KOMPAS.com - Seorang pemuda bernama Daniel Jackson (20) menemukan tanah bertuan dan mendeklarasikan sebuah negara mikro bernama Republik Merdeka Verdis.
Negara itu terletak di lahan sengketa seluas 125 hektar di tepi Sungai Donau, yang berada di antara Kroasia dan Serbia.
Wilayah ini sebelumnya tidak diklaim oleh kedua negara karena masalah demarkasi perbatasan.
Baca juga: Pernah Terancam Punah Akibat HIV, Negara Ini Bangkit dan Jadi Jawara
Kini, kawasan tersebut berubah menjadi negara mikro lengkap dengan bendera nasional, kabinet pemerintahan, mata uang, hingga paspor.
Ide mendirikan negara tersebut tidak ujug-ujug terjadi begitu saja. Ternyata, Jackson pertama kali mencetuskan ide ini saat berusia 14 tahun.
Dia terinspirasi oleh fenomena geografis yang dikenal sebagai kantong tiga" di Donau, area yang tidak masuk klaim Kroasia maupun Serbia.
"Awalnya hanya eksperimen remaja bersama teman-teman. Tapi semakin saya mendalami politik, kedaulatan, dan hukum internasional, saya menyadari ada peluang nyata untuk membangun sesuatu yang berbeda," kata Jackson, dikutip dari New York Post.
Baca juga: Negara Ini Pasang Hologram Polisi, Kriminalitas Langsung Turun Drastis
Sejak 2019, Jackson mengembangkan Verdis secara serius. Dia bahkan merancang konstitusi, menciptakan bendera, hingga menghubungkan diri dengan komunitas daring yang memiliki visi serupa.
Pada 30 Mei 2019, Jackson resmi mendeklarasikan kemerdekaan Republik Merdeka Verdis, sebagaimana dilansir The Times of India.
Sejak itu, Verdis dikenal sebagai negara terkecil kedua di dunia setelah Vatikan berdasarkan luas wilayah yang diklaim.
Warga Verdis kini berjumlah lebih dari 400 orang, dipilih dari 15.000 pendaftar dari berbagai negara.
Menurut Jackson, proses seleksi dilakukan ketat dengan memprioritaskan keahlian di bidang penting seperti kesehatan dan kepolisian.
"Ini negara yang sangat kecil, jadi kami harus berhati-hati terhadap siapa yang kami izinkan masuk," ujarnya.
Baca juga: Halangi Negara Palestina, Israel Lancarkan Proyek Permukiman di Tepi Barat
Meski mendapat perhatian dunia, kehadiran Verdis tidak lepas dari penolakan. Otoritas Kroasia menentang keberadaan "negara" tersebut dan beberapa kali menindak Jackson beserta para pendukungnya.