkau Pasar Dunia…
Ketika Hijab Motif Aceh Menjangkau Pasar Dunia…
Regional
Wali Kota Semarang Resmikan Jalan YB Mangunwijaya, Wujud Penghormatan dan Ruang Harapan
Wali Kota Semarang Resmikan Jalan YB Mangunwijaya, Wujud Penghormatan dan Ruang Harapan
Regional
Tunjangan DPRD NTT Capai Rp 41,4 Miliar Per Tahun, Ini Tanggapan Gubernur
Tunjangan DPRD NTT Capai Rp 41,4 Miliar Per Tahun, Ini Tanggapan Gubernur
Regional
Revisi Undang Undang Pariwisata, Keponakan Prabowo Beri Bocoran
Revisi Undang Undang Pariwisata, Keponakan Prabowo Beri Bocoran
Regional
Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja Tembakau, Pemkot Malang Gelar Pelatihan Olahan Pangan Bagi Pekerja Rokok
Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja Tembakau, Pemkot Malang Gelar Pelatihan Olahan Pangan Bagi Pekerja Rokok
Regional
Pesta Berujung Maut, 2 Pria di Pulau Seram Maluku Tewas Setelah Cekcok
Pesta Berujung Maut, 2 Pria di Pulau Seram Maluku Tewas Setelah Cekcok
Regional
Berkat Chromebook Bantuan Nadiem, Pelajar di Pelosok Banten Bisa Belajar Pakai Laptop
Berkat Chromebook Bantuan Nadiem, Pelajar di Pelosok Banten Bisa Belajar Pakai Laptop
Regional
Unsoed Dampingi Mahasiswi Korban Kekerasan Seksual Guru Besar
Unsoed Dampingi Mahasiswi Korban Kekerasan Seksual Guru Besar
Regional
Krisis Air Bersih di Batu Merah, Wali Kota Batam Geram
Krisis Air Bersih di Batu Merah, Wali Kota Batam Geram
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau