Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden RI dan PM China Sepakat Perkuat Hubungan Jelang KTT ASEAN

Kompas.com - 25/05/2025, 16:11 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber AFP

JAKARTA, KOMPAS.com – Indonesia dan China sepakat memperkuat kerja sama bilateral menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN yang akan digelar di Kuala Lumpur, Malaysia.

Kesepakatan ini ditegaskan dalam pertemuan antara Presiden RI Prabowo Subianto dan Perdana Menteri (PM) China, Li Qiang, di Jakarta, Minggu (25/5/2025).

Dalam kunjungan resmi tersebut, Li Qiang menyampaikan komitmen Beijing untuk terus meningkatkan hubungan dengan Indonesia sebagai mitra strategis di kawasan Asia Tenggara.

Baca juga: PM China Li Qiang ke Indonesia, Bawa Proyek Rp 162 Triliun

“China bersedia bekerja sama dengan Indonesia untuk meneruskan tradisi persahabatan kita, dan untuk memperkuat solidaritas dan kerja sama,” kata Li Qiang, dikutip dari AFP.

Presiden Prabowo Subianto menyambut baik ajakan tersebut. Ia menekankan pentingnya menciptakan kawasan yang stabil dan sejahtera melalui kemitraan yang erat.

“Indonesia siap menciptakan kawasan yang aman dan makmur. Indonesia siap memperkuat kerja sama dengan China agar kita dapat menciptakan kawasan yang damai, yang aman bagi semua,” ujar Prabowo.

Delapan perjanjian baru

Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin menyaksikan penandatanganan sejumlah kesepakatan kerja sama.

Istana Kepresidenan mengumumkan, terdapat delapan perjanjian yang ditandatangani, mencakup sektor pariwisata, kesehatan, investasi, media, serta bidang ekonomi dan keuangan.

Kesepakatan ini memperkuat posisi China sebagai mitra ekonomi utama Indonesia, terutama dalam beberapa tahun terakhir ketika perusahaan-perusahaan China banyak berinvestasi di sektor sumber daya alam, termasuk industri nikel.

Baca juga: Indonesia-AS Bahas Penguatan Sistem Ekspor Strategis, Pertegas Komitmen Keamanan Ekonomi

Meski hubungan ekonomi semakin erat, sengketa di Laut Cina Selatan masih menjadi tantangan.

Klaim sepihak Beijing atas hampir seluruh wilayah perairan strategis tersebut, termasuk yang tumpang tindih dengan zona ekonomi eksklusif (ZEE) Indonesia di Laut Natuna Utara, telah beberapa kali memicu ketegangan diplomatik.

Pada Oktober 2024, pemerintah Indonesia mengusir kapal penjaga pantai China yang memasuki wilayah tersebut dalam tiga insiden terpisah.

Selama beberapa tahun terakhir, Beijing terus memperluas kehadirannya di wilayah sengketa itu, meskipun Mahkamah Arbitrase Internasional telah menyatakan bahwa klaim teritorial China tidak memiliki dasar hukum.

Setelah kunjungan ke Jakarta, PM China dijadwalkan melanjutkan perjalanan ke Kuala Lumpur untuk menghadiri KTT ASEAN.

Pertemuan tersebut akan melibatkan negara-negara anggota ASEAN, China, dan sejumlah negara penghasil minyak.

Baca juga: Universitas Hong Kong Siap Tampung Mahasiswa Harvard yang Terdampak Larangan Trump

Kunjungan ini menjadi kelanjutan dari diplomasi yang dilakukan Indonesia dan China. Tahun lalu, Presiden Xi Jinping menerima kunjungan Prabowo di Beijing dan menyampaikan harapan untuk membuka babak baru dalam hubungan bilateral kedua negara.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau