KOMPAS.com - Dua asosiasi pilot komersial terbesar di India menolak klaim bahwa kecelakaan Air India yang menewaskan 260 orang disebabkan oleh kesalahan manusia.
Penolakan ini disampaikan setelah laporan awal investigasi menyebut sakelar bahan bakar mesin pesawat ditemukan dalam kondisi mati.
Biro Investigasi Kecelakaan Pesawat India (AAIB) merilis laporan awal pada Sabtu (12/7/2025). Meski tidak menyebutkan siapa yang bertanggung jawab atas insiden pada 12 Juni itu, laporan ini mengungkapkan adanya percakapan di kokpit.
Baca juga: Boeing dan FAA Pastikan Kunci Sakelar Bahan Bakar Aman pada Air India yang Jatuh
Seorang pilot disebut sempat bertanya kepada rekannya mengapa sakelar bahan bakar dimatikan, namun sang pilot kedua menyatakan tidak melakukannya.
Tidak ada rincian lebih lanjut yang dipublikasikan mengenai percakapan kedua pilot tersebut.
Asosiasi Pilot Komersial India (ICPA) menyatakan sangat terganggu dengan munculnya narasi spekulatif, khususnya dugaan tak berdasar terkait kemungkinan bunuh diri pilot.
"Sama sekali tidak ada dasar untuk klaim semacam itu pada tahap ini," kata ICPA dalam pernyataan resmi, Minggu (13/7/2025).
Mereka menilai spekulasi semacam itu tidak sensitif terhadap individu maupun keluarga korban.
"Menyarankan pilot bunuh diri tanpa bukti terverifikasi merupakan pelanggaran berat terhadap etika pelaporan dan merendahkan martabat profesi," tegas pernyataan tersebut, sebagaimana diberitakan AFP pada Senin (14/7/2025).
Baca juga: Profil 2 Pilot Air India 171 yang Mengalami Kecelakaan Maut
Laporan awal penyelidikan memang memicu spekulasi sejumlah pakar penerbangan independen.
Mereka menduga ada kemungkinan tindakan disengaja atau tidak disengaja dari pilot yang membuat pesawat Boeing 787-8 Dreamliner jatuh tak lama setelah lepas landas dari Ahmedabad, India barat, menuju London.
ICPA mengingatkan, sejumlah pakar penerbangan menyebut sakelar kontrol bahan bakar mesin hanya dapat dipindahkan secara manual dan dengan sengaja.
Di sisi lain, Asosiasi Pilot Maskapai India (ALPA India) yang beranggotakan sekitar 800 pilot, turut menyuarakan kritik. ALPA India bahkan menuduh AAIB tidak melibatkan personel yang berkualifikasi dalam investigasi.
"Kami merasa bahwa investigasi diarahkan ke arah yang mengasumsikan kesalahan pilot dan kami sangat menentang pemikiran ini," ujar Presiden ALPA India, Sam Thomas, dalam pernyataan pada Sabtu (12/7/2025).
Selain itu, ALPA yang mengeklaim memiliki 100.000 anggota di seluruh dunia meminta untuk dilibatkan sebagai pengamat demi memastikan transparansi investigasi.
Baca juga: Suara Percakapan di Kokpit Memperdalam Misteri Jatuhnya Air India 171
Sebagai informasi, kecelakaan ini menewaskan hampir seluruh penumpang. Dari 242 orang di dalam pesawat, hanya satu yang selamat. Selain itu, 19 orang di darat juga menjadi korban jiwa akibat kecelakaan Air India tersebut.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini