Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Tokyo atau Kyoto, Prefektur Tenang di Jepang Ini Masuk Daftar Destinasi Dunia 2026

Kompas.com - 30/10/2025, 16:35 WIB
Yuharrani Aisyah

Penulis

Sumber

KOMPAS.com - National Geographic baru-baru ini merilis daftar destinasi dunia yang layak dikunjungi pada tahun 2026.

Menurut Bukan Tokyo atau Kyoto, Inilah Prefektur di Jepang yang Masuk Daftar Destinasi Dunia 2026; dari sekian banyak tempat menakjubkan di dunia, Jepang kembali mencuri perhatian lewat pesona Prefektur Yamagata.

Terletak di barat daya wilayah Tohoku, Pulau Honshu, Yamagata dikenal sebagai daerah pegunungan dengan lanskap yang masih sangat alami.

Nama 'Yamagata' berarti bentuk gunung dan itu terasa nyata dari panorama yang membentang di setiap sudutnya.

Bagi wisatawan yang ingin menjelajahi sisi Jepang yang lebih tenang dan tradisional, Yamagata bisa jadi pilihan ideal.

Di sini, pengunjung bisa menemukan kuil di lereng gunung, pemandian air panas berusia ribuan tahun, hingga panorama empat musim yang menakjubkan.

Salah satu yang paling terkenal adalah Zao Onsen, kawasan pemandian air panas tertua di Jepang yang dikelilingi pegunungan hijau dan berubah menjadi surga salju di musim dingin.

Ada pula Dewa Sanzan, tiga gunung suci yang menjadi tujuan peziarah dan simbol spiritualitas kuno di Jepang.

Selain pemandangan alam dan sejarah, kuliner khas Yamagata juga tidak kalah menarik.

Pencinta daging bisa menikmati yonezawa gyu, wagyu lokal dengan cita rasa premium, sedangkan ramen Yamagata dan imoni menjadi makanan khas yang wajib dicicipi.

Yamagata menawarkan sisi Jepang yang jarang terlihat. Tempat ini lebih damai, hangat, dan autentik. Bukan sekadar tempat wisata, tetapi pengalaman budaya yang menyentuh.

Penasaran dengan cerita lengkap tentang Yamagata dan mengapa daerah ini masuk daftar World’s Best Destinations 2026 versi National Geographic?

Baca selengkapnya di Ohayo Jepang untuk mengenal lebih dalam keindahan dan keunikan Yamagata.

Baca juga:

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya
Pembangunan Lift Kaca Kelingking Beach Disetop Sementara, Dipasang Garis Polisi
Pembangunan Lift Kaca Kelingking Beach Disetop Sementara, Dipasang Garis Polisi
Travel News
Dihadang Angkutan Umum, Transjakarta Hentikan Sementara Rute Pulogadung–Kampung Melayu
Dihadang Angkutan Umum, Transjakarta Hentikan Sementara Rute Pulogadung–Kampung Melayu
Travel News
3 Karya Budaya Wonosobo Masuk Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2025
3 Karya Budaya Wonosobo Masuk Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2025
Travel News
Libur Akhir Tahun, Waspada Puncak Musim Hujan dan Baca Tips Ini
Libur Akhir Tahun, Waspada Puncak Musim Hujan dan Baca Tips Ini
Travel News
KA Bukit Serelo Kertapati-Lubuk Linggau, Harga Tiket Rp 32.000
KA Bukit Serelo Kertapati-Lubuk Linggau, Harga Tiket Rp 32.000
Travelpedia
7,2 Ton Sampah Diangkut dari Kawasan Pantai Tanjung Aan NTB
7,2 Ton Sampah Diangkut dari Kawasan Pantai Tanjung Aan NTB
Travel News
Wonderful Indonesia Wellness 2025 Digelar di Solo dan Yogya Sebulan Penuh
Wonderful Indonesia Wellness 2025 Digelar di Solo dan Yogya Sebulan Penuh
Travel News
Tren Pariwisata Dunia Bergeser, Gen Z Makin Doyan Liburan
Tren Pariwisata Dunia Bergeser, Gen Z Makin Doyan Liburan
Travel News
Super Air Jet Buka Rute Jakarta-Kediri PP 10 November, Terbang 3 Kali Seminggu
Super Air Jet Buka Rute Jakarta-Kediri PP 10 November, Terbang 3 Kali Seminggu
Travel News
Harga Tiket Jalur Pendakian Gunung Rinjani 2025 Terbaru, Simak!
Harga Tiket Jalur Pendakian Gunung Rinjani 2025 Terbaru, Simak!
Travel News
3 November, Harga Tiket Jalur Pendakian Gunung Rinjani Naik
3 November, Harga Tiket Jalur Pendakian Gunung Rinjani Naik
Travel News
Tak Menyeramkan, Hantu di Saloka Theme Park Diajak Foto Manusia
Tak Menyeramkan, Hantu di Saloka Theme Park Diajak Foto Manusia
Travelpedia
Mengenal Rapa’i Uroh Duek, Alat Musik Tradisional Lhokseumawe
Mengenal Rapa’i Uroh Duek, Alat Musik Tradisional Lhokseumawe
Travelpedia
Sejarah Keraton Surakarta, Dulu Istana Kerajaan Mataram Islam
Sejarah Keraton Surakarta, Dulu Istana Kerajaan Mataram Islam
Travelpedia
Pakubuwono XIII Wafat, Raja Keraton Surakarta yang Naik Tahta Sejak 2004
Pakubuwono XIII Wafat, Raja Keraton Surakarta yang Naik Tahta Sejak 2004
Travelpedia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau