KOMPAS.com - Warga di Jalur Gaza mengalami kelaparan parah dalam beberapa waktu terakhir akibat agresi yang dilancarkan Israel.
Terdapat bukti yang sangat kuat bahwa, melalui blokade yang diberlakukan Israel di Gaza, ancaman kematian akibat kelaparan kini mengintai warga Gaza.
Pada Februari 2024, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO memperkirakan bahwa satu dari enam anak di bawah usia dua tahun, terutama di wilayah utara Gaza, mengalami malnutrisi akut.
Baca juga: Kelaparan di Gaza: Bagaimana Kondisi Tubuh yang Mengalami Derita Tanpa Pangan?
Hingga Agustus 2025, 82 orang dewasa telah mati kelaparan selama lima pekan terakhir, sebagaimana dilansir Al Jazeera.
Kondisi di Gaza sangat memprihatinkan dan menggugah hati nurani. Dunia perlu bergerak menyelamatkan mereka segera. Lantas berapa lama manusia dapat bertahan dari kelaparan?
Sejauh ini, para ahli belum mengetahui secara pasti berapa lama seseorang bisa bertahan hidup tanpa makan.
Tubuh manusia membutuhkan asupan makanan dan air untuk bertahan hidup. Namun, dalam kondisi ekstrem, manusia ternyata mampu bertahan hidup selama berhari-hari bahkan berminggu-minggu tanpa makanan.
Informasi tentang ketahanan hidup manusia tanpa makanan umumnya diperoleh dari kasus yang ada, seperti orang-orang yang selamat setelah terkubur atau terjebak tanpa makanan.
Sebab, secara etika kedokteran, penelitian semacam ini tidak bisa dilakukan secara langsung kepada manusia.
Baca juga: Di Tengah Kelaparan Gaza, Israel Cegat 22.000 Truk Bantuan Masuk
Sejumlah laporan medis menunjukkan, seseorang dapat bertahan hidup antara 8 hingga 21 hari tanpa makanan maupun minuman, sebagaimana dilansir dari Healthline.
Sementara itu, apabila masih mengonsumsi air tetapi tanpa makanan, seseorang diperkirakan dapat bertahan hidup selama dua hingga tiga bulan. Namun, ini sangat bergantung pada kondisi masing-masing individu.
Beberapa faktor seperti usia, status kesehatan, serta ketersediaan air dan nutrisi tambahan sangat memengaruhi rentang waktu tersebut.
Dalam situasi kelaparan, tubuh akan mulai beradaptasi untuk menghemat energi.
Pada 24 jam pertama tanpa makanan, tubuh akan menggunakan glukosa hasil pemecahan makanan sebagai sumber energi. Setelah itu, tubuh mulai mengubah glikogen dari hati dan otot menjadi glukosa.
Memasuki hari kedua, ketika simpanan glukosa dan glikogen habis, tubuh mulai memecah jaringan otot sebagai sumber energi. Namun, ini bukan strategi jangka panjang karena tubuh sebenarnya berusaha menjaga massa otot.