Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran Hutan Mengerikan di Spanyol, Terbesar Sejak 20 Tahun Terakhir

Kompas.com - 21/08/2025, 11:39 WIB
Inas Rifqia Lainufar

Penulis

Sumber Reuters

ASTORGA, KOMPAS.com – Kebakaran hutan terparah dalam 20 tahun terakhir melanda Spanyol dan memaksa penutupan sebagian jalur ziarah populer Camino de Santiago.

Menteri Pertahanan Spanyol Margarita Robles menegaskan bahwa skala kebakaran kali ini belum pernah terlihat sebelumnya dalam dua dekade terakhir.

“Ini adalah situasi kebakaran yang belum pernah kami alami dalam 20 tahun,” kata Robles kepada radio Cadena SER.

Baca juga: Perancis Dilanda Kebakaran Hutan Terbesar Sejak 1949, 1 Orang Tewas

“Api memiliki karakteristik khusus akibat perubahan iklim dan gelombang panas besar ini,” tambahnya.

344 ribu hektar lahan hangus

Menurut Sistem Informasi Kebakaran Hutan Eropa (EFFIS), sepanjang tahun ini sudah 344.400 hektar lahan terbakar di Spanyol — setara luas Pulau Mallorca.

Angka ini merupakan yang terbesar sejak pencatatan dimulai pada 2006 dan lebih dari empat kali lipat rata-rata tahunan periode 2006–2024.

Gelombang panas yang berlangsung 16 hari, terpanjang ketiga dalam sejarah Spanyol, turut memperparah kebakaran dengan suhu mencapai 45 derajat Celsius akhir pekan lalu, menurut badan meteorologi Aemet.

Sejauh ini, empat orang dilaporkan tewas akibat kebakaran, termasuk seorang petugas pemadam kebakaran yang truknya terguling di dekat desa Espinoso de Compludo.

Ribuan pasukan dikerahkan

Direktur Jenderal Layanan Darurat Virginia Barcones menyebut pemerintah telah mengerahkan 3.000 tentara dan 50 pesawat untuk membantu memadamkan api.

Dukungan internasional juga berdatangan melalui mekanisme Perlindungan Sipil Eropa, dengan bantuan dari Perancis, Italia, Belanda, Slovakia, Jerman, dan Republik Ceko.

Dalam sepekan terakhir saja, sekitar 20 titik kebakaran menghancurkan ribuan hektar di Galicia serta Castile dan Leon.

Hal ini memaksa otoritas memutus layanan kereta dan menutup jalur Camino de Santiago sepanjang 50 kilometer, yang biasanya ramai dilintasi ribuan peziarah di musim panas.

Baca juga: 2 Petugas Pemadam Tewas Ditembak Saat Tangani Kebakaran Hutan di Idaho AS

Respons warga sekitar

Bagi peziarah, penutupan ini memang mengganggu, namun mereka menyadari penderitaan warga setempat jauh lebih berat.

“Ini hal yang mengerikan bagi penduduk. Peziarah bisa pulang dan kembali tahun depan untuk menyelesaikan Camino, tapi bagi orang-orang yang tinggal di sini, ini hal yang sangat menyakitkan,” ujar Patrice Lepettre (75), seorang peziarah asal Perancis, kepada Reuters di Astorga.

Delia Lobato, warga Palacios de Jamuz di Castile dan Leon yang rumahnya terbakar, mengaku terpukul melihat korban jiwa dan kehancuran alam.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau