NEW YORK, KOMPAS.com — Kemenangan telak Zohran Mamdani dalam pemilihan pendahuluan Partai Demokrat untuk Wali Kota New York memicu kejutan sekaligus perdebatan di kalangan warga Yahudi negara bagian tersebut.
Menurut laporan The New York Times, Senin (4/8/2025), Mamdani berhasil meraih dukungan dari sebagian pemilih Yahudi, termasuk mereka yang sepakat dengan sikapnya soal Gaza, meskipun dikenal vokal mengkritik Israel.
“Yang warga bicarakan berulang kali adalah biaya sewa, biaya pengasuhan anak, dan perasaan bahwa kota ini berjalan ke arah yang salah. Israel jarang sekali disebut,” ujar Ben Sadoff, relawan kampanye Mamdani, yang mengaku telah mengetuk sekitar 1.000 pintu rumah warga.
Baca juga: Trump Ancam Tahan Dana untuk New York jika Zohran Mamdani Jadi Wali Kota
Ketika topik Israel muncul, termasuk dari pemilih Yahudi, menurutnya, banyak yang justru mengekspresikan kegelisahan atas perang di Gaza, yang telah menewaskan sekitar 60.000 orang dan memicu kelaparan massal.
Dalam beberapa kesempatan, Mamdani tidak segan menyebut Israel sebagai “negara apartheid” dan mendukung gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) untuk mengisolasi Israel secara ekonomi.
Ia juga menyatakan, Israel harus memberikan hak yang setara bagi semua penganut agama.
Sikap ini membuatnya berseberangan dengan kelompok Yahudi Zionis, yang menuduhnya antisemit.
Mantan Gubernur New York, Andrew M Cuomo — pesaing terdekatnya di pemilu pendahuluan — memanfaatkan isu ini untuk menyerang Mamdani, sembari mengampanyekan dukungan penuh pada Israel.
Namun, hasil pemungutan suara menunjukkan bahwa Mamdani meraih kemenangan telak.
Data pra-pemilu memperkirakan Mamdani memperoleh dukungan dua digit dari pemilih Yahudi.
Dalam sistem pemilihan berbasis “ranked-choice”, ia juga menjadi pilihan kedua bagi dua pertiga pendukung Brad Lander, pejabat kota berpangkat tertinggi, yang mendukungnya secara terbuka.
“Tidak mengejutkan jika ribuan warga Yahudi New York memberikan suara untuk Zohran meskipun ada kampanye ketakutan dari pihak Republik dan kalangan miliarder,” kata Jeffrey Lerner, Direktur Komunikasi Mamdani, yang juga seorang Yahudi.
Salah satu pendukung Mamdani yang merupakan seorang Yahudi, Emily Hoffman (37), mengatakan bahwa ia bangga memilih pria berusia 33 tahun tersebut.
“Tidak adil jika Zohran langsung diasumsikan antisemit hanya karena identitas ras dan etnisnya, serta pandangannya tentang Palestina,” ujarnya.
Baca juga: Kiprah Politik Zohran Mamdani: Menang Lawan Eks Gubernur New York, Getol Kritik Trump