Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Universitas Diponegoro Serukan Perdamaian Terkait Situasi Bangsa

Kompas.com - 06/09/2025, 07:04 WIB
Melvina Tionardus,
Mahar Prastiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Universitas Diponegoro (Undip) di Semarang, Jawa Tengah menyerukan perdamaian terkait situasi bangsa belakangan ini.

Rektor, wakil rektor, seluruh dekan, wakil dekan, dewan profesor, senar akademik, majelis wali amanat, dan mahasiswa bersama-sama menyampaikan lima poin seruan perdamaian di Lapangan Widya Purata, Undip, Kamis (4/9/2025) sore.

"Universitas Diponegoro memandang dengan keprihatinan mendalam perkembangan situasi politik dan sosial di Indonesia, khususnya terkait demonstrasi yang baru-baru ini menimbulkan korban jiwa," kata Rektor Undip Prof Suharnomo, dilansir Antaranews, Sabtu (6/9/2025).

Pertama, Undip menyampaikan duka cita atas adanya korban jiwa dalam aksi demonstrasi yang terjadi.

Baca juga: Mahasiswa dan Rakyat Malaysia Demo di Depan KBRI Kuala Lumpur, Dukung Demokrasi Indonesia

Aparat kedepankan pendekatan persuasif

"Kedua, mendesak aparat penegak hukum untuk senantiasa mengedepankan pendekatan persuasif, humanis, dan proporsional dalam rangka menjaga ketertiban," ujar rektor.

Ketiga, mereka menegaskan bahwa demonstrasi adalah wujud kebebasan berekspresi yang dijamin oleh konstitusi. Akan tetapi harus disampaikan secara damai, menjunjung tinggi persaudaraan, dan menghindari tindakan kekerasan.

Yang keempat, mengingatkan pemerintah dan DPR untuk membatalkan kebijakan-kebijakan yang tidak berpihak pada keadilan, memperlebar kesenjangan, mengancam kelangsungan demokrasi dan sistem masyarakat sipil.

"Kelima, mendorong pemerintah dan DPR untuk sungguh-sungguh mendengarkan aspirasi masyarakat, serta melakukan pembenahan kebijakan secara terbuka, transparan, dan akuntabel demi terwujudnya demokrasi yang sehat dan berkeadilan," lanjut Suharnomo.

Civitas akademik Undip menggelar aksi damai di lapangan rektorat, kampus Tembalang, Kamis (4/9/2025).KOMPAS.COM/Titis Anis Fauziyah Civitas akademik Undip menggelar aksi damai di lapangan rektorat, kampus Tembalang, Kamis (4/9/2025).

Perguruan tinggi punya tanggung jawab moral

Suharnomo menuturkan bahwa perguruan tinggi memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga nurani publik, maka itu Undip merasa perlu menyuarakan seruan damai.

"Suara ini bukan semata-mata suara akademisi, melainkan panggilan hati untuk menyalakan lentera kemanusiaan di tengah kegelapan, serta mengingatkan bahwa masa depan bangsa hanya dapat dibangun di atas pondasi keadilan dan persaudaraan," jelasnya.

Ketua BEM Undip, Aufa Atha Ariq Aoraqi mengapresiasi seluruh civitas akademi yang peduli dengan kondisi bangsa ini lewat seruan perdamaian.

Pada aksi demo beberapa waktu lalu, kata Aufa, setidaknya ada 100 mahasiswa yang ditangkap oleh polisi.

Baca juga: Tiktok Live Dinonaktifkan Saat Demo, Ini Penjelasan Pakar UGM

Meski sudah dibebaskan, Aufa mengatakan bahwa 10 mahasiswa masih dikenai wajib lapor sehingga pihaknya akan berkomunikasi lebih lanjut dengan kepolisian untuk memperjelas prosedur yang dimaksud.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau