KASONGAN, KOMPAS.com – Sebuah video viral di TikTok memperlihatkan siswa-siswi SMPN 8 Katingan Tengah, Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), mengikuti Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) di area kuburan.
Video itu diunggah oleh akun TikTok @Junius025, dan direkam pada Rabu (27/8/2025).
Rekaman tersebut langsung menarik perhatian publik dan telah memperoleh ratusan like di platform media sosial TikTok.
“Hari ini tanggal 27 Agustus 2025, SMPN 8 Katingan Tengah melaksanakan ANBK tapi tahun ini berbeda pelaksanaannya dilaksanakan di kuburan,” ujar seorang tenaga pendidik dalam video tersebut, dikutip Selasa (2/9/2025).
Baca juga: Daftar 8 Penumpang Helikopter PK-RGH yang Hilang Kontak di Tanah Bumbu
Tenaga pendidik dalam video menjelaskan bahwa keputusan untuk menggelar ANBK di area pemakaman bukan tanpa alasan.
Desa tempat sekolah berada tidak memiliki jaringan internet yang memadai, sehingga guru dan siswa harus mencari lokasi alternatif.
“Mengapa demikian? Karena di desa kami, jaringan internetnya hilang. Makanya kami berupaya mencari tempat yang tinggi yang ada jaringan untuk melaksanakan ANBK,” jelas guru tersebut.
Dalam video tampak siswa-siswi dibantu guru-guru mengerjakan ANBK di tengah lingkungan kuburan, dengan suasana yang tampak seadanya.
Karena banyaknya nyamuk, para guru bahkan terlihat membakar kayu untuk mengusir serangga.
“Inilah keadaan Indonesia setelah 80 tahun merdeka,” keluh sang guru dalam video tersebut.
Peristiwa ini turut mengundang perhatian Wakil Ketua Komisi III DPRD Kalimantan Tengah, Tomy Irawan Diran, yang menyayangkan kondisi pendidikan tersebut.
“Iya, kemarin ada ANBK di kuburan. Memang saya sempat melihat, miris ya melihat seperti itu,” ujarnya.
Tomy menekankan pentingnya ketersediaan sinyal internet di sekolah, terutama di wilayah terpencil.
Ia mengingatkan bahwa pemerintah daerah sebenarnya sudah menganggarkan pengadaan internet StarLink dan panel tenaga surya, yang seharusnya dapat dimanfaatkan oleh sekolah-sekolah.
“Di sini kan ada pengadaan StarLink, pengadaan tenaga surya juga, salah satunya untuk (sekolah) seperti itu,” ujarnya.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini