ANKARA, KOMPAS.com – Menteri Luar Negeri Rusia Segey Lavrov mengatakan bahwa China akan menjadi target Barat selanjutnya setelah Moskwa.
Hal tersebut disampaikan Lavrov, Jumat (7/4/2023), dalam konferensi pers di Ankara setelah bertemu Menteri Luar Negeri Turkiye Mevlut Cavusoglu.
“Mereka tidak menyembunyikan bahwa ketika Rusia, seperti yang mereka katakan dikalahkan, China akan menjadi target berikutnya,” kata Lavrov.
Baca juga: Upaya Rusia Lumpuhkan Sektor Energi Ukraina Gagal Total
“Serta negara mana pun yang berani bertindak secara independen dan memutuskan untuk dipandu oleh kepentingan nasionalnya, bukan oleh apa yang ditentukan oleh AS dan negara-negara Barat lainnya,” sambung Lavrov.
Lavrov mengutip pernyataan negara-negara Barat yang menyebutkan bahwa saat ini bukan waktu yang tepat untuk mengumumkan gencatan senjata dan menyetop pasokan senjata ke Kyiv.
Dia menuturkan, pernyataan itu menunjukkan bahwa Barat tidak ingin menyelesaikan konflik Ukraina, sebagaimana dilansir Anadolu Agency.
Lavrov juga memperingatkan bahwa jika bagian Rusia dari Inisiatif Gandum Laut Hitam tidak dilaksanakan, maka Moskwa akan melakukan pertimbangan dan mengekspor biji-bijian melalui Turkiye dan Qatar.
Baca juga: Rangkuman Hari Ke-409 Serangan Rusia ke Ukraina: 31 Anak yang Diculik Pulang | Menteri Kyiv ke India
“Kami terpaksa melakukan sedikit eskalasi dan memperpanjang gandum hanya selama 60 hari. Jika tidak ada kemajuan lebih lanjut, kami akan memikirkan kembali,” ujar Lavrov.
Lavrov menyebutkan bahwa kesepakatan gandum bahkan lebih diragukan dengan mempertimbangkan keberadaan koridor solidaritas, di mana Ukraina mengekspor produknya ke Eropa melalui jalur darat.
Pada Juli 2022, Turkiye, PBB, Rusia, dan Ukraina menandatangani kesepakatan di Istanbul untuk melanjutkan ekspor gandum dari tiga pelabuhan Laut Hitam Ukraina yang disetop sementara setelah perang Rusia Ukraina dimulai pada Februari 2022.
Kesepakatan itu diperpanjang selama 120 hari pada November 2022 dan selama 60 hari lagi di bulan Maret tahun ini.
Baca juga: Dokumen Rahasia Bocor, AS dan NATO Siapkan Ukraina Serang Balik Rusia
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini