JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan Tinggi Sains Teknologi (Kemdiktisaintek) menanggapi keluhan peserta soal subtes Literasi dalam Bahasa Indonesia (LBI) dalam Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dalam Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2025.
Dalam UTBK SNBT 2025, mereka merasa soal yang diberikan tidak berhubungan dengan materi Literasi dalam Bahasa Indonesia.
"Masalahnya di sini bukan sekedar istilah ilmiah yang asing, tapi dari soalnya sendiri aneh, saya dapat soal menghitung elektron dalam suatu unsur tanpa di berikan rumus atau informasi tambahan," tulis akun @muhammad_m***** dalam sebuah unggahan di Instagram.
Dikutip dari Kompas.id, Muhammad Hafidz (18), calon mahasiswa asal Yogyakarta yang mengikuti UTBK di Universitas Gadjah Mada (UGM), mengungkapkan, ada beberapa soal yang tidak ada hubungannya dengan literasi bahasa Indonesia (LBI). Misalnya, ada satu soal cerita yang mempertanyakan apa nama unsur kimia dari susu sapi.
”LBI ini bermasalah sepertinya, walau tidak semua soal, tetapi ada yang membahas susu itu mengandung apa, terus rumus kimianya apa. Padahal di bacaan yang aku pelajari untuk LBI selama ini tidak ada,” kata Hafidz saat dihubungi dari Jakarta, Minggu (27/4/2025).
Selain itu, ada pula soal yang mempertanyakan rumus teori likuidasi Newton. Lulusan salah satu SMA negeri di Bantul, DI Yogyakarta, ini mengaku kesulitan menjawab pertanyaan tersebut karena tidak sesuai dengan konteks tes LBI.
Baca juga: Mengapa Muncul Istilah Sains di Subtes Literasi Bahasa Indonesia UTBK 2025?
Sekretaris Jenderal Kemdiktisaintek, Togar Mangihut Simatupang mengatakan, pihaknya sudah mengetahui komentar keluhan soal subtes LBI dalam UTBK SNBT 2025.
Ia menyebutkan, soal-soal UTBK SNBT sudah diuji sebelum disajikan kepada para peserta.
"Soal-soal sudah melalui tahapan pengujian yang berulang dengan menekankan literasi yang bersifat analitis bukan awam," ujar Togar saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (7/5/2025).
Togar menyebutkan, keluhan-keluhan para calon mahasiswa soal LBI itu menjadi masukan untuk pihaknya dan panitia SNPMB.
Komentar-komentar akan dikaji sebagai perbaikan soal LBI UTBK SNBT ke depannya.
"Namun tentu komentar yang disampaikan menjadi masukan dalam memperbaiki soal yang akan datang dengan tidak menghilangkan esensi dari literasi dan bahasa sebagai alat, komunikasi ilmiah," tambah Togar.
Diketahui, Tes Literasi merupakan salah satu komponen tes dalam UTBK SNBT 2025.
Ada tiga jenis Tes Literasi yaitu Tes Literasi dalam Bahasa Indonesia dan Tes Literasi dalam Bahasa Inggris, dan Penalaran Matematika.
Ada 30 soal Tes Literasi Bahasa Indonesia dengan waktu pengerjaan yang disediakan selama 42,5 menit.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya