Kisah Elysabeth Guru di Papua, Sebagian Gajinya buat Beli Sarapan Siswa

KOMPAS.com - Di tengah hutan Moskona, dekat Teluk Bintuni Papua Barat, ada seorang guru yang membelah hutan selama dua jam untuk mengajar.

Jalan berlumpur, air yang menggenang, tak menjadi hambatan bagi Elysabeth Darmono. Elysabeth sudah lima tahun mengajar di SMP Negeri Tembuni. Ia bukan sekadar guru biasa.

Ia juga memiliki peran penting setiap waktunya. Bahkan punya tiga peran penting. Selain menjadi guru, ia juga seorang ibu dan istri bagi keluarganya.

Serta mendampingi suaminya, Kapten CBA Simpson Mateus Womsiwor, Danramil Merdei Kodim 1806 Teluk Bintuni.

Baca juga: Beasiswa Fulbright 2026, Kuliah S2-S3 Gratis ke Amerika Serikat

Sehingga aktivitasnya juga bertambah sebagai anggota Persit KCK Cabang XLIV Kodim 1806 Koorcab Rem 182 PD XVIII/Kasuari.

Sebagian gajinya, untuk beli sarapan murid

Saat nampak di tayangan video TNI AD yang dilansir Minggu, (26/10/2025), ia mengajar satu kelas yang isinya tak lebih dari 15 siswa.

"Apakah ada yang tahu berapa suku di Indonesia?" tanyanya kepada muridnya.

Salah satu muridnya kemudian mulai menjawab pertanyaan Elysabeth. Elysabeth mengajar siswa kelas 7-9 dengan mapel (mata pelajaran) Pendidikan Kewarganegaraan.

Dari data Dapodik, sekolah ini punya guru 10 saja yang mengajar 3 rombel.

Baca juga: Kisah Rizky Aflaha, Doktor Termuda UGM, Lulus S3 Usia 25 Tahun

Ia ingin semua siswanya bisa mencintai tanah airnya, memiliki sifat luhur dan sesuai dengan Pancasila.

Elysabeth terus mendidik generasi muda Papua supaya lebih cemerlang dan lebih baik. 

Karena itu, ia tak masalah terus menerjang lumpur selama dua jam menuju sekolah. Kalau ditotal, untuk pulang pergi saja butuh waktu empat jam.

Elysabeth bahkan menyisihkan sebagian gajinya untuk membelikan sarapan siswa. Semata-mata, agar mereka semangat belajar.

Karena itu, Elysabeth sangat pantas dengan dijuluki pelita di tengah Hutan Moskona.

Karena jika tanpanya, para murid tak akan mengetahui bagaimana kehidupan bergerak, bagaimana belajar mencintai tanah air, Indonesia.