Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Bertemu Zelensky, Trump Minta Ukraina Ikhlaskan Crimea ke Rusia

Kompas.com - 18/08/2025, 15:22 WIB
Aditya Jaya Iswara,
Shintaloka Pradita Sicca

Tim Redaksi

Sumber BBC

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Minggu (17/8/2025) menegaskan, Ukraina tidak akan pernah mendapatkan kembali Semenanjung Crimea yang direbut Rusia sejak 2014.

Pernyataan itu ia sampaikan melalui unggahan di platform Truth Social, beberapa jam sebelum pertemuannya dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Gedung Putih, Senin (18/8/2025) waktu setempat.

“Ingat bagaimana semuanya dimulai. Tidak ada pengembalian Crimea yang diberikan Obama (12 tahun lalu, tanpa satu tembakan pun!), dan UKRAINA TIDAK AKAN BERGABUNG DENGAN NATO. Beberapa hal tidak akan pernah berubah!!!” tulis Trump, dikutip dari BBC.

Baca juga: Soal Crimea yang Dicaplok Rusia, Trump Salahkan Obama

Trump menambahkan, Zelensky bisa menghentikan perang dengan Rusia kapan saja jika bersedia menerima kondisi tersebut.

“Presiden Zelensky dari Ukraina bisa mengakhiri perang dengan Rusia segera, jika dia mau, atau dia bisa terus bertempur,” imbuh Trump.

KTT Trump-Putin di Alaska

Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kanan) bersalaman dengan Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) saat akhir konferensi pers bersama setelah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Pangkalan Udara Gabungan Elmendorf-Richardson, Anchorage, Alaska, Jumat (15/8/2025).AFP/DREW ANGERER Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kanan) bersalaman dengan Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) saat akhir konferensi pers bersama setelah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Pangkalan Udara Gabungan Elmendorf-Richardson, Anchorage, Alaska, Jumat (15/8/2025).
Komentar tersebut muncul setelah Trump bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Alaska pada Jumat (15/8/2025).

Pertemuan tiga jam itu bertujuan membahas gencatan senjata dan penyelesaian perang Ukraina, tetapi tidak membuahkan hasil.

Sebelum Trump kembali menjabat sebagai presiden pada Januari 2025, negara-negara anggota NATO sudah sepakat mendukung keanggotaan Ukraina dalam aliansi. Hal inilah yang disebut Trump tidak akan pernah terwujud.

Baca juga: Apa itu NATO dan Bagaimana Perannya dalam Konflik Rusia Ukraina?

Agenda pertemuan Trump-Zelensky

Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kanan) dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (kiri) saat berdebat sengit mengenai kesepakatan mineral langka di Oval Office, Gedung Putih, Washington DC, AS, Jumat (28/2/2025).AFP/SAUL LOEB Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kanan) dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (kiri) saat berdebat sengit mengenai kesepakatan mineral langka di Oval Office, Gedung Putih, Washington DC, AS, Jumat (28/2/2025).
Zelensky dijadwalkan bertemu Trump di Gedung Putih bersama sejumlah pemimpin Eropa. Mereka antara lain Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, Presiden Perancis Emmanuel Macron, Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, Kanselir Jerman Friedrich Merz, Presiden Finlandia Alexander Stubb, serta Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen.

Trump menyebut agenda tersebut sebagai momen penting.

"Hari besar di Gedung Putih besok. Belum pernah terjadi begitu banyak pemimpin Eropa datang dalam satu waktu. Suatu kehormatan besar bagi saya untuk menjamu mereka," ujarnya.

Namun, sumber diplomatik menyebut para pemimpin Eropa khawatir Zelensky akan ditekan untuk menerima syarat tertentu. Hal ini mengingat Ukraina tidak dilibatkan dalam pertemuan Trump dan Putin di Alaska.

Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio membantah spekulasi tersebut. Ia menyatakan kepada CBS bahwa anggapan Zelensky akan diintimidasi Trump hanyalah “narasi media bodoh”.

Invasi skala penuh Rusia ke Ukraina dimulai sejak Februari 2022. Hingga kini, Rusia telah menguasai hampir seperlima wilayah Ukraina, termasuk Crimea yang dianeksasi lebih dari satu dekade lalu.

Baca juga: Kenapa Rusia dan Ukraina Perang, Termasuk Berebut Crimea?

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Internasional
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Internasional
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Internasional
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Internasional
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Internasional
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Internasional
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Internasional
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Internasional
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Internasional
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Internasional
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Internasional
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Internasional
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Internasional
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron 'Most Wanted' Sri Lanka Ditangkap
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron "Most Wanted" Sri Lanka Ditangkap
Internasional
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Internasional
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau