Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lolos Piala Dunia, Ternyata Tanjung Verde Negara Seindah Ini

Kompas.com - 14/10/2025, 16:04 WIB
Anggara Wikan Prasetya

Penulis

Sumber CNN Travel

KOMPAS.com - Nama Tanjung Verde atau Cape Verde mungkin baru belakangan ramai dibicarakan, terutama setelah negara kepulauan kecil di Samudra Atlantik ini sukses menorehkan sejarah dengan lolos ke Piala Dunia 2026.

Mereka melenggang ke kompetisi besar empat tahunan itu setelah mengalahkan Eswatini 3-0 tanpa balas pada pertandingan terakhir.

Namun di balik prestasi sepak bolanya, Tanjung Verde menyimpan sejuta pesona alam, budaya, dan keramahan yang membuat siapa pun jatuh cinta pada pandangan pertama.

Lokasi Tanjung Verde

Terletak sekitar 570 kilometer dari pesisir barat Afrika, Tanjung Verde terdiri dari 10 pulau utama yang membentuk gugusan berbentuk tapal kuda.

Baca juga: Tanjung Verde Lolos ke Piala Dunia 2026, Intip Perjalanannya

Dilansir dari CNN Travel, setiap pulaunya memiliki karakter unik, dari gunung berapi menjulang hingga pantai berpasir putih yang lembut diterpa angin Sahara.

Alam vulkanik dan keajaiban laut

Sama seperti Hawaii, Tanjung Verde adalah negeri para gunung berapi. Pulau Fogo menjadi ikon dengan Pico do Fogo, gunung berapi aktif setinggi 2.829 meter.

Puncaknya menjadi favorit para pendaki, menawarkan pemandangan hamparan lava hitam dan langit biru yang seolah tak berujung.

Sementara itu, pulau Sal dan Boa Vista dikenal sebagai surga bagi pencinta pantai dan olahraga air.

Angin yang konstan menjadikannya tempat ideal untuk selancar angin, kite surfing, hingga diving. Dunia bawah lautnya pun tak kalah menakjubkan—dihuni hiu, pari, penyu, hingga paus yang bermigrasi melewati perairan Atlantik.

Keindahan yang penuh warna dan musik

Pulau São Vicente adalah jantung budaya Tanjung Verde. Di kota pelabuhan Mindelo, musik menjadi napas kehidupan sehari-hari.

Dari sini lahir Cesária Évora, sang “Barefoot Diva” yang mempopulerkan musik morna ke seluruh dunia, melodi melankolis yang menggabungkan irama Afrika, Brasil, dan Iberia.

Baca juga: Sukses Tanjung Verde ke Piala Dunia 2026 Disebut Karena Percaya Pelatih Lama

Di sepanjang jalanan penuh warna, seni mural dan arsitektur kolonial Portugis berpadu indah. Beberapa bangunan tua kini diubah menjadi kafe, galeri, dan hotel butik yang memancarkan suasana hangat khas lokal.

“Morabeza”: Jiwa keramahan Tanjung Verde

Bagi masyarakat setempat, kata kunci untuk memahami Tanjung Verde adalah “morabeza" yang berarti keramahan dan kebaikan hati terhadap tamu.

Di sini, setiap senyum adalah sambutan, dan setiap pertemuan diwarnai dengan sapaan hangat.

Baca juga: Tanjung Verde Lolos ke Piala Dunia 2026, Catat Sejarah Baru

Mungkin inilah yang membuat Tanjung Verde begitu berbeda dari destinasi tropis lain. Meski pariwisatanya tengah berkembang pesat, masyarakatnya tetap tulus menyambut wisatawan dengan keaslian yang jarang ditemukan di tempat lain.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya
Pembangunan Lift Kaca Kelingking Beach Disetop Sementara, Dipasang Garis Polisi
Pembangunan Lift Kaca Kelingking Beach Disetop Sementara, Dipasang Garis Polisi
Travel News
Dihadang Angkutan Umum, Transjakarta Hentikan Sementara Rute Pulogadung–Kampung Melayu
Dihadang Angkutan Umum, Transjakarta Hentikan Sementara Rute Pulogadung–Kampung Melayu
Travel News
3 Karya Budaya Wonosobo Masuk Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2025
3 Karya Budaya Wonosobo Masuk Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2025
Travel News
Libur Akhir Tahun, Waspada Puncak Musim Hujan dan Baca Tips Ini
Libur Akhir Tahun, Waspada Puncak Musim Hujan dan Baca Tips Ini
Travel News
KA Bukit Serelo Kertapati-Lubuk Linggau, Harga Tiket Rp 32.000
KA Bukit Serelo Kertapati-Lubuk Linggau, Harga Tiket Rp 32.000
Travelpedia
7,2 Ton Sampah Diangkut dari Kawasan Pantai Tanjung Aan NTB
7,2 Ton Sampah Diangkut dari Kawasan Pantai Tanjung Aan NTB
Travel News
Wonderful Indonesia Wellness 2025 Digelar di Solo dan Yogya Sebulan Penuh
Wonderful Indonesia Wellness 2025 Digelar di Solo dan Yogya Sebulan Penuh
Travel News
Tren Pariwisata Dunia Bergeser, Gen Z Makin Doyan Liburan
Tren Pariwisata Dunia Bergeser, Gen Z Makin Doyan Liburan
Travel News
Super Air Jet Buka Rute Jakarta-Kediri PP 10 November, Terbang 3 Kali Seminggu
Super Air Jet Buka Rute Jakarta-Kediri PP 10 November, Terbang 3 Kali Seminggu
Travel News
Harga Tiket Jalur Pendakian Gunung Rinjani 2025 Terbaru, Simak!
Harga Tiket Jalur Pendakian Gunung Rinjani 2025 Terbaru, Simak!
Travel News
3 November, Harga Tiket Jalur Pendakian Gunung Rinjani Naik
3 November, Harga Tiket Jalur Pendakian Gunung Rinjani Naik
Travel News
Tak Menyeramkan, Hantu di Saloka Theme Park Diajak Foto Manusia
Tak Menyeramkan, Hantu di Saloka Theme Park Diajak Foto Manusia
Travelpedia
Mengenal Rapa’i Uroh Duek, Alat Musik Tradisional Lhokseumawe
Mengenal Rapa’i Uroh Duek, Alat Musik Tradisional Lhokseumawe
Travelpedia
Sejarah Keraton Surakarta, Dulu Istana Kerajaan Mataram Islam
Sejarah Keraton Surakarta, Dulu Istana Kerajaan Mataram Islam
Travelpedia
Pakubuwono XIII Wafat, Raja Keraton Surakarta yang Naik Tahta Sejak 2004
Pakubuwono XIII Wafat, Raja Keraton Surakarta yang Naik Tahta Sejak 2004
Travelpedia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau