Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makin Ugal-ugalan Serang Rusia, Ukraina Bom Jembatan Crimea dari Bawah Laut

Kompas.com - 04/06/2025, 05:00 WIB
Inas Rifqia Lainufar

Penulis

Sumber AFP, Reuters

KYIV, KOMPAS.com – Ukraina kembali melancarkan serangan terhadap infrastruktur militer Rusia dengan meledakkan Jembatan Crimea dari bawah permukaan laut.

Aksi ini dilakukan hanya beberapa hari setelah Kyiv mengeklaim menghancurkan puluhan pesawat tempur Moskwa dalam operasi drone rahasia.

Serangan terhadap jembatan yang menghubungkan daratan Rusia dengan Semenanjung Crimea itu terjadi pada Selasa (3/6/2025) dan diklaim sebagai bagian dari operasi khusus yang telah disiapkan berbulan-bulan oleh Dinas Keamanan Ukraina (SBU).

Baca juga: Usai Serang Pesawat Rusia, Ukraina Ledakkan Jembatan Crimea dari Bawah Laut

“Untuk ketiga kalinya, kami melakukan operasi khusus yang menghantam Jembatan Crimea — kali ini dari bawah laut,” tulis SBU dalam pernyataan resminya pada Selasa sore.

Menurut SBU, ledakan dilakukan dengan menggunakan 1.100 kilogram bahan peledak yang ditanam secara tersembunyi pada salah satu pilar struktur bawah air jembatan.

Mereka juga merilis rekaman video detik-detik ledakan yang memperlihatkan semburan besar dari permukaan laut serta puing-puing yang beterbangan di sekitar lokasi.

Beberapa foto yang turut dipublikasikan menunjukkan kerusakan pada sisi jembatan, meski sejauh ini belum diketahui seberapa besar dampak sebenarnya terhadap keseluruhan struktur.

“Dulu kami menghantam Jembatan Crimea dua kali, pada 2022 dan 2023. Jadi hari ini kami lanjutkan tradisi itu, kali ini dari bawah air,” kata SBU.

Jembatan sepanjang 19 kilometer yang melintasi Selat Kerch ini dikenal sebagai penghubung vital antara Rusia dan Crimea—wilayah yang dicaplok Moskwa sejak 2014.

Jalur ini telah menjadi urat nadi bagi pengiriman pasukan dan perlengkapan militer Rusia selama invasi ke Ukraina berlangsung sejak 2022.

Media pemerintah Rusia melaporkan bahwa jembatan sempat ditutup sementara selama sekitar tiga jam, mulai pukul 04.00 hingga 07.00 waktu setempat.

Namun, otoritas tidak memberikan keterangan resmi soal alasan penutupan tersebut. Lalu lintas dikabarkan kembali normal pada siang harinya.

Baca juga: Rusia Serang Kyiv Usai Zelensky Tolak Usulan AS untuk Lepaskan Crimea

Sementara itu, sejumlah blogger pro-Rusia mengklaim bahwa serangan tersebut tidak menyebabkan kerusakan besar, dan berspekulasi bahwa Ukraina menggunakan drone laut sebagai sarana peledakan.

Aksi penghancuran jembatan ini terjadi hanya berselang beberapa hari setelah Kyiv melancarkan Operasi Spider's Web atau Jaring Laba-laba, sebuah serangan drone yang ditujukan ke pangkalan-pangkalan udara Rusia.

Dalam operasi tersebut, Ukraina mengeklaim berhasil menghancurkan hingga 41 unit pesawat tempur dan pembom strategis milik Moskwa, menjadikannya salah satu pukulan terbesar terhadap kekuatan udara Rusia sejak awal perang.

Serangkaian serangan ini menegaskan bahwa Ukraina terus menggencarkan upaya untuk melemahkan infrastruktur militer Rusia, sekaligus mengirim pesan bahwa jalur logistik penting di wilayah pendudukan tidak lagi aman.

Baca juga: Rusia Jatuhkan 25 Drone Ukraina di Barat Negara dan di Atas Crimea

 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Internasional
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Internasional
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Internasional
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Internasional
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Internasional
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Internasional
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Internasional
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Internasional
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Internasional
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Internasional
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Internasional
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Internasional
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Internasional
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron 'Most Wanted' Sri Lanka Ditangkap
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron "Most Wanted" Sri Lanka Ditangkap
Internasional
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau