KOMPAS.com – Laporan investigasi awal mengungkap penyebab kecelakaan fatal pesawat Air India 171 di Ahmedabad, India, pada 12 Juni 2025.
Dalam hitungan 32 detik setelah lepas landas, Boeing 787 Dreamliner itu kehilangan daya dorong hingga akhirnya menabrak permukiman dan menewaskan 260 orang.
Sebanyak 241 korban merupakan penumpang dan kru, sementara 19 lainnya adalah warga di darat. Hanya satu penumpang yang berhasil selamat dari tragedi ini.
Baca juga: Kelompok Pilot Tolak Klaim Kesalahan Manusia pada Kecelakaan Air India
Laporan sementara fokus pada urutan kejadian sejak pesawat mengudara. Investigasi menemukan dua sakelar bahan bakar di kokpit berpindah ke posisi “cutoff” secara berurutan.
Hal ini memutus pasokan bahan bakar ke mesin dan mematikan daya dorong pesawat Air India.
Sakelar-sakelar tersebut terletak di konsol tengah kokpit, tepat di bawah tuas dorong mesin. Biasanya, sakelar ini hanya digunakan untuk menghidupkan atau mematikan mesin di darat, atau dalam kondisi darurat jika terjadi kerusakan mesin saat terbang.
Para ahli penerbangan menyebut, perpindahan sakelar tidak mungkin terjadi secara tidak sengaja.
Mekanisme pengunci pegas membuat pilot harus menarik sakelar ke atas sebelum memindahkannya dari posisi “run” ke “cutoff”. Jika sakelar dipindahkan, efeknya pun langsung terasa: mesin kehilangan tenaga.
Berikut detik-detik krusial sebelum pesawat jatuh, berdasarkan laporan awal investigasi. Informasi dirangkum dari Reuters pada Senin (14/7/2025):
29 detik sebelum kecelakaan (3 detik setelah lepas landas)
24 detik sebelum kecelakaan (8 detik setelah lepas landas)
Baca juga: Boeing dan FAA Pastikan Kunci Sakelar Bahan Bakar Aman pada Air India yang Jatuh
19 detik sebelum kecelakaan (13 detik setelah lepas landas)
17 detik sebelum kecelakaan (15 detik setelah lepas landas)
15 detik sebelum kecelakaan (17 detik setelah lepas landas)
6 detik sebelum kecelakaan (26 detik setelah lepas landas)
Pukul 13.39.11 waktu setempat, 12 Juni 2025
Baca juga: Profil 2 Pilot Air India 171 yang Mengalami Kecelakaan Maut
Pesawat Air India menghantam asrama BJ Medical College, sekitar 1,6 kilometer dari ujung landasan pacu. Puing-puing tersebar di area seluas 37.000 meter persegi.
Menurut laporan, lima bangunan terdampak mengalami kerusakan struktural dan kebakaran hebat. Kedua sakelar bahan bakar ditemukan dalam posisi “run” di lokasi kecelakaan.
Biro Investigasi Kecelakaan Pesawat India memimpin penyelidikan dan dijadwalkan merilis laporan akhir dalam waktu satu tahun.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini