Kapsul Waktu Putri Diana Dibuka Setelah 34 Tahun, Ini Isinya

LONDON, KOMPAS.com - Lebih dari 30 tahun setelah Putri Diana meletakkan kapsul waktu di Rumah Sakit Great Ormond Street (GOSH), London, Inggris, isinya akhirnya dibuka.

Kotak berlapis kayu dan timah itu dibuka pihak rumah sakit pada Rabu (27/8/2025), sebagaimana dilansir Hindustan Times. 

Diana membantu menutup kapsul tersebut pada 1991 ketika dia menjabat sebagai Presiden GOSH.

Baca juga: Pangeran Harry Tuduh Penyiar Inggris Gali Informasi Ilegal Putri Diana

Saat kapsul dibuka setelah 24 tahun kemudian, isinya adalah berbagai macam suvenir khas awal 1990-an. 

Beberapa di antaranya berupa album Rhythm of Love milik Kylie Minogue yang dirilis 1990, televisi saku Casio, paspor, koran Sunday Times yang terbit ketika hari kapsul itu dikubur, hingga foto Diana sendiri.

Sebagian benda kondisinya rusak akibat air dan kelembapan setelah lebih dari 30 tahun terkubur. Meski demikian, banyak barang masih dalam kondisi baik.

Kapsul waktu tersebut awalnya dikubur saat pembangunan Gedung Variety Club rumah sakit yang diresmikan pada 1994. 

Diana bekerja sama dengan dua anak dari acara TV Blue Peter untuk memilih barang-barang yang dimasukkan ke dalam kotak.

Baca juga: 7 Tokoh yang Kematiannya Membuat Seisi Negara Berkabung, dari JFK hingga Putri Diana

Princess Diana’s time capsule dug up at hospital revealing nineties relics inside https://t.co/SVEmvawLRJ pic.twitter.com/P4krMNxu7b

— The Independent (@Independent) August 27, 2025

Sejatinya, kapsul itu dirancang untuk tetap tersegel selama berabad-abad. Namun, pihak rumah sakit menggali lebih awal untuk membuka ruang pembangunan pusat kanker anak yang baru.

Menariknya, tradisi serupa pernah dilakukan lebih dari seabad sebelumnya.

Alexandra dari Denmark, yang kala itu bergelar Putri Wales sebelum menjadi Permaisuri, juga mengubur kapsul waktu pada 1872 di fondasi awal rumah sakit. Kotak tersebut hingga kini belum pernah dibuka.

Diana, yang dikenal sebagai People’s Princess, semasa hidupnya banyak memperjuangkan isu-isu yang kala itu jarang disentuh keluarga kerajaan.

Isu-isu yang dia perjuangkan mulai dari kesadaran akan AIDS, tunawisma, hingga kampanye melawan ranjau darat.

Baca juga: Mobil Putri Diana Laku Rp 11,3 Miliar Jelang Peringatan 25 Tahun Kematiannya