Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Santri di Malang Diduga Dianiaya Pengasuh hingga Betisnya Melepuh, Korban Lain Bakal Diperiksa

Kompas.com - 10/07/2025, 17:46 WIB
Imron Hakiki,
Bilal Ramadhan

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Seorang santri salah satu Pondok Pesantren (Ponpes) di kawasan Desa Kendalpayak, Kecamatan Pakisaji, berinisial AZX (9) warga asal Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang diduga mendapat penganiayaan.

Pelaku merupakan guru sekaligus pemilik pondok pesantren, berinisial B.

Rekaman dugaan tindakan penganiayaan itu terekam video dan viral di media sosial. Tampak B memukul betis korban beberapa kali menggunakan sebatang rotan.

Selanjutnya, di dalam video itu juga tampak betis korban mengalami luka basah tepat pada bekas pukulan rotan tersebut.

Baca juga: SMA Taruna Nusantara Dibangun di Malang dan Cimahi, Wamenhan Ajak Santri JATMAN Daftar

Kanit PPA Satreskrim Polres Malang Aiptu Erlehana membenarkan peristiwa tersebut.

Ia menyampaikan bahwa peristiwa itu terjadi tepat pada hari raya Idul Adha beberapa waktu lalu, dan sudah dilaporkan dua pekan pasca kejadian.

“Betul. Video itu kami ketahui setelah pemeriksaan korban dan saksi,” kata Erlehana melalui sambungan telepon, Kamis (10/7/2025).

Baca juga: Longsor Puncak Sebabkan Santri Tewas, Bupati Bogor Cek Langsung ke Lokasi

Berdasarkan hasil pemeriksaan, Erlehana menyampaikan kronologinya.

Kejadian itu bermula saat korban keluar dari kawasan pondok pesantren pada malam hari tanpa pamit, untuk mencari makanan karena lapar.

“Korban menyebut sudah dikasih makan di pondok, tapi masih lapar. Sehingga ia keluar diam-diam,” jelasnya.

Baca juga: Perjuangan Mahasiswi asal Bogor yang Kuliah di Iran, Berawal dari Santri Bogor hingga S3 Ilmu Hadist

Selanjutnya, para guru mencari korban, lalu ketemu di persawahan tidak jauh dari kawasan ponpes.

Lantas korban diminta masuk kembali ke ponpes, lalu dicambuki kedua kakinya.

“Ustaznya sudah kita minta keterangan, dan mengatakan bahwa tindakan itu merupakan konsekuensi turunan dari peraturan ponpes, yang memang sudah tertulis bagi setiap santri yang melakukan pelanggaran tertentu," kata dia

"Dan katanya korban juga sudah tahu konsekuensi itu,” tambahnya.

Saat itu, proses hukum atas kasus tersebut sudah masuk pada tahap penyidikan.

Halaman:


Terkini Lainnya
Polisi Pastikan Kondisi Mental Pelaku Mutilasi Kekasih yang Jenazahnya Ditemukan di Mojokerto
Polisi Pastikan Kondisi Mental Pelaku Mutilasi Kekasih yang Jenazahnya Ditemukan di Mojokerto
Surabaya
Temuan Pungli Urus KK di Surabaya, Eri Cahyadi Minta Camat Ingatkan RT/RW: Jangan Minta Uang!
Temuan Pungli Urus KK di Surabaya, Eri Cahyadi Minta Camat Ingatkan RT/RW: Jangan Minta Uang!
Surabaya
Polisi Tangkap 14 Tersangka Baru Perusakan dan Penjarahan Kantor DPRD Blitar
Polisi Tangkap 14 Tersangka Baru Perusakan dan Penjarahan Kantor DPRD Blitar
Surabaya
Chromebook Bantuan Era Nadiem Makarim di Bangkalan Masih Digunakan, tapi Pemakaiannya Terbatas
Chromebook Bantuan Era Nadiem Makarim di Bangkalan Masih Digunakan, tapi Pemakaiannya Terbatas
Surabaya
2 Minimarket di Tuban Dirampok, Brankas Isi Uang Tunai Dikuras Habis
2 Minimarket di Tuban Dirampok, Brankas Isi Uang Tunai Dikuras Habis
Surabaya
Eri Cahyadi Sidak Kelurahan Kebraon Setelah Warga Lapor Alami Pungli
Eri Cahyadi Sidak Kelurahan Kebraon Setelah Warga Lapor Alami Pungli
Surabaya
Kepergok Mesum dalam Mobil di Halaman Masjid, Sepasang Remaja Berseragam SMA Diamankan Satpol PP Madiun
Kepergok Mesum dalam Mobil di Halaman Masjid, Sepasang Remaja Berseragam SMA Diamankan Satpol PP Madiun
Surabaya
Terungkap Pekerjaan Alvi, Pelaku Mutilasi Kekasih di Pacet Mojokerto
Terungkap Pekerjaan Alvi, Pelaku Mutilasi Kekasih di Pacet Mojokerto
Surabaya
Kades di Lumajang 'Mengamuk' dan Tangkap 4 Penjual Miras Saat Karnaval Sound Horeg
Kades di Lumajang "Mengamuk" dan Tangkap 4 Penjual Miras Saat Karnaval Sound Horeg
Surabaya
Polres Pasuruan Tangkap Remaja yang Buang Bayinya di Atas Daun Pisang
Polres Pasuruan Tangkap Remaja yang Buang Bayinya di Atas Daun Pisang
Surabaya
Mensos Akui Sekolah Rakyat Masih Hadapi Kendala, dari Air Bersih hingga Kekurangan Guru
Mensos Akui Sekolah Rakyat Masih Hadapi Kendala, dari Air Bersih hingga Kekurangan Guru
Surabaya
Grafiti Provokatif 'Police Killed People' Muncul di Kota Pasuruan
Grafiti Provokatif "Police Killed People" Muncul di Kota Pasuruan
Surabaya
Detik-detik Balon Udara Meledak di Pamekasan, Terdengar Dentuman Keras dan Rusak Rumah Warga
Detik-detik Balon Udara Meledak di Pamekasan, Terdengar Dentuman Keras dan Rusak Rumah Warga
Surabaya
Tembakau Petani Pamekasan Dibeli Rp 30.000, Jauh di Bawah Biaya Pokok Produksi
Tembakau Petani Pamekasan Dibeli Rp 30.000, Jauh di Bawah Biaya Pokok Produksi
Surabaya
Tak Hanya untuk Kades, Pemkab Lumajang Juga Beli 9 Motor Baru untuk Wabup dan Patroli Keamanan
Tak Hanya untuk Kades, Pemkab Lumajang Juga Beli 9 Motor Baru untuk Wabup dan Patroli Keamanan
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau