Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bencana Melanda 8 Kecamatan, Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat 7 Hari

Kompas.com - 02/11/2025, 14:52 WIB
Miftahul Huda,
Vachri Rinaldy Lutfipambudi

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang, Jawa Timur, menetapkan status tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor.

Sekretaris Daerah Kabupaten Lumajang, Agus Triyono mengatakan, status tanggap darurat berlaku selama 7 hari, mulai dari tanggal 1-7 November 2025.

Agus mengatakan, saat ini pihaknya masih menyiapkan draft surat keputusan (SK) Bupati Lumajang tentang status tanggap darurat bencana.

Penetapan status ini merupakan imbas dari kejadian bencana alam yang terjadi di 8 kecamatan pada Sabtu (1/11/2025) malam.

Curah hujan tinggi disertai angin dan sambaran petir yang terjadi pada Sabtu sore membuat delapan kecamatan dilanda bencana banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang.

Baca juga: Banjir di Lumajang Rendam 300 Rumah, Warga Butuh Makanan

Dilaporkan, 1 orang mengalami luka dan dirawat di RSUD Pasirian akibat tertimpa pohon tumbang.

"SK bupati tentang penetapan status tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor tahun 2025 terhitung tanggal 1-7 November 2025," kata Agus melalui pesan singkat.

Siapkan Dapur Umum, Siagakan TRC

Agus menjelaskan, dalam masa tanggap darurat bencana, pemerintah melakukan berbagai upaya penanganan.

Salah satunya adalah membangun dapur umum untuk memenuhi kebutuhan makan warga terdampak di delapan kecamatan.

Tim Reaksi Cepat (TRC) dan relawan penanggulangan bencana juga disiagakan untuk melakukan penanganan darurat apabila terjadi bencana susulan.

Baca juga: Banjir Setinggi 1,5 Meter Rendam Rumah Warga di Lumajang

"Memantau setiap perkembangan wilayah kecamatan yang rawan bencana banjir dan tanah longsor, serta melakukan langkah kedaruratan sesuai prosedur," imbuhnya.

Agus mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan. "Sekarang sudah hujan, jadi imbauan kami untuk warga tetap waspada dan menjaga keselamatan," katanya.

Diberitakan sebelumnya, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Yudhi Cahyono, mengungkapkan bencana yang terjadi meliputi banjir, tanah longsor dan pohon tumbang.

Bencana ini terjadi akibat cuaca ekstrem yang ditandai dengan hujan deras dan angin kencang.

Baca juga: Rekap Bencana di Lumajang pada Sabtu Malam, 8 Kecamatan Terdampak

"Dampak cuaca ekstrem terjadi bencana di 8 kecamatan dengan potensi bencana beragam mulai dari banjir, tanah longsor dan pohon tumbang," ujar Yudhi saat meninjau lokasi bencana di Desa Kutorenon.

Tim reaksi cepat BPBD Lumajang telah dikerahkan ke semua lokasi yang terdampak untuk melakukan asesmen dan evakuasi.

"Tim dari TRC BPBD sudah bergerak mulai habis maghrib tadi ke lokasi-lokasi yang dilaporkan terjadi bencana," tambahnya.

Baca juga: Banjir Lumajang, Aldi Gendong Motor di Pundak demi Pulang ke Rumah

Bantuan logistik, termasuk makanan siap saji dan air mineral, juga telah didistribusikan kepada warga yang terdampak bencana.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Rekayasa Cuaca di Jateng Diklaim Kurangi Hujan 70 Persen
Rekayasa Cuaca di Jateng Diklaim Kurangi Hujan 70 Persen
Regional
Pria Ditemukan Tewas di Jalan Pedurungan Semarang, Diduga Korban Pengeroyokan
Pria Ditemukan Tewas di Jalan Pedurungan Semarang, Diduga Korban Pengeroyokan
Regional
Kasus AI Pornografi di Semarang Naik Penyidikan, Korban Desak Chiko Ditapkan Tersangka
Kasus AI Pornografi di Semarang Naik Penyidikan, Korban Desak Chiko Ditapkan Tersangka
Regional
1 Anggota Polisi Diduga Pemeras Warga Batam Rp 1 Miliar Ditangkap
1 Anggota Polisi Diduga Pemeras Warga Batam Rp 1 Miliar Ditangkap
Regional
Tingkatkan Profesionalisme ASN, Pemkab Bandung Barat Raih Penghargaan Mitra Kerja Terbaik dari BKN
Tingkatkan Profesionalisme ASN, Pemkab Bandung Barat Raih Penghargaan Mitra Kerja Terbaik dari BKN
Regional
8 Orang Bersenpi Gerebek dan Peras Warga Batam Rp 1 Miliar, Ngaku dari BNN
8 Orang Bersenpi Gerebek dan Peras Warga Batam Rp 1 Miliar, Ngaku dari BNN
Regional
Penataan Stasiun, Perlintasan Sebidang di Pasar Rangkasbitung Ditutup Desember 2025
Penataan Stasiun, Perlintasan Sebidang di Pasar Rangkasbitung Ditutup Desember 2025
Regional
Pemuda di Banjarmasin Ceburkan Diri ke Sungai Barito Usai Kelahi, Kini Hilang
Pemuda di Banjarmasin Ceburkan Diri ke Sungai Barito Usai Kelahi, Kini Hilang
Regional
Jangkar Kapal Rusak Terumbu Karang di Labuan Bajo, Bupati: Harus Ditentukan Area Berlabuh
Jangkar Kapal Rusak Terumbu Karang di Labuan Bajo, Bupati: Harus Ditentukan Area Berlabuh
Regional
Dispangtan Solo Uji Sampel Bakso di Warung Bakso Diduga Pakai Bahan Non-halal
Dispangtan Solo Uji Sampel Bakso di Warung Bakso Diduga Pakai Bahan Non-halal
Regional
Nelayan Hilang di Sungai Barito Kalsel, Perahunya Ditemukan Tak Berawak
Nelayan Hilang di Sungai Barito Kalsel, Perahunya Ditemukan Tak Berawak
Regional
28 Hari Tak Makan, Kakak Beradik di Kendal Ditemukan Lemas di Samping Jenazah Ibu
28 Hari Tak Makan, Kakak Beradik di Kendal Ditemukan Lemas di Samping Jenazah Ibu
Regional
Warung Bakso di Solo Diduga Pakai Bahan Non-halal, Ini Imbauan Kemenag Bagi Konsumen
Warung Bakso di Solo Diduga Pakai Bahan Non-halal, Ini Imbauan Kemenag Bagi Konsumen
Regional
Banjir Semarang Mulai Surut, Kepala BNPB Dorong Penguatan Pompa Permanen dan Kolam Retensi
Banjir Semarang Mulai Surut, Kepala BNPB Dorong Penguatan Pompa Permanen dan Kolam Retensi
Regional
Kerja Sama Warga dan Polisi Antarkan Anak Hilang Kembali ke Keluarga
Kerja Sama Warga dan Polisi Antarkan Anak Hilang Kembali ke Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau