CRIMEA, KOMPAS.com - Rusia pada Rabu (4/12/2024) menjatuhkan hukuman penjara 15 tahun kepada seorang pria di Crimea karena menjadi mata-mata Ukraina.
Ini merupakan pemenjaraan terbaru oleh Rusia dalam kasus tuduhan pengkhianatan.
Rusia kerap menjatuhkan hukuman berat kepada orang-orang yang dituduh sebagai mata-mata Ukraina, ketika invasinya berlangsung hampir tiga tahun.
Baca juga: Kapal Selam Rusia Tiba di Laut China Selatan, Filipina Khawatir
Kasus-kasus seperti itu marak terjadi di Crimea, semenanjung di Laut Hitam yang direbut pasukan Moskwa dari Ukraina pada 2014.
Kantor kejaksaan setempat yang dipimpin Rusia mengatakan, pria berusia 45 tahun yang tidak disebutkan namanya mengirim lokasi unit pertahanan udara Rusia di Kota Kerch, tepi timur Crimea, ke intelijen Ukraina pada September 2023.
"Pengadilan menetapkan bahwa pria itu menawarkan kerja sama kepada perwakilan dinas keamanan Ukraina," kata kantor kejaksaan di Telegram, dikutip dari AFP.
"Dia dinyatakan bersalah atas pengkhianatan tingkat tinggi," lanjutnya, seraya menyatakan bahwa pria tersebut dijatuhi hukuman penjara 15 tahun.
Baca juga:
Kantor berita milik pemerintah Rusia, RIA Novosti, melaporkan bahwa pria tersebut bekerja di rel kereta api sebelum ditangkap.
Meski marak terjadi di Rusia, persidangan kasus mata-mata dilakukan secara tertutup.
Baca juga: Rusia Kembalikan 502 Jenazah Tentara Ukraina yang Tewas di Medan Perang
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini