KOMPAS.com - Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Atip Latipulhayat menyarankan agar siswa membaca satu buku dalam seminggu.
Menurut Atib hal itu bisa membantu meningkatkan literasi siswa Indonesia. Mengingat data dari Programme for International Student Assessment (PISA) menunjukkan bahwa kemampuan membaca atau literasi siswa Indonesia masih berada di bawah rata-rata negara-negara ASEAN, hanya sedikit di atas Filipina.
Demikian juga skor membaca siswa Indonesia jauh tertinggal dibandingkan negara seperti Singapura.
Baca juga: Wamendikdasmen Minta Pemda Juga Perhatikan Sekolah Swasta
Permasalahan utama yang teridentifikasi adalah siswa mampu membaca namun tidak memahami (reading without understanding) isi bacaan.
"Dalam rangka program penguatan literasi. Programkan untuk semua kelas. Minimal satu buku, satu minggu harus selesai, sesuai dengan usianya dan gembira," kata Atip dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (21/3/2025).
Menurutnya, kalau dalam pembelajaran deep learning itu joyfull. Selanjutnya, berikan satu sesi untuk anak-anak mengekspresikan buku bacaannya di depan kelas.
Atip juga menyoroti capaian numerasi di Indonesia yang perlu mendapat perhatian serius karena belum mengalami kemajuan yang pesat.
Menurut Atip, salah satu faktor yang menyebabkan kondisi ini karena metode pembelajaran yang kurang menarik bagi anak-anak.
Oleh karena itu, kata Atip, Kemendikdasmen mendorong implementasi metode pembelajaran yang lebih inovatif dan sesuai dengan karakteristik usia murid terutama pada jenjang Taman Kanak-kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD).
Baca juga: Wamendikdasmen Minta Pemda Juga Perhatikan Sekolah Swasta
Pemanfaatan media animasi menjadi salah satu solusi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kemampuan numerasi siswa Indonesia.
"Dalam pembelajaran sains dan teknologi dapat menggunakan alat peraga yang terus dipercanggih. Gabungkan antara what to teach dan how to teach, untuk meningkatkan kompetensi guru-guru," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya