MINNEAPOLIS, KOMPAS.com - Kepolisian Kota Minneapolis di Negara Bagian Minnesota, Amerika Serikat (AS) mengungkap sosok yang menembak anak-anak saat misa gereja masuk sekolah, Rabu (27/8/2025).
Penembakan di Sekolah Katolik Annunciation ini menewaskan dua anak dan melukai 17 korban. Pelaku tewas di lokasi kejadian.
New York Post melaporkan, pelaku adalah transpuan bernama Robin Westman (23) yang juga bersekolah di Annunciation.
Baca juga: Penembakan Brutal di Gereja Minneapolis, 2 Anak Tewas dan 17 Luka-luka
Robin Westman terlahir dengan nama Robert Westman, tetapi setelah mengubah identitasnya menjadi wanita dia juga mengganti nama dan telah disetujui pengadilan.
Kepala Kepolisian Minneapolis Brian O’Hara mengatakan, pelaku menembaki jendela Gereja Annunciation, tempat puluhan siswa menghadiri misa yang menandai pekan pertama masuk sekolah. Gereja tersebut berdekatan dengan sekolah Katolik yang masih satu naungan.
O’Hara melanjutkan, pelaku menggunakan senapan, shotgun, dan pistol sebelum mengakhiri hidupnya dengan menembak diri sendiri di area parkir gereja. Kepolisian menyebut senjata-senjata itu dibeli secara legal.
Gubernur Minnesota Tim Walz telah mendapatkan informasi awal mengenai insiden tersebut.
“Saya diberitahu tentang penembakan di Sekolah Katolik Annunciation dan akan terus memberikan pembaruan seiring kami mendapatkan informasi lebih lanjut,” tulis Walz melalui akun X, dikutip dari kantor berita AFP.
Seorang petugas sekolah yang dihubungi AFP melalui telepon menyatakan, proses evakuasi siswa masih berlangsung.
"Kami sedang dalam proses mengeluarkan anak-anak kami dari gedung,” ujar petugas tersebut.
Pemerintah Kota Minneapolis melalui akun X resminya mengonfirmasi bahwa penembak sudah tidak lagi menjadi ancaman.
“Penembak telah dilumpuhkan dan tidak ada ancaman aktif terhadap masyarakat saat ini,” tulisnya.
Baca juga: Penembakan di Australia Tewaskan 2 Polisi, 1 Petugas Luka
Dalam pernyataan lanjutan, pihak berwenang meminta warga menjauhi lokasi agar proses evakuasi dan penanganan darurat bisa berjalan optimal.
Gubernur Walz menyampaikan keprihatinannya atas peristiwa kekerasan bersenjata yang terjadi di awal tahun ajaran baru.
“Saya berdoa untuk anak-anak dan guru-guru kita yang minggu pertama sekolahnya dirusak oleh tindakan kekerasan mengerikan ini,” ucapnya.
Presiden AS Donald Trump juga telah mendapatkan laporan mengenai kejadian ini. Dalam unggahannya di platform Truth Social, ia menyebut FBI sedang melakukan respons cepat.
“Gedung Putih akan terus memantau situasi mengerikan ini. Mari bergabung dengan saya dalam mendoakan semua orang yang terlibat,” tulis Trump.
Penembakan di Minneapolis terjadi di tengah meningkatnya laporan hoaks soal penembak aktif di berbagai kampus AS, ketika mahasiswa kembali dari liburan musim panas.
Baca juga: Kenapa di Amerika Sering Terjadi Penembakan Saat Musim Panas? Ini 3 Sebabnya
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini