Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seblak Viral di Thailand, Ternyata Muncul di Jawa Barat Sejak 1990-an

Kompas.com - 25/09/2025, 20:00 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

KOMPAS.com- Kuliner seblak viral di kalangan anak muda Thailand. Viralnya kuliner seblak berawal saat salah satu influencer asal Thailand, Chanisara menjajalnya.

Dalam video yang diunggah dalam TikTok pribadinya, wanita yang akrab disapa Oon ini sangat antusias menyantap makanan tersebut. Dia juga berulang-ulang menyebut kata "Aroi" yang berarti enak.

Beberapa pengguna TikTok juga ikut membuat konten serupa. Ada yang mencoba seblak instan dan ada pula yang memasak seblak dengan berbekal resep dari media sosial.

Seblak muncul sejak tahun 1990-an

Seblak merupakan salah satu kuliner pedas yang populer di Indonesia. Sensasi pedas yang menggiurkan menarik minat masyarakat untuk menantang diri mencoba berbagai tingkat pedas yang ditawarkan.

Makanan yang dikenal berasal dari Jawa Barat ini terbuat dari campuran bumbu cikur (kencur) dan aneka topping seperti kerupuk kuning kenyal, mi, makaroni, bakso, aci, dan cabai.

Baca juga: Viral Video Makan Seblak di Thailand, Kemenpar: Kuliner Indonesia Mulai Mendunia

Kata seblak, berasal dari bahasa sunda "segak" dan "nyegak" yang artinya menyengat. Makna seblak ditujukan untuk bumbu cikur atau kencur yang menjadi penyedap masakan.

Sementara kerupuk kenyal, mi, bakso, makaroni, dan kerupuk aci merupakan isi seblak.

Sejarah Seblak yang Viral di Thailand, Dari Mana Asal-usulnya?(SHUTTERSTOCK/ Irfan Hikmawan) Sejarah Seblak yang Viral di Thailand, Dari Mana Asal-usulnya?

Sejarawan kuliner Fadly Rahman mengatakan, tidak ada bukti tertulis yang pasti mengenai asal mula hadirnya seblak.

"Tidak ada bukti tertulisnya, ada yang mengatakan (seblak) dari Bandung, ada yang mengatakan asalnya dari Cianjur. Tapi yang pasti memang seblak lahir atau muncul pertama kali di beberapa daerah di wilayah Jawa Barat," kata Fadly seperti dikutip dalam artikel Kompas.com tahun 2022 lalu.

Fadly mengatakan, seblak merupakan hasil dari kreativitas masyarakat Jawa Barat yang mencampurkan aneka bahan makanan. Menurutnya, daya tarik kuliner seblak itu terdapat pada cita rasa pedas yang dinilai menantang.

"Bahkan kalau dilihat dari buku resep masakan Sunda zaman dahulu, tidak ada seblak. Ini memang murni hasil dari kreativitas generasi muda zaman dulu," katanya.

Baca juga: Seblak Tulang Sultan Teteh Sri, Hidden Gem di Dalam Gang Dipatiukur

Fadly menyebutkan, seblak muncul di Jawa Barat sejak 1990-an dan mulai populer pada awal 2000-an hingga sekarang.

Hadir karena produksi tapioka yang melimpah

Ilustrasi seblak sosis goreng.Dok. Sajian Sedap Ilustrasi seblak sosis goreng.
Salah satu topping yang digunakan dalam kuliner seblak yaitu kerupuk aci. Menurut Fadly, hal ini merupakan hasil modifikasi yang dilakukan oleh masyarakat terhadap melimpahnya produksi tapioka di Jawa Barat.

"Jawa Barat itu sentra produksi tepung tapioka, makanya banyak sekali ragam kuliner aci-acian yang populer," katanya.

Baca juga: 3 Menu Ini Bakal Rajai Tren Kuliner 2025, Ada Seblak

Ada beragam kuliner yang dibuat dari tepung tapioka di Jawa Barat, seperti cireng (aci digoreng), cilok (aci dicolok), bakso aci, dan kerupuk aci untuk topping seblak.

"Jadi, kalau ditanya komposisi seblak Bandung, tidak ada ada jawaban yang pasti karena setiap pelaku usaha seblak punya versinya masing-masing dalam memodifikasi aci dan topping seblak," kata Fadli.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Kuliner Khas Minang: Kue Neraka Rasa Surga, Seperti Apa Cara Buatnya?
Kuliner Khas Minang: Kue Neraka Rasa Surga, Seperti Apa Cara Buatnya?
Food Story
Ini Trik Pedagang Bikin Gorengan Renyah Kriuk Walau Sudah Dingin Tanpa Baking Powder
Ini Trik Pedagang Bikin Gorengan Renyah Kriuk Walau Sudah Dingin Tanpa Baking Powder
Tips Kuliner
Perbedaan Bajamba dan Barapak, Cara Makan Adat Khas Minangkabau
Perbedaan Bajamba dan Barapak, Cara Makan Adat Khas Minangkabau
Food Story
Mengenal Bajamba, Tradisi Makan Khas Masyarakat Minangkabau
Mengenal Bajamba, Tradisi Makan Khas Masyarakat Minangkabau
Food Story
2 Bahan Dapur Murah Ini Bikin Gorengan Lebih Harum dan Menggoda
2 Bahan Dapur Murah Ini Bikin Gorengan Lebih Harum dan Menggoda
Tips Kuliner
Rahasia Racikan Bahan untuk Gorengan Renyah dan Garing Lebih Lama
Rahasia Racikan Bahan untuk Gorengan Renyah dan Garing Lebih Lama
Tips Kuliner
Trik Tepung Panir Menempel Pada Gorengan, Tidak Mudah Rontok Saat Dingin
Trik Tepung Panir Menempel Pada Gorengan, Tidak Mudah Rontok Saat Dingin
Tips Kuliner
Ini Rahasia Hangatkan Gorengan agar Tak Menyerap Minyak dan Alot
Ini Rahasia Hangatkan Gorengan agar Tak Menyerap Minyak dan Alot
Tips Kuliner
Bangkok Jadi Destinasi Kota Kuliner Terbaik Asia 2025 versi World Culinary Awards
Bangkok Jadi Destinasi Kota Kuliner Terbaik Asia 2025 versi World Culinary Awards
Food News
Rose BLACKPINK Nikmati Nasi Goreng di Backstage, Intip Resepnya
Rose BLACKPINK Nikmati Nasi Goreng di Backstage, Intip Resepnya
Resep
Ada Semacam Benang Putih di Telur Mentah, Amankah Dimakan?
Ada Semacam Benang Putih di Telur Mentah, Amankah Dimakan?
Food News
Telur Rebus Berwarna Hijau di Bagian Kuningnya, Aman Dimakan?
Telur Rebus Berwarna Hijau di Bagian Kuningnya, Aman Dimakan?
Food News
Cara Mencuci Anggur yang Benar agar Lebih Bersih dan Aman Dikonsumsi
Cara Mencuci Anggur yang Benar agar Lebih Bersih dan Aman Dikonsumsi
Tips Kuliner
Resep Puding Labu Kuning Kenyal dan Gurih Santan, Dessert Pas Weekend
Resep Puding Labu Kuning Kenyal dan Gurih Santan, Dessert Pas Weekend
Resep
Bukan Direbus, Ternyata Inilah Cara Terbaik Membuat Telur Rebus
Bukan Direbus, Ternyata Inilah Cara Terbaik Membuat Telur Rebus
Tips Kuliner
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau