KOMPAS.com - Diet Mediterania atau Mediterranian Diet, telah lama diakui sebagai salah satu pendekatan diet paling sehat. Diet ini berasal dari negara-negara di sekitar Laut Mediterania seperti Spanyol, Yunani, Italia, dan Prancis.
Tidak hanya kaya akan manfaat kesehatan, pola makan ini juga menawarkan keseimbangan yang lezat antara makanan sehat dan kenikmatan kuliner.
Diet Mediterania menekankan konsumsi makanan berbasis nabati seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, dan polong-polongan.
Baca juga: Laut Mediterania Tercemar Mikroplastik, Liburan ke Sana Bisa Malah Tidak Sehat
Protein hewani berasal dari ikan, unggas, dan susu dalam jumlah terbatas. Sementara daging merah, makanan olahan, dan gula hanya dikonsumsi sesekali.
Komponen penting lain dari diet ini adalah lemak sehat. Minyak zaitun, yang kaya akan lemak tak jenuh tunggal, adalah ciri khas diet ini.
Selain itu, kacang-kacangan, biji-bijian, dan ikan berminyak juga menjadi sumber lemak sehat lainnya.
Manfaat kesehatan dari Diet Mediterania tidak berasal dari satu jenis makanan saja, melainkan kombinasi berbagai bahan makanan yang kaya nutrisi.
Lihat postingan ini di Instagram
Misalnya, menambahkan minyak zaitun ke diet yang kurang sehat mungkin tidak akan memberikan hasil signifikan.
Sebaliknya, perubahan pola makan secara keseluruhan, seperti mengurangi konsumsi daging merah dan memperbanyak sayuran serta lemak sehat, dapat memberikan dampak besar pada kesehatan.
Baca juga: Kisah Penemuan Komputer Tertua di Dunia di Dasar Laut Mediterania
Diet ini juga menyoroti aspek sosial, di mana waktu makan menjadi momen untuk berkumpul dan berbagi bersama keluarga atau teman. Kebiasaan ini mendukung kesejahteraan emosional selain manfaat fisik.
Penelitian menunjukkan bahwa pola makan Mediterania dapat membantu:
Baca juga: Diet Mediterania Sudah Ada sejak Ribuan Tahun Lalu, Ini Buktinya
Meskipun iklim Mediterania mungkin berbeda dari tempat tinggal kita, prinsip-prinsip diet ini mudah diterapkan: