Tiba-tiba, dia mendengar pengumuman yang memperingatkan dirinya dan rekan-rekannya untuk berlindung di tempat.
"Semua orang bingung, dan akhirnya seseorang menyadari seseorang sedang berjalan dengan senapan mesin," katanya.
Baca juga: Terjadi Lagi, 17 Tewas dalam Penembakan di Dekat Jalur Bantuan Gaza
Saksi lainnya yang enggan untuk tidak menyebutkan namanya mengatakan bahwa pria bersenjata itu berjalan lantai demi lantai di dalam gedung tersebut.
"Saya ada di gedung itu. Dia berjalan dari lantai ke lantai," ujar saksi tersebut.
Insiden ini merupakan salah satu dari 254 penembakan massal yang terjadi di AS sepanjang tahun ini, menurut Arsip Kekerasan Senjata.
Petugas polisi kemudian mengerahkan drone di dekat lokasi pada malam hari saat jam sibuk.
Baca juga: Kolombia Tangkap Dalang Penembakan Capres Miguel Uribe
Puluhan petugas berada di sekitar area tersebut, beberapa di antaranya membawa senjata panjang dan mengenakan rompi pelindung.
Gubernur New York Kathy Hochul juga mengungkapkan bahwa dirinya telah menerima pengarahan terkait insiden penembakan tersebut.
Zohran Mamdani, calon wali kota New York City yang juga turut berkomentar di X, menyatakan perasaan terkejut dan dukacita atas kejadian tersebut.
"Saya sangat sedih mengetahui tentang penembakan mengerikan dan saya menyampaikan belasungkawa kepada korban, keluarga mereka, dan petugas NYPD (Departemen Kepolisian New York)," tulisnya.
Baca juga: Penembakan di Austria, Warga: Semua Tidak Siap karena Kami Tinggal di Negara Paling Aman
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini