WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Donald Trump menawarkan perlindungan ala NATO untuk Ukraina, jika tidak bergabung dengan aliansi tersebut.
Melansir Reuters pada Minggu (17/8/2025), Steve Witkoff, utusan khusus Trump untuk Rusia, mengatakan bahwa gagasan itu akan ditawarkan ke Kyiv dalam agenda pertemuan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dengan Trump di Gedung Putih pada Senin (18/8/2025).
Witkoff mengatakan bahwa gagasan ini sebagai bentuk jaminan keamanan untuk Ukraina, yang disetujui oleh Rusia.
Baca juga: Trump Dorong Ukraina Ikhlaskan Krimea dan Lupakan NATO
“Kami berhasil memenangkan konsesi berikut, bahwa Amerika Serikat dapat menawarkan perlindungan serupa Pasal 5,” ujar Witkoff kepada program “State of the Union” CNN pada Minggu (17/8/2025).
“Amerika Serikat dapat menawarkan perlindungan Pasal 5, dan ini adalah pertama kalinya kami mendengar Rusia menyetujuinya,” kata Witkoff setelah konferensi tingkat tinggi antara AS dan Rusia di Alaska pada Jumat (15/8/2025).
Witkoff merujuk pada Pasal 5 Perjanjian Atlantik Utara, yang menganggap setiap serangan terhadap salah satu dari 32 anggota NATO sebagai serangan terhadap semua anggota.
Presiden Rusia Vladimir Putin sejak awal menentang Kyiv masuk dalam keanggotaan NATO hingga memicu invasi skala penuh yang dilancarkan ke Ukraina pada Februari 2022.
Baca juga: Bicara dengan Trump, Putin Disebut Ingin Tukar Guling di Ukraina
Perang di Ukraina selama berbulan-bulan itu merupakan perang paling mematikan di Eropa selama 80 tahun terakhir.
Para pejabat Rusia menentang kehadiran pasukan Barat di Ukraina, tetapi tidak menutup kemungkinan adanya jaminan keamanan bagi Kyiv.
Saat berbicara bersama Trump dalam konferensi pers setelah pertemuan hampir tiga jam itu pada Jumat, Putin berkata, “Saya setuju dengan Presiden Trump. Dia mengatakan hari ini bahwa keamanan Ukraina harus dijamin dengan segala cara. Tentu saja, kami siap untuk mengupayakan hal ini.”
Lalu, Witkoff mengatakan kepada “Fox News Sunday” pada Minggu bahwa Rusia juga telah menyetujui pembuatan undang-undang yang melarang pengambilalihan wilayah Ukraina lebih lanjut dengan paksa.
“Rusia setuju untuk menetapkan ketentuan legislatif yang akan mencegah mereka, atau yang menyatakan mereka tidak akan mencoba mengambil lebih banyak wilayah dari Ukraina setelah kesepakatan damai, dan bahwa mereka akan menyatakan tidak akan melanggar batas-batas Eropa mana pun,” jelasnya.
Baca juga: Sniper Hantu Ukraina, Diklaim Tembak Tentara Rusia Sejauh 4 Km
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini