Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baru Satu Tersangka, DPRD Banten Soroti Kasus Paskibra Dianiaya Senior di Serang

Kompas.com - 02/11/2025, 11:38 WIB
Rasyid Ridho,
Vachri Rinaldy Lutfipambudi

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Anggota DPRD Banten, Ahmad Imron, meminta polisi untuk transparan dan profesional dalam menangani kasus dugaan penganiayaan terhadap Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) SMAN 1 Kota Serang, inisial HS, oleh seniornya.

Diketahui, dari tiga terduga pelaku yang terlibat, baru satu orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik Unit Perlindungan Anak dan Perempuan (PPA) Polresta Serang Kota.

"Saya berharap kepolisian ini menegakkan hukum sesuai dengan aturan. Tidak boleh siapapun mengintervensi kasus ini," kata Imron kepada wartawan di Serang, Minggu (2/11/2025).

Saat ini, menurut Imron, kinerja Polri sedang disorot oleh masyarakat.

Sehingga, penyidik tidak boleh berpihak kepada pihak-pihak yang mengintervensi, apalagi pada kasus kekerasan terhadap anak seperti yang dialami HS.

Baca juga: Paskibra di Serang Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Pelaku 3 Orang tapi Tersangka Baru 1

"Nggak boleh nih kepolisian berpihak pada siapapun. Satu-satunya, kepolisian berpihak hanya pada keadilan. Keadilan yang menjadi dambaan seluruh lapisan masyarakat," ujar Imron.

"Kita ingin kasus ini tegak lurus. Biar terang-benderang dan siapapun tidak boleh mengintervensi," imbuhnya.

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini pun menyayangkan terjadinya peristiwa penganiayaan yang terjadi di lingkungan sekitar sekolah.

Sehingga, sebagai anggota Komisi V yang membidangi pendidikan, ia akan melakukan pemanggilan kepada Kepala Sekolah serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten.

"Kita akan memanggil nanti kepala sekolah bagaimana upaya menyelesaikan kasus itu. Sayang sekali, di tengah hasrat masyarakat Banten untuk pendidikannya agar lebih maju, ini terjadi tindakan itu," ujarnya.

Baca juga: Puluhan OTK Serang Unismuh Makassar, 2 Mahasiswa Alami Luka akibat Senjata Tajam

Sebelumnya, peristiwa tersebut terjadi pada 13 Agustus 2025 malam.

Dugaan penganiayaan terjadi setelah kegiatan latihan Paskibra untuk persiapan upacara 17 Agustus di kawasan Stadion Maulana Yusuf, Kota Serang, Banten.

Tiga orang dewasa diduga terlibat dalam penganiayaan.

Satu orang, yakni inisial An, sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Serang Kota.

Baca juga: Bupati Serang: Hewan Terpapar Cs-137 Tidak Boleh Dipelihara

Sedangkan terduga lainnya, yakni AA, anak anggota DPRD Kota Serang, dan AR, anak anggota DPRD Kabupaten Serang, belum ditetapkan sebagai tersangka.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Rekayasa Lalu Lintas Diberlakukan Saat Pengantaran Jenazah Raja Keraton Surakarta PB XIII
Rekayasa Lalu Lintas Diberlakukan Saat Pengantaran Jenazah Raja Keraton Surakarta PB XIII
Regional
Gubernur Sumut Turun Tangan Mediasi ASN Viral, Presiden Prabowo Beri Atensi Langsung
Gubernur Sumut Turun Tangan Mediasi ASN Viral, Presiden Prabowo Beri Atensi Langsung
Kilas Daerah
Sekretariat Mahasiswa di Makassar Diteror Bom Molotov, Satu Orang Terluka
Sekretariat Mahasiswa di Makassar Diteror Bom Molotov, Satu Orang Terluka
Regional
Banjir Semarang Surut, Penanganan Disebut Dapat Apresiasi dari Wapres Gibran
Banjir Semarang Surut, Penanganan Disebut Dapat Apresiasi dari Wapres Gibran
Regional
Keraton Surakarta Terapkan Aturan Melayat Raja PB XIII: Perempuan Harus Pakai Rok Panjang
Keraton Surakarta Terapkan Aturan Melayat Raja PB XIII: Perempuan Harus Pakai Rok Panjang
Regional
Bupati Gunungkidul Ungkap Ada 100-an Siswa Diduga Keracunan MBG, Soroti SPPG Tak Ditutup
Bupati Gunungkidul Ungkap Ada 100-an Siswa Diduga Keracunan MBG, Soroti SPPG Tak Ditutup
Regional
Bonus Makanan Pemberian SPPG Diduga Penyebab Keracunan di Pesantren Sumbawa Barat
Bonus Makanan Pemberian SPPG Diduga Penyebab Keracunan di Pesantren Sumbawa Barat
Regional
Polisi Bunuh dan Perkosa Dosen Perempuan di Jambi, Mobil dan Motor Korban Ditemukan
Polisi Bunuh dan Perkosa Dosen Perempuan di Jambi, Mobil dan Motor Korban Ditemukan
Regional
Kematian Prada Lucky di Barak, Sidang Terus Ungkap Peran Para Atasan
Kematian Prada Lucky di Barak, Sidang Terus Ungkap Peran Para Atasan
Regional
Baru 1 Dapur MBG di Kota Magelang Kantongi SLHS, Dinkes: Yang Lain Hasil Lab Belum Bagus
Baru 1 Dapur MBG di Kota Magelang Kantongi SLHS, Dinkes: Yang Lain Hasil Lab Belum Bagus
Regional
Bunyikan Musik Terlalu Keras, Mertua dan Menantu di Gowa Tewas Ditikam Tetangga
Bunyikan Musik Terlalu Keras, Mertua dan Menantu di Gowa Tewas Ditikam Tetangga
Regional
Polisi Propam Pembunuh dan Pemerkosa Dosen di Jambi 'Ulet' Berkelit Saat Diperiksa
Polisi Propam Pembunuh dan Pemerkosa Dosen di Jambi "Ulet" Berkelit Saat Diperiksa
Regional
Ada Perbaikan Rel Kereta, Jalan Kaligawe Semarang Diberlakukan Buka Tutup 3 Hari
Ada Perbaikan Rel Kereta, Jalan Kaligawe Semarang Diberlakukan Buka Tutup 3 Hari
Regional
Dituduh Selingkuh dan Digugat Cerai, Pria Lampung Bunuh Mantan Istri dengan Sejumlah Tusukan
Dituduh Selingkuh dan Digugat Cerai, Pria Lampung Bunuh Mantan Istri dengan Sejumlah Tusukan
Regional
Raja Surakarta PB XIII Wafat, Keraton Yogyakarta Tiadakan Pentas dan Tak Menabuh Gamelan
Raja Surakarta PB XIII Wafat, Keraton Yogyakarta Tiadakan Pentas dan Tak Menabuh Gamelan
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau