Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diagnosis Kanker Joe Biden Picu Sorotan terhadap Isu Kesehatan Semasa Menjabat

Kompas.com - 20/05/2025, 09:07 WIB
Albertus Adit

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden didiagnosis menderita kanker prostat stadium lanjut yang telah menyebar ke tulang.

Kabar ini diumumkan kantor Biden pada Jumat (16/5/2025) dan memicu kembali sorotan atas kondisi kesehatannya selama menjabat di Gedung Putih.

Penyakit yang telah bermetastasis tersebut tergolong dalam stadium 4, tahap paling lanjut dalam klasifikasi kanker. Meskipun demikian, pengumuman ini baru disampaikan kepada publik pada Senin (19/5/2025).

Baca juga: Dokter Sebut Kanker Prostat Biden Tak Bisa Disembuhkan

Diagnosis ini langsung menimbulkan reaksi politik. Presiden AS Donald Trump, yang kembali menjabat pada 2025, mempertanyakan transparansi informasi selama masa kepemimpinan Biden.

“Saya heran publik tidak diberi tahu sejak lama, karena untuk mencapai stadium 9, itu waktu yang lama,” ujar Trump kepada wartawan.

Pernyataannya keliru karena tak ada stadium 9 dalam klasifikasi kanker. Namun, Trump tetap menyampaikan simpati sehari sebelumnya lewat media sosial.

Sorotan buku dan kritik Partai Republik

Diagnosis tersebut datang bersamaan dengan terbitnya buku Original Sin karya jurnalis Jake Tapper dan Alex Thompson.

Buku itu mengungkap kekhawatiran di kalangan staf dan orang dalam Partai Demokrat mengenai kondisi mental Biden di pengujung masa jabatannya.

Kutipan dari buku itu semakin memperkuat pertanyaan mengenai kemungkinan adanya informasi yang sengaja tidak dibagikan kepada publik tentang kapasitas Biden menjalankan tugas kenegaraan.

Senator Chris Murphy dari Connecticut, salah satu kandidat potensial Demokrat untuk pilpres 2028, ikut mengomentari hal ini dalam wawancaranya di NBC.

“Merupakan kesalahan bagi Demokrat untuk tidak mendengarkan para pemilih lebih awal,” katanya.

Wakil Presiden JD Vance juga mempertanyakan keterbukaan informasi tentang kondisi kesehatan Biden.

Baca juga: Biden Didiagnosis Kanker Prostat, Trump Bereaksi

“Mengapa rakyat Amerika tidak memiliki pemahaman yang lebih baik tentang gambaran kesehatannya?” ujarnya saat mengakhiri kunjungan ke Roma. “Ini masalah serius.”

Respons dan penyangkalan

Sementara itu, pihak Biden tidak segera merespons permintaan komentar lebih lanjut. Namun, Biden sendiri sebelumnya membantah tuduhan bahwa kapasitas mentalnya menurun.

“Tidak ada yang bisa mendukung itu,” ujarnya dalam acara The View di ABC pada 8 Mei 2025.

Biden, yang menjadi presiden tertua dalam sejarah AS, menarik diri dari pencalonan kembali pada Juli 2024. Keputusan itu diambil setelah penampilan debat yang dinilai buruk melawan Trump, yang kemudian memperlemah dukungan dari rekan separtainya.

Pencalonan kemudian diambil alih oleh Wakil Presiden Kamala Harris, meskipun ia kalah dari Trump dalam pemilu November 2024.

Evaluasi medis dan prosedur pemeriksaan

Para ahli medis mempertanyakan mengapa kanker baru terdeteksi pada stadium lanjut, mengingat Biden diperkirakan menjalani pemeriksaan rutin.

“Saya berasumsi mantan presiden menjalani pemeriksaan fisik yang sangat menyeluruh setiap tahun,” kata dr Chris George, Direktur Medis Program Kanker di Northwestern Health Network.

“Agak sulit bagi saya untuk percaya bahwa dia telah menjalani (tes darah) dalam setahun terakhir yang hasilnya normal,” tambahnya.

Hal senada diungkapkan dr Herbert Lepor dari NYU Langone Health. Ia menyebut bahwa di era modern, mendeteksi kanker prostat pada stadium lanjut merupakan hal yang jarang terjadi, mengingat teknologi dan metode skrining yang tersedia.

Sementara itu, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), sekitar 70 persen kasus kanker prostat biasanya terdiagnosis sebelum menyebar ke organ lain.

Namun, pedoman kesehatan di AS tidak merekomendasikan skrining tahunan untuk pria berusia di atas 70 tahun, sehingga tidak jelas apakah tes tersebut termasuk dalam pemeriksaan tahunan presiden.

Baca juga: China Diuntungkan dalam Konflik India-Pakistan, Industri Senjata Jadi Sorotan

Terlepas dari kritik dan spekulasi, dukungan publik mengalir untuk Biden dan istrinya, Jill. Melalui unggahan di media sosial pada Senin pagi, Biden menyampaikan rasa terima kasihnya.

“Kanker menyentuh kita semua. Seperti banyak dari Anda, Jill dan saya telah belajar bahwa kami paling kuat di tempat-tempat yang hancur. Terima kasih telah mengangkat kami dengan cinta dan dukungan,” tulisnya.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau