PAMEKASAN, KOMPAS.com - Saat anarkisme marak, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Madura (Unira) Pamekasan, Jawa Timur memilih aksi damai dan mendoakan Affan Kurniawan yang meninggal di Kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025).
Pengurus BEM Unira mengajak sejumlah tokoh masyarakat, polisi dan TNI untuk ikut bergabung.
Mahasiswa pun melakukan orasi seruan moral, Minggu malam (31/8/2025)
Selain itu, mereka menggelar doa bersama dan menyalakan lilin untuk almarhum Affan Kurniawan.
"Kami tidak sepakat dengan aksi anarkisme, kami sepakat memilih doa bersama untuk korban Affan Kurniawan disini," kata Wakil Presma Unira Zainuddin, Senin (1/9/2025).
Baca juga: Demo Mahasiswa Bandung: Kritik Prabowo dan Desakan Copot Kapolri
Dia menyampaikan, aksi solidaritas lebih baik digelar secara damai.
Sebab, anarkisme yang rawan ditunggangi pihak yang tidak bertanggung jawab rentan terjadi di manapun.
Diakui, dalam aksi solidaritas tersebut, mahasiswa juga sengaja mengajak sejumlah tokoh masyarakat di Pamekasan.
Ini agar semua pihak tidak terprovokasi yang mengarah pada pengrusakan dan penjarahan.
"Dalam aksi damai ini, kami juga menyampaikan tuntutan agar penegakan hukum kasus Affan Kurniawan dilakukan secara terbuka dan transparan oleh Polri," katanya.
Baca juga: Demo Mahasiswa Sumsel: Ketua DPRD Disumpah di Depan Ribuan Orang
Presiden Mahasiswa BEM Unira Izet Alfian Fatahillah mengatakan, sengaja melakukan aksi damai untuk menghindari aksi anarkisme dan pengrusakam fasilitas negara yang justru merugikan banyak pihak.
"Kami tetap melakukan aksi damai tapi tidak menghilangkan esensi tuntutan kami," kata Izet.
Dikatakan, mahasiswa berharap penegakan hukum secara transparan dan benar-benar adil.
Pihaknya pun meminta agar kebijakan DPR RI menaikkan tunjangan yang menjadi pemicu amarah rakyat untuk segera dievaluasi dan diperbaiki.
"Dua oknum anggota DPR RI sudah dinonaktifkan kami sangat setuju. Selanjutnya kami berharap ada evaluasi terhadap kebijakan kenaikan tunjangan anggota wakil rakyat di Jakarta agar bisa meredam konflik di semua wilayah," imbuhnya.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini