Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Pedagang di Kantin Polsek Tegalsari Datangi Eri Cahyadi, Ngaku Barang Hilang Saat Aksi di Surabaya

Kompas.com - 04/09/2025, 21:35 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Tujuh pedagang dari kantin Polsek Tegalsari mengunjungi Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, di ruangannya pada Kamis (4/9/2025).

Mereka melaporkan bahwa dagangan mereka dirusak dan dijarah saat aksi demonstrasi berlangsung.

Yuniati (54), salah satu pedagang, mengungkapkan bahwa mereka diminta untuk menutup dagangannya oleh anggota Polsek Tegalsari menjelang aksi yang direncanakan pada Sabtu (30/9/2025).

"Kami di rumah, sudah tutup itu, biasanya warung saya sampai pukul 22.00 WIB, tapi karena situasinya seperti itu disuruh tutup," kata Yuniati di Balai Kota Surabaya.

Setelah menutup warung, Yuniati tidak membawa pulang dagangannya, karena ia percaya bahwa aksi demonstrasi tidak akan berujung pada kerusuhan.

Baca juga: Pasca-kericuhan Demo Surabaya, Armuji Ungkap Pemkot Surabaya Akan Selalu Buka Ruang Dialog untuk Kritik dan Saran

"Kayaknya situasinya memang enggak aman, cuma enggak tahu sampai dibakar. Seandainya sudah tahu ya sudah diringkesi (diangkut) biar besoknya bisa jualan," ujarnya.

Sayangnya, saat aksi berlangsung, sejumlah alat memasak milik Yuniati dicuri.

Ia berharap Wali Kota Eri Cahyadi dapat memberikan bantuan.

"Saya masih belum jualan lagi, apa-apa enggak punya, habis sama sekali, kerugian enggak menghitung tapi itu habis kulakan. Katanya mau diganti (Eri Cahyadi) tapi gak tau nominalnya," ucapnya.

Anto (41), pedagang Nasi Padang, juga mengalami kerugian besar.

Baca juga: Ini Motif Pemuda yang Nekat Lempar Bom Molotov di Pos Pandaan Surabaya

Ia tidak hanya kehilangan alat memasak, tetapi juga beberapa perangkat elektronik yang tertinggal.

"Kalau menurut saya (Polsek Tegalsari) itu sengaja dibakar, dijarah. Saya rugi Rp 50-an juta ada, soalnya kompor hilang semua, ada laptop, handphone, uang tunai, ketinggalan," ujar Anto.

Meski mendukung aksi demonstrasi yang dilakukan oleh masyarakat, Anto menyesalkan tindakan perusakan dan penjarahan yang terjadi.

"Kalau ada demo kan wajar, tapi kalau penjarahan itu bukan demo ya yang wajar-wajar saja, jangan sampai menjarah. Itu tengah malam, kalau demo biasanya sore," ujarnya.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Eri Cahyadi Angkat Anak Damkar Surabaya yang Gugur Saat Bertugas, Gantikan Ayahnya
Eri Cahyadi Angkat Anak Damkar Surabaya yang Gugur Saat Bertugas, Gantikan Ayahnya
Surabaya
Polisi Beri Peringatan Terakhir untuk Penjarah Kembalikan Barang Milik Kantor DPRD Kota Madiun
Polisi Beri Peringatan Terakhir untuk Penjarah Kembalikan Barang Milik Kantor DPRD Kota Madiun
Surabaya
Suspek Meningkat, 20 Desa Ditetapkan KLB Campak di Pamekasan
Suspek Meningkat, 20 Desa Ditetapkan KLB Campak di Pamekasan
Surabaya
Ibu 16 Tahun yang Buang Bayinya di Lahan Bekas Kolam Lele Kini Dirawat di Rumah Sakit
Ibu 16 Tahun yang Buang Bayinya di Lahan Bekas Kolam Lele Kini Dirawat di Rumah Sakit
Surabaya
Ketua RT di Banyuwangi Kaget Lihat Paket Sabu Berserakan di Jalan, Langsung Lapor Babinsa
Ketua RT di Banyuwangi Kaget Lihat Paket Sabu Berserakan di Jalan, Langsung Lapor Babinsa
Surabaya
Derita Orangtua Korban Mutilasi Rela Berjualan Sempol Demi Kuliahkan Anak, Ketua RT: Mereka Sempat Kebingungan
Derita Orangtua Korban Mutilasi Rela Berjualan Sempol Demi Kuliahkan Anak, Ketua RT: Mereka Sempat Kebingungan
Surabaya
Mendagri Minta Pejabat Tak 'Flexing', Eri Cahyadi: dari Dulu Modelnya Seperti Ini
Mendagri Minta Pejabat Tak "Flexing", Eri Cahyadi: dari Dulu Modelnya Seperti Ini
Surabaya
Keluhan Guru di Sekolah Penerima Bantuan: Chromebook Bergantung Internet dan Harus Pakai Aplikasi Bawaan
Keluhan Guru di Sekolah Penerima Bantuan: Chromebook Bergantung Internet dan Harus Pakai Aplikasi Bawaan
Surabaya
Hidup Sebatang Kara, Lansia Obesitas di Bangkalan Dievakuasi Warga ke Rumah Sakit
Hidup Sebatang Kara, Lansia Obesitas di Bangkalan Dievakuasi Warga ke Rumah Sakit
Surabaya
4 Penjual Miras di Karnaval Sound Horeg, 1 Jadi Tersangka dan Hanya Dijerat Tindak Pidana Ringan
4 Penjual Miras di Karnaval Sound Horeg, 1 Jadi Tersangka dan Hanya Dijerat Tindak Pidana Ringan
Surabaya
Mantan Kepala Disdik Jombang yang Diberhentikan karena Video Asusila Ikut Job Fit
Mantan Kepala Disdik Jombang yang Diberhentikan karena Video Asusila Ikut Job Fit
Surabaya
Dindik Bangkalan: 460 Unit Chromebook Bantuan Era Nadiem Makarim Masih Digunakan di 32 SMA-SLB
Dindik Bangkalan: 460 Unit Chromebook Bantuan Era Nadiem Makarim Masih Digunakan di 32 SMA-SLB
Surabaya
Mimpi Sunari dan Warga Dusun Baban Timur Jember Punya Jalan Aspal dan Listrik
Mimpi Sunari dan Warga Dusun Baban Timur Jember Punya Jalan Aspal dan Listrik
Surabaya
Eri Cahyadi Sebut Perbaikan Fasum Akibat Unjuk Rasa 'Makan' Anggaran Rp 2,5 Miliar
Eri Cahyadi Sebut Perbaikan Fasum Akibat Unjuk Rasa "Makan" Anggaran Rp 2,5 Miliar
Surabaya
Langgar Aturan, Karnaval Sound Horeg di Banyuwangi Sebabkan Banyak Kerusakan
Langgar Aturan, Karnaval Sound Horeg di Banyuwangi Sebabkan Banyak Kerusakan
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau