NOIDA, KOMPAS.com - Polisi Kota Noida menangkap Harsh Vardhan Jain, seorang pria berusia 45 tahun, yang mengaku sebagai “duta besar” dan konsul dari sejumlah negara palsu.
Melansir Financial Express pada Kamis (24/7/2025), penangkapan dilakukan setelah polisi membongkar operasi kedutaan ilegal yang dijalankan Jain dari sebuah gedung perumahan di Ghaziabad, India.
Jain mengaku ia sebagai perwakilan Westarctica, sebuah mikronasi fiktif di Antartika.
Baca juga: Carman Lee, Aktris 59 Tahun yang Awet Muda Dikira Paspornya Palsu
Selain itu, ia juga mengklaim menjadi duta besar dan konsul negara fiksi lainnya, seperti Seborga, Poulvia, dan Lodonia.
Untuk mendukung aksinya, Jain menyiapkan paspor palsu, memalsukan dokumen Kementerian Luar Negeri India (MEA), hingga mencetak mata uang palsu.
Pejabat dan warga setempat sering melihatnya bepergian dengan kendaraan berpelat nomor diplomatik sambil menjanjikan peluang kepada para pebisnis.
“Unit Noida dari UP STF membongkar kedutaan ilegal yang beroperasi di Ghaziabad dan menangkap Harsh Vardhan Jain,” ujar ADG Law and Order kepada ANI.
Dalam penggerebekan, polisi menyita berbagai dokumen dan barang bukti, termasuk empat kendaraan dengan pelat nomor diplomatik, 12 paspor diplomatik dari mikronasi.
Baca juga: Carman Lee, Aktris 59 Tahun yang Awet Muda Dikira Paspornya Palsu
Selain itu, didapat dua kartu PAN (permanent account number) palsu, 34 segel dari berbagai perusahaan dan negara, dua kartu pers palsu, uang tunai 44,7 lakh rupee (Rp 8,2 miliar), serta mata uang asing dari berbagai negara.
Jain kerap terlihat bepergian menggunakan kendaraan berpelat diplomatik sambil menjanjikan peluang bisnis dan pekerjaan di luar negeri kepada warga setempat.
SSP STF Sushil Ghule mengatakan Jain juga menggunakan foto yang dimanipulasi dengan pejabat terkenal untuk membangun identitasnya sebagai pemain global berpengaruh.
Ia bahkan menggunakan foto yang dimanipulasi dengan pejabat terkenal, termasuk perdana menteri dan presiden, untuk membangun citra sebagai figur berpengaruh di panggung global.
“Ia biasa membuat agenda palsu untuk menyediakan pekerjaan di luar negeri. Melalui perusahaan cangkang, ia juga menjalankan jaringan Hawala,” kata Ghule kepada ANI.
Baca juga: Modal Ijazah Palsu, Wanita Inggris Jadi Dokter Gadungan Hampir 20 Tahun
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini