MOSKWA, KOMPAS.com - Pangkalan kapal selam nuklir Rybachiy milik Rusia di Semenanjung Kamchatka dilaporkan mengalami kerusakan akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo 8,8 yang mengguncang wilayah timur jauh Rusia pekan lalu.
Dilansir The Guardian, Rabu (6/8/2025), kerusakan terlihat melalui citra satelit yang dirilis oleh Planet Labs, sebuah perusahaan pencitraan satelit komersial.
Foto satelit menunjukkan salah satu bagian dermaga apung di pangkalan Rybachiy terlepas dari titik jangkarnya.
Baca juga: Bagaimana Jepang Antisipasi Tsunami Usai Gempa Rusia di Kamchatka?
Selain kerusakan pada dermaga tersebut, tidak terlihat tanda-tanda kerusakan besar lainnya di fasilitas militer itu.
Pangkalan Rybachiy diketahui merupakan fasilitas strategis bagi armada Pasifik Rusia.
Pangkalan ini berfungsi sebagai lokasi pemeliharaan, penempatan, hingga operasi kapal selam bertenaga nuklir milik Rusia di wilayah Pasifik.
Hingga saat ini, Kementerian Pertahanan Rusia belum memberikan pernyataan resmi terkait kerusakan tersebut.
Baca juga: Mengapa Gempa Besar Rusia Tak Timbulkan Tsunami Dahsyat?
Reuters juga menyatakan belum dapat memverifikasi informasi itu secara independen.
Gempa bumi dahsyat yang terjadi pada Rabu (30/7/2025) di lepas pantai Kamchatka itu juga memicu peringatan tsunami hingga ke Polinesia Perancis dan Chile.
Beberapa jam setelah gempa, gunung berapi aktif di Kamchatka turut meletus.
Meski digolongkan sebagai salah satu gempa paling kuat dalam beberapa dekade terakhir, dampak kerusakannya dinilai relatif kecil berkat sistem tanggap darurat yang dinilai berhasil.
Baca juga: Bagaimana Rusia Bikin Bangunan Tahan Gempa M 8,8?
Namun, kerusakan cukup parah terjadi di pelabuhan Severo-Kurilsk, Rusia. Tsunami menghantam kawasan tersebut dan menenggelamkan sebuah pabrik perikanan.
Tayangan televisi pemerintah memperlihatkan sejumlah bangunan dan puing-puing terseret hingga ke laut.
Gelombang air bahkan mencapai monumen Perang Dunia II di kota itu, yang berjarak sekitar 400 meter dari garis pantai.
Baca juga: Gempa-Tsunami Rusia Mereda, Jutaan Orang di Belasan Negara Bisa Pulang
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini