KOMPAS.com - Siswa kelas 6 SD Kreativitas Anak Indonesia, Jakarta Selatan membuat proyek pembuatan robot pengantar paket yang dibuat dari barang-barang bekas.
Siswa yang membuat itu adalah Arkan, Farrel, dan Dikira. Robot tersebut memiliki kemampuan untuk mengatarkan paket dari satu lokasi ke lokasi lainnya.
Selain mengantarkan paket, robot tersebut juga bisa menerima uang tip dari penerima atau menyampaikan uang kembalian dari pihak pengirim paket.
Pembuatan proyek ini dilakukan dalam rangka mendapatkan pendanaan bidang Sains, Teknik, Teknologi, dan Matematika (STEM) dari Riady Foundation.
Baca juga: 4 Siswa Indonesia Raih 11 Medali di Olimpiade Kebumian Internasional
Pendanaan itu diberikan Riady Foundation berkolaborasi dengan acara Hari Ulang Tahun Kompas.com ke-30 yang mengusung tema "Jagat Literasi".
Pada HUT ke-30 Kompas.com ingin membantu Indonesia dalam meningkatkan literasi dan minat dan kemampuan anak di bidang STEM.
"Kalau yang bot paket itu aku ambil dari cooler. Dalamnya cooler, terus kerdus bekas sama gelas bekas yang plastik, kata Arkan di SD Kreativitas Anak Indonesia, Jakarta Selatan, Selasa (26/8/2025).
Arkan mengatakan, ia bersama teman-temannya hanya memerlukan waktu singkat membuat robot pengantar paket tersebut yakni sekitar dua jam termasuk untuk menyempurnakan sistem pengendali jarak jauh robot melalui ponsel.
Barang barang yang digunakan antara lain kardus bekas, bagian dalam tas pendingin, gelas plastik bekas dan beberapa barang pendukung lainnya.
Meski begitu, Arkan bersama teman-temannya tetap merasakan kesulitan dalam pembuatan robot tersebut seperti pada pemasangan kabel, ataupun pemotongan material pembuatan robot.
"Paling kan kabel sih. Kabel soal pemrogramannya susah," ujarnya.
Tak hanya membuat robot pengantar paket, Arkan dan teman-temannya juga membuat robot yang bisa bermain berlari sambil bermain bola.
Dalam pembuatannya, Arkan dan temanya-temannya tidak memerlukan waktu yang lama kurang lebih hanya dua jam karena beberapa persiapan program sudah dilakukan sejak jauh hari.
Baca juga: STEM dan Jalan Menuju Ekonomi Berdaya Saing Tinggi
Arkan pun ingin kedepannya robot pemain bola buatannya bersama teman-teman bisa diperjual belikan.
"Yang robot sepak bola mau sih dijual tapi nanti masih perlu diperbaiki," kata Arkan.