Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Resmi Ajukan Tempe, Teater Mak Yong, dan Jaranan ke UNESCO

Kompas.com - 30/03/2025, 17:22 WIB
Ni Nyoman Wira Widyanti

Penulis

KOMPAS.com - Indonesia melalui Kementerian Kebudayaan resmi mengajukan Budaya Tempe, Teater Mak Yong, dan Jaranan: Seni Pertunjukan dan Ritual untuk masuk dalam Daftar Representantif Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan UNESCO.

Adapun Teater Mak Yong merupakan ekstensi dari Mak Yong Malaysia, sedangkan Jaranan: Seni Pertunjukan dan Ritual merupakan usulan bersama Suriname.

Baca juga:

"Indonesia berkomitmen untuk menjaga warisan budaya takbenda dan kami telah meratifikasi Konvensi 2003 untuk menjaga warisan budaya takbenda dan terus secara aktif mendaftarkan berbagai elemen tradisi budaya kita dalam daftar Intangible Cultural Heritage UNESCO," kata Menteri Kebudayaan, Fadli Zon lewat keterangan resmi, dikutip Minggu (30/3/2025).

"Kami percaya bahwa pengakuan internasional bukanlah tujuan akhir, tetapi cara untuk memastikan bahwa tradisi ini dilestarikan, dirayakan, dan diwariskan," tambahnya.

Proses pengajuan tempe, teater mak yong, dan jaranan ke UNESCO

Teater Mak Yong, salah satu bentuk kesenian yang resmi diajukan Indonesia ke UNESCO.Dok. Kementerian Kebudayaan Teater Mak Yong, salah satu bentuk kesenian yang resmi diajukan Indonesia ke UNESCO.

Pengajuan tempe, teater mak yong, dan jaranan sebagai warisan budaya takbenda ke UNESCO memerlukan proses yang panjang. 

Tahapan pengajuan diawali dari dukungan komunitas budaya, dilanjutkan dengan penyusunan dokumen nominasi oleh komunitas, akademisi, dan pemerintah daerah yang difasilitasi Kementerian Kebudayaan.

Baca juga: Sejarah Reog Ponorogo yang Masuk Warisan Budaya Takbenda UNESCO

Proses ini mencakup kajian literatur, survei lapangan, wawancara, dan dokumentasi mendalam.

Dengan tenggat waktu pengiriman naskah usulan hingga Senin (31/3/2025) esok, dokumen nominasi telah disusun sesuai persyaratan yang ditetapkan untuk dievaluasi oleh badan evaluasi UNESCO.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Alasan tempe, teater mak yong, dan jaranan diajukan ke UNESCO

Tempe bisa mencegah dan meredakan beberapa penyakit seperti diare dan diabetes,SHUTTERSTOCK/tyasindayanti Tempe bisa mencegah dan meredakan beberapa penyakit seperti diare dan diabetes,

Menurut Menteri Kebudayaan, tempe lebih dari sekadar makanan sehari-hari masyarakat Indonesia. 

Sebab, kata 'tempe' disebut pernah ditemukan dalam Serat Centhini, naskah sastra Jawa abad ke-19 yang menceritakan kehidupan masyarakat Jawa abad ke-16. 

Baca juga: Pameran Keris Digelar di Museum Nasional Indonesia, Tepat 19 Tahun Keris Diakui UNESCO

"Tempe bukan sekadar makanan sehari-hari bagi masyarakat Indonesia, tetapi juga mencerminkan pengetahuan, budaya dan teknologi pangan tradisional yang terus hidup dan berkembang," ucapnya. 

Sementara itu, teater mak yong merupakan seni pertunjukan tradisional masyarakat Melayu yang memadukan seni peran, musik, vokal, dan gerak tubuh. Teater ini juga tumbuh di Kepulauan Riau dan Sumatera.

Baca juga: Diakui Dunia, Geopark Kebumen Ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark

Pengajuan teater mak yong kali ini merupakan ekstensi Teater Mak Yong Malaysia. Sebab, Mak Yong dari Malaysia sudah masuk dalam Daftar Warisan Budaya Takbenda UNESCO tahun 2008 lalu. 

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek kembali menggelar Festival Jaranan ke-26 di Alun-alun Trenggalek, Rabu (10/8/2022).DOK. Humas Pemkab Trenggalek Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek kembali menggelar Festival Jaranan ke-26 di Alun-alun Trenggalek, Rabu (10/8/2022).

Fadli menyampaikan, nominasi ekstensi ini merupakan langkah penting dalam memperkuat kerja sama budaya antara Indonesia dan Malaysia.

Tujuannya meningkatkan kesadaran dan menumbuhkan rasa saling menghargai antar-berbagai bangsa yang memiliki budaya yang sama atau mirip dan menjalin kerja sama internasional.

Adapun jaranan adalah seni pertunjukan dan ritual yang menggabungkan tari, musik, dan unsur spiritual.

Baca juga: Kota di Filipina, Iloilo Dinobatkan Sebagai Kota Gastronomi UNESCO

Pengajuan jaranan ke UNESCO pun menandai kemitraan budaya Indonesia dengan Suriname, sekaligus memperkuat diplomasi budaya kedua negara.

"Memang menjaga warisan budaya takbenda tidak dapat dilakukan oleh satu negara saja, hal ini menuntut kolaborasi lintas batas yang bermakna dan efektif seperti yang tengah kita lakukan saat ini," ucap Fadli.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Daftar Lengkap Cuti Bersama 2026, dari Imlek hingga Natal
Daftar Lengkap Cuti Bersama 2026, dari Imlek hingga Natal
Travel News
Patung Hachiko di Tokyo, Kisah Anjing Paling Setia di Dunia yang Bikin Haru Wisatawan
Patung Hachiko di Tokyo, Kisah Anjing Paling Setia di Dunia yang Bikin Haru Wisatawan
Travelpedia
Arab Saudi Kurangi Masa Berlaku Visa Umrah, Kini Hanya 1 Bulan
Arab Saudi Kurangi Masa Berlaku Visa Umrah, Kini Hanya 1 Bulan
Travel News
Keraton Yogyakarta Setop Pentas Gamelan Wisata hingga Pemakaman PB XIII
Keraton Yogyakarta Setop Pentas Gamelan Wisata hingga Pemakaman PB XIII
Travel News
Mesir Buka Grand Egyptian Museum, Ada 5.000 Koleksi Firaun Tutankhamun
Mesir Buka Grand Egyptian Museum, Ada 5.000 Koleksi Firaun Tutankhamun
Travel News
Awas Pungli, Retribusi Masuk Kawasan Wisata Cibodas Masih Gratis
Awas Pungli, Retribusi Masuk Kawasan Wisata Cibodas Masih Gratis
Travel News
Pembangunan Lift Kaca Kelingking Beach Disetop Sementara, Dipasang Garis Polisi
Pembangunan Lift Kaca Kelingking Beach Disetop Sementara, Dipasang Garis Polisi
Travel News
Dihadang Angkutan Umum, Transjakarta Hentikan Sementara Rute Pulogadung–Kampung Melayu
Dihadang Angkutan Umum, Transjakarta Hentikan Sementara Rute Pulogadung–Kampung Melayu
Travel News
3 Karya Budaya Wonosobo Masuk Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2025
3 Karya Budaya Wonosobo Masuk Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2025
Travel News
Libur Akhir Tahun, Waspada Puncak Musim Hujan dan Baca Tips Ini
Libur Akhir Tahun, Waspada Puncak Musim Hujan dan Baca Tips Ini
Travel News
KA Bukit Serelo Kertapati-Lubuk Linggau, Harga Tiket Rp 32.000
KA Bukit Serelo Kertapati-Lubuk Linggau, Harga Tiket Rp 32.000
Travelpedia
7,2 Ton Sampah Diangkut dari Kawasan Pantai Tanjung Aan NTB
7,2 Ton Sampah Diangkut dari Kawasan Pantai Tanjung Aan NTB
Travel News
Wonderful Indonesia Wellness 2025 Digelar di Solo dan Yogya Sebulan Penuh
Wonderful Indonesia Wellness 2025 Digelar di Solo dan Yogya Sebulan Penuh
Travel News
Tren Pariwisata Dunia Bergeser, Gen Z Makin Doyan Liburan
Tren Pariwisata Dunia Bergeser, Gen Z Makin Doyan Liburan
Travel News
Super Air Jet Buka Rute Jakarta-Kediri PP 10 November, Terbang 3 Kali Seminggu
Super Air Jet Buka Rute Jakarta-Kediri PP 10 November, Terbang 3 Kali Seminggu
Travel News
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau