Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Anarkisme, BEM Unira Bakar Lilin, Seruan Moral Damai hingga Kirim Doa untuk Affan Kurniawan

Kompas.com - 01/09/2025, 18:49 WIB
Fathor Rahman,
Bilal Ramadhan

Tim Redaksi

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Saat anarkisme marak, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Madura (Unira) Pamekasan, Jawa Timur memilih aksi damai dan mendoakan Affan Kurniawan yang meninggal di Kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025).

Pengurus BEM Unira mengajak sejumlah tokoh masyarakat, polisi dan TNI untuk ikut bergabung.

Mahasiswa pun melakukan orasi seruan moral, Minggu malam (31/8/2025)

Selain itu, mereka menggelar doa bersama dan menyalakan lilin untuk almarhum Affan Kurniawan.

"Kami tidak sepakat dengan aksi anarkisme, kami sepakat memilih doa bersama untuk korban Affan Kurniawan disini," kata Wakil Presma Unira Zainuddin, Senin (1/9/2025).

Baca juga: Demo Mahasiswa Bandung: Kritik Prabowo dan Desakan Copot Kapolri

Dia menyampaikan, aksi solidaritas lebih baik digelar secara damai.

Sebab, anarkisme yang rawan ditunggangi pihak yang tidak bertanggung jawab rentan terjadi di manapun.

Diakui, dalam aksi solidaritas tersebut, mahasiswa juga sengaja mengajak sejumlah tokoh masyarakat di Pamekasan.

Ini agar semua pihak tidak terprovokasi yang mengarah pada pengrusakan dan penjarahan.

"Dalam aksi damai ini, kami juga menyampaikan tuntutan agar penegakan hukum kasus Affan Kurniawan dilakukan secara terbuka dan transparan oleh Polri," katanya.

Baca juga: Demo Mahasiswa Sumsel: Ketua DPRD Disumpah di Depan Ribuan Orang

Presiden Mahasiswa BEM Unira Izet Alfian Fatahillah mengatakan, sengaja melakukan aksi damai untuk menghindari aksi anarkisme dan pengrusakam fasilitas negara yang justru merugikan banyak pihak.

"Kami tetap melakukan aksi damai tapi tidak menghilangkan esensi tuntutan kami," kata Izet.

Dikatakan, mahasiswa berharap penegakan hukum secara transparan dan benar-benar adil.

Pihaknya pun meminta agar kebijakan DPR RI menaikkan tunjangan yang menjadi pemicu amarah rakyat untuk segera dievaluasi dan diperbaiki.

"Dua oknum anggota DPR RI sudah dinonaktifkan kami sangat setuju. Selanjutnya kami berharap ada evaluasi terhadap kebijakan kenaikan tunjangan anggota wakil rakyat di Jakarta agar bisa meredam konflik di semua wilayah," imbuhnya.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Temuan Pungli Urus KK di Surabaya, Eri Cahyadi Minta Camat Ingatkan RT/RW: Jangan Minta Uang!
Temuan Pungli Urus KK di Surabaya, Eri Cahyadi Minta Camat Ingatkan RT/RW: Jangan Minta Uang!
Surabaya
Polisi Tangkap 14 Tersangka Baru Perusakan dan Penjarahan Kantor DPRD Blitar
Polisi Tangkap 14 Tersangka Baru Perusakan dan Penjarahan Kantor DPRD Blitar
Surabaya
Chromebook Bantuan Era Nadiem Makarim di Bangkalan Masih Digunakan, tapi Pemakaiannya Terbatas
Chromebook Bantuan Era Nadiem Makarim di Bangkalan Masih Digunakan, tapi Pemakaiannya Terbatas
Surabaya
2 Minimarket di Tuban Dirampok, Brankas Isi Uang Tunai Dikuras Habis
2 Minimarket di Tuban Dirampok, Brankas Isi Uang Tunai Dikuras Habis
Surabaya
Eri Cahyadi Sidak Kelurahan Kebraon Setelah Warga Lapor Alami Pungli
Eri Cahyadi Sidak Kelurahan Kebraon Setelah Warga Lapor Alami Pungli
Surabaya
Kepergok Mesum dalam Mobil di Halaman Masjid, Sepasang Remaja Berseragam SMA Diamankan Satpol PP Madiun
Kepergok Mesum dalam Mobil di Halaman Masjid, Sepasang Remaja Berseragam SMA Diamankan Satpol PP Madiun
Surabaya
Terungkap Pekerjaan Alvi, Pelaku Mutilasi Kekasih di Pacet Mojokerto
Terungkap Pekerjaan Alvi, Pelaku Mutilasi Kekasih di Pacet Mojokerto
Surabaya
Kades di Lumajang 'Mengamuk' dan Tangkap 4 Penjual Miras Saat Karnaval Sound Horeg
Kades di Lumajang "Mengamuk" dan Tangkap 4 Penjual Miras Saat Karnaval Sound Horeg
Surabaya
Polres Pasuruan Tangkap Remaja yang Buang Bayinya di Atas Daun Pisang
Polres Pasuruan Tangkap Remaja yang Buang Bayinya di Atas Daun Pisang
Surabaya
Mensos Akui Sekolah Rakyat Masih Hadapi Kendala, dari Air Bersih hingga Kekurangan Guru
Mensos Akui Sekolah Rakyat Masih Hadapi Kendala, dari Air Bersih hingga Kekurangan Guru
Surabaya
Grafiti Provokatif 'Police Killed People' Muncul di Kota Pasuruan
Grafiti Provokatif "Police Killed People" Muncul di Kota Pasuruan
Surabaya
Detik-detik Balon Udara Meledak di Pamekasan, Terdengar Dentuman Keras dan Rusak Rumah Warga
Detik-detik Balon Udara Meledak di Pamekasan, Terdengar Dentuman Keras dan Rusak Rumah Warga
Surabaya
Tembakau Petani Pamekasan Dibeli Rp 30.000, Jauh di Bawah Biaya Pokok Produksi
Tembakau Petani Pamekasan Dibeli Rp 30.000, Jauh di Bawah Biaya Pokok Produksi
Surabaya
Tak Hanya untuk Kades, Pemkab Lumajang Juga Beli 9 Motor Baru untuk Wabup dan Patroli Keamanan
Tak Hanya untuk Kades, Pemkab Lumajang Juga Beli 9 Motor Baru untuk Wabup dan Patroli Keamanan
Surabaya
Pelaku Mutilasi Buang Bagian Tubuh Kekasihnya Sedikit demi Sedikit
Pelaku Mutilasi Buang Bagian Tubuh Kekasihnya Sedikit demi Sedikit
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau