Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tawarkan Investasi untuk Wisatawan Asing, Wagub Jateng: Agar yang Datang Banyak dan Stay Lama

Kompas.com - 24/10/2025, 18:03 WIB
Labib Zamani,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tengah mengembangkan konsep pariwisata investasi sebagai strategi untuk menarik wisatawan mancanegara agar datang lebih banyak dan tinggal lebih lama di daerah tersebut.

Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen mengatakan, konsep ini tidak hanya menonjolkan potensi wisata alam, budaya, dan UMKM, tetapi juga membuka peluang investasi bagi wisatawan asing di berbagai sektor, termasuk kawasan industri.

“Tentu pariwisata di Jateng bukan hanya yang kita tawarkan alamnya, atau kebudayaannya atau karya UMKM-nya. Akan tetapi kami juga merambah, menawarkan pariwisata investasi,” ujar Taj Yasin seusai membuka kegiatan Jateng Travel Fair 2025 di Solo, Jawa Tengah, Jumat (24/10/2025).

Baca juga: Realisasi Investasi di Jateng Capai Rp 20 T, Buruh Was-was Pekerja Asing, Ini Sebabnya

Menurut Taj Yasin, Jawa Tengah memiliki banyak kawasan industri yang bisa ditawarkan kepada wisatawan mancanegara.

Ia menilai, konsep pariwisata investasi dapat memberikan dampak ekonomi yang lebih besar bagi daerah.

“Artinya apa, banyak kawasan-kawasan industri yang kita tawarkan kepada wisatawan dari mancanegara supaya yang datang lebih banyak lagi, stay-nya panjang juga berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi di Jateng,” katanya.

Wisata Berbasis Desa

Selain mengembangkan kawasan industri, Pemprov Jawa Tengah juga fokus pada pengembangan wisata pedesaan sebagai bagian dari strategi memperkuat sektor pariwisata.

Wisata berbasis desa ini diharapkan dapat menjadi daya tarik tambahan bagi wisatawan yang ingin mengenal kehidupan masyarakat lokal sekaligus membuka peluang investasi di daerah tersebut.

“Karena kita tahu bahwa dengan saat ini ekonomi yang berdampak dari keputusan Trump banyak orang itu, investor mencari daerah-daerah bagaimana kawasan-kawasan industri yang menjanjikan salah satunya Jateng,” ungkapnya.

Baca juga: Dugaan Penipuan Rp 2,6 M untuk Masuk Akpol: Polda Jateng Periksa Dua Polisi

Taj Yasin menegaskan bahwa Jawa Tengah memiliki daya saing tinggi dibandingkan provinsi lain karena memiliki lahan industri yang luas dan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni.

“Maka ini kami harap mereka selain berwisata juga menginvestasikan uangnya di Jateng ini,” ujarnya.

Ia menyampaikan bahwa Pemprov Jateng telah menawarkan roadmap kawasan industri kepada mitra internasional, salah satunya Australia, untuk memperkuat kerja sama investasi.

“Kemarin kita ke Australia kita tawarkan roadmap dan Alhamdulillah itu juga menjadi penguat antara Jateng dengan Australia untuk bekerja sama,” kata Taj Yasin.

Lebih lanjut, ia menyebutkan sejumlah daerah yang potensial dikembangkan sebagai kawasan industri di Jawa Tengah.

“Banyak ya ada dari kawasan paling ujung barat utara ada Brebes, yang seksi sekarang ada di Kabupaten Batang, dan saat ini kita dorong juga di daerah kawasan selatan barat ada di Kebumen, ada di Cilacap. Tidak kalah juga di bagian timur untuk Pati Raya juga kita tawarkan. Banyak spot-spot pertumbuhan investasi di Jateng,” ungkapnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Regulasi Lama Dianggap Sudah Usang, DPRD Kaltim Bahas Raperda Baru soal Lingkungan
Regulasi Lama Dianggap Sudah Usang, DPRD Kaltim Bahas Raperda Baru soal Lingkungan
Regional
Rekayasa Cuaca di Jateng Diklaim Kurangi Hujan 70 Persen
Rekayasa Cuaca di Jateng Diklaim Kurangi Hujan 70 Persen
Regional
Pria Ditemukan Tewas di Jalan Pedurungan Semarang, Diduga Korban Pengeroyokan
Pria Ditemukan Tewas di Jalan Pedurungan Semarang, Diduga Korban Pengeroyokan
Regional
Kasus AI Pornografi di Semarang Naik Penyidikan, Korban Desak Chiko Ditapkan Tersangka
Kasus AI Pornografi di Semarang Naik Penyidikan, Korban Desak Chiko Ditapkan Tersangka
Regional
1 Anggota Polisi Diduga Pemeras Warga Batam Rp 1 Miliar Ditangkap
1 Anggota Polisi Diduga Pemeras Warga Batam Rp 1 Miliar Ditangkap
Regional
Tingkatkan Profesionalisme ASN, Pemkab Bandung Barat Raih Penghargaan Mitra Kerja Terbaik dari BKN
Tingkatkan Profesionalisme ASN, Pemkab Bandung Barat Raih Penghargaan Mitra Kerja Terbaik dari BKN
Regional
8 Orang Bersenpi Gerebek dan Peras Warga Batam Rp 1 Miliar, Ngaku dari BNN
8 Orang Bersenpi Gerebek dan Peras Warga Batam Rp 1 Miliar, Ngaku dari BNN
Regional
Penataan Stasiun, Perlintasan Sebidang di Pasar Rangkasbitung Ditutup Desember 2025
Penataan Stasiun, Perlintasan Sebidang di Pasar Rangkasbitung Ditutup Desember 2025
Regional
Pemuda di Banjarmasin Ceburkan Diri ke Sungai Barito Usai Kelahi, Kini Hilang
Pemuda di Banjarmasin Ceburkan Diri ke Sungai Barito Usai Kelahi, Kini Hilang
Regional
Jangkar Kapal Rusak Terumbu Karang di Labuan Bajo, Bupati: Harus Ditentukan Area Berlabuh
Jangkar Kapal Rusak Terumbu Karang di Labuan Bajo, Bupati: Harus Ditentukan Area Berlabuh
Regional
Dispangtan Solo Uji Sampel Bakso di Warung Bakso Diduga Pakai Bahan Non-halal
Dispangtan Solo Uji Sampel Bakso di Warung Bakso Diduga Pakai Bahan Non-halal
Regional
Nelayan Hilang di Sungai Barito Kalsel, Perahunya Ditemukan Tak Berawak
Nelayan Hilang di Sungai Barito Kalsel, Perahunya Ditemukan Tak Berawak
Regional
28 Hari Tak Makan, Kakak Beradik di Kendal Ditemukan Lemas di Samping Jenazah Ibu
28 Hari Tak Makan, Kakak Beradik di Kendal Ditemukan Lemas di Samping Jenazah Ibu
Regional
Warung Bakso di Solo Diduga Pakai Bahan Non-halal, Ini Imbauan Kemenag Bagi Konsumen
Warung Bakso di Solo Diduga Pakai Bahan Non-halal, Ini Imbauan Kemenag Bagi Konsumen
Regional
Banjir Semarang Mulai Surut, Kepala BNPB Dorong Penguatan Pompa Permanen dan Kolam Retensi
Banjir Semarang Mulai Surut, Kepala BNPB Dorong Penguatan Pompa Permanen dan Kolam Retensi
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau