RYAZAN, KOMPAS.com - Jumlah korban tewas akibat ledakan di pabrik mesiu wilayah Ryazan, Rusia, meningkat menjadi 20 orang.
Lebih dari 100 orang lainnya dilaporkan terluka dalam insiden yang terjadi pada Jumat (15/8/2025) itu.
Pemerintah setempat pada Senin (18/8/2025) menyatakan, “20 orang tewas akibat kecelakaan itu. Sebanyak 134 orang terluka, 31 di antaranya dirawat di rumah sakit.”
Baca juga: Bubuk Mesiu Ditemukan di Rumah Tersangka Ledakan Saat PM Jepang Kampanye
Kantor berita AFP melaporkan, awalnya media independen menyebutkan 11 orang tewas setelah ledakan di pabrik mesiu dan amunisi Elastik, berlokasi sekitar 200 kilometer tenggara Moskwa.
Meski pihak berwenang tidak secara resmi menyebutkan nama pabrik, otoritas wilayah telah menetapkan Senin sebagai hari berkabung.
Adapun pabrik tersebut sudah beberapa kali mendapat peringatan terkait keselamatan kerja.
Foto-foto yang dirilis Kementerian Darurat Rusia memperlihatkan salah satu aula pabrik hancur menjadi puing-puing. Hingga kini, operasi pencarian dan penyelamatan masih berlangsung.
Baca juga: Rusia Tuduh AS dan NATO Jadikan Ukraina Tong Mesiu
Badan investigasi utama Rusia juga membuka kasus pidana atas dugaan pelanggaran aturan keselamatan industri.
Hal ini menunjukkan bahwa ledakan kemungkinan besar tidak terkait dengan serangan Ukraina.
Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 2022, Kyiv melancarkan sejumlah serangan sabotase ke industri dan infrastruktur di Rusia.
Namun, kecelakaan fatal di pabrik dalam negeri Rusia bukanlah hal langka, terutama akibat pelanggaran keselamatan kerja yang kronis.
Pada 2021, pabrik yang sama pernah mengalami ledakan besar dan menewaskan 17 orang. Sejumlah manajemen perusahaan kemudian dijatuhi hukuman penjara atas insiden tersebut.
Baca juga: Sejarah Bubuk Mesiu, Cikal Bakal Senjata Api di Dunia
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini