Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ancaman Bom di Pesawat Jemaah Haji Indonesia Jadi Sorotan Media Asing

Kompas.com - 17/06/2025, 16:47 WIB
Inas Rifqia Lainufar

Penulis

Sumber AFP, Reuters

DELI SERDANG, KOMPAS.com — Ancaman bom terhadap sebuah pesawat yang membawa jemaah haji asal Indonesia dari Jeddah ke Jakarta pada Selasa (17/6/2025) menjadi perhatian sejumlah media internasional.

Pesawat milik maskapai Saudia Airlines itu terpaksa mengalihkan pendaratan di Bandara Internasional Kualanamu, Sumatra Utara, setelah otoritas menerima ancaman bom via email.

Dalam laporan AFP berjudul Bomb threat diverts plane of hajj pilgrims in Indonesia, disebutkan bahwa ancaman dikirimkan oleh pihak tak dikenal melalui surat elektronik kepada otoritas bandara di Indonesia sekitar pukul 07.30 pagi waktu setempat.

Baca juga: Insiden Air India Lagi, Pesawat Mendarat Darurat Ada Ancaman Bom

“Email itu mengancam akan ‘meledakkan’ penerbangan Saudia Airlines SV 5276 yang sedang terbang dari Jeddah menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta,” tulis AFP mengutip pernyataan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Indonesia.

Pesawat yang mengangkut 442 jemaah haji, terdiri dari 207 pria dan 235 wanita, kemudian dialihkan pendaratannya ke Kualanamu sekitar pukul 10.55 WIB demi alasan keamanan.

“InJourney Airports menyatakan bahwa setelah mengidentifikasi adanya potensi ancaman keamanan dan keselamatan, pilot memutuskan untuk mengalihkan pendaratan ke bandara terdekat,” tulis AFP dalam laporannya.

Kantor berita Reuters turut menyoroti insiden tersebut melalui artikel berjudul Indonesian Police Searching Saudia Airlines Plane After Bomb Threat.

Dalam artikel itu, Reuters melaporkan bahwa seluruh penumpang telah dievakuasi, dan tim penjinak bom langsung diterjunkan untuk menyisir pesawat.

Baca juga: Makin Ugal-ugalan Serang Rusia, Ukraina Bom Jembatan Crimea dari Bawah Laut

“Pesawat Saudia Airlines masih berada di Medan dan sedang diperiksa oleh polisi setelah menerima ancaman bom via email,” ujar juru bicara kepolisian Indonesia kepada Reuters.

Flightradar24, situs pelacakan penerbangan global, juga mencatat bahwa pesawat tersebut tetap berada di Bandara Kualanamu pasca-insiden.

Meski belum ditemukan bahan peledak, otoritas Indonesia menegaskan bahwa penanganan dilakukan sesuai protokol keamanan penerbangan sipil.

“Kami mengutamakan keselamatan penumpang,” tegas pejabat Kementerian Perhubungan.

Hingga saat ini, belum diketahui siapa pengirim ancaman tersebut. Namun, investigasi tengah berlangsung, sementara ratusan jemaah yang baru saja menunaikan ibadah haji harus menjalani proses pemeriksaan tambahan sebelum dapat melanjutkan perjalanan ke Jakarta.

Baca juga: Rentetan Serangan 24 Bom dan Senjata Guncang Kolombia, 7 Tewas

 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau